Jaket Kulit Baju dan Celana Lusuh Sepatu Boots

hanya dipakai pada saat berlangsungnya gigs saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari juga. Gambar 78. Lem kertas merk “Hercules” yang biasa dipakai oleh para punkers untuk membuat rambut mohawk maupun spike-top

3.1.3.2.3 Jaket Kulit

Menurut Ari informan penulis, jaket kulit adalah lambang dari kebebasan seorang punkers, karena pada jaket inilah seorang punkers bebas berekspresi dan berseni. “Kita bisa memasang apa saja di jaket kita tanpa harus takut ditegur oleh siapapun dan apapun. Kita bisa cat sesuka kita, kita bisa pasangin pins, kita bisa pasang emblem disitu. Nahhhh……emblem dan pins itu juga bisa kita buat sebagai salah satu media perlawanan. Kita bisa pasang emblem dan pins yang berisi propaganda dan kata-kata yang menyindir pemerintahan.” 121 Street punk identik dengan baju dan celana yang lusuh. Hal ini merupakan salah satu ciri dari komunitas ini. Menurut Putra

3.1.3.2.4 Baju dan Celana Lusuh

122 121 Hasil wawancara di kolektif Titi Kuning pada tanggal 5 Juni 2010, pukul 16.00 WIB. 122 Hasil wawancara di kolektif Titi Kuning pada tanggal 5 Juni 2010, pukul 16.00 WIB. informan penulis, hal ini melambangkan bahwa seorang punkers tersebut adalah seorang yang anti-kemapanan. Seperti yang telah Universitas Sumatera Utara dipaparkan oleh penulis pada bab II, bahwa anti-kemapanan itu merupakan simbol perlawanan mereka terhadap era modernisme, yang sejujurnya membawa kerusakan moral dan lingkungan, kehancuran cinta damai dan pembasmian aspek manusiawi dari setiap individu di dunia.

3.1.3.2.5 Sepatu Boots

Hampir semua street punkers menggunakan sepatu boots. Seperti yang dipakai oleh para tentaramiliter. Tetapi bedanya, sepatu boots yang digunakan oleh para punkers lebih bervariasi. Merk yang biasa dipakai oleh para punkers ini diantaranya adalah, “Dr. Martens, Pred Ferry”, sampai buatan-buatan lokal. Menurut Boris SPR 123 Sepatu boots juga merupakan perlambangan bahwa punk memiliki kedekatan dengan kelas pekerja dan berjuang bersama-sama dengan kelas pekerja dimana kelas pekerja tersebut dibentuk sebagai suatu kaum yang tertindas oleh para penguasa seperti yang dikemukakan oleh Ridho informan penulis. yang merupakan informan penulis, adapun maksud penggunaan sepatu boots merupakan protes terhadap militeristik aparat yang sering kali menyalahgunakan seragamnya dengan melakukan penyimpangan yaitu kekerasan pada masyarakat sipil. 124 Akan tetapi pada perkembangan berikutnya, telah terjadi perubahan pola pikir anak muda khususnya komunitas street punk dalam menggunakan sepatu boots. Sekarang para punkers memakai sepatu boots hanya sebagai fashion atau pelengkap gaya berpakaian semata. 123 Hasil wawancara dengan informan penulis, Boris SPR pada tanggal 11 Mei 2010, Pukul 16.00 WIB di Jln. Dr. Mansyur. 124 Hasil wawancara di Pendopo USU saat acara “Medan for Punk’s” pada tanggal 16 Mei 2010, Pukul 20.00 WIB. Universitas Sumatera Utara

BAB IV EKSISTENSI KOMUNITAS STREET PUNK KOTA MEDAN

4.2 Eksistensi Komunitas Street Punk Kota Medan

Banyaknya karya dan aktivitas yang dilakukan oleh komunitas street punk kota Medan merupakan suatu bentuk eksisnya komunitas ini di tengah-tengah masyarakat yang tak lepas dari etos kerja komunitas ini yaitu D.I.Y. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kegiatan yang biasa dilakukan komunitas ini sebagai bentuk eksistensi mereka. 4.1.1 Eksistensi Komunitas Street Punk Kota Medan di Bidang Musik 4.1.1.1 Gigs Pertunjukan Musik Universitas Sumatera Utara