peneliti juga menjadi struktur dimana ia sebagian dari pendukunya. 3 keterlibatan aktif yaitu si peneliti ikut mengerjakan apa yang dikerjakan oleh
para pelaku dalam kehidupan sehari-harinya. 4 keterlibatan penuh atau lengkap yaitu si peneliti kehadirannya dianggap biasa pada kegiatan yang
dilakukan. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode pengamatan
terlibat. Disini penulis bertindak sebagai pengamat total yang dapat masuk ke suatu tempat dan melakukan pengamatan sebagai seorang peneliti. Melalui pengamatan ini
peneliti dalam mengumpulkan bahan keterangan yang diperlukan tidak perlu bersembunyi tapi juga tidak mengakibatkan perubahan oleh kehadirannya pada kegiatan
yang diamati. Dalam hal ini, peneliti harus berusaha memperoleh kepercayaan penuh dari orang-orang yang menjadi sasaran penelitiannya.
1.5.2.2 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara, jawaban responden akan
dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder Suhartono, 1995:67
21
. Teknik wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah seperti yang dikemukakan oleh
Koentjaraningrat 1985:138-140
22
1. Wawancara berfokus : pertanyaan tidak mempunyai struktur tertentu dan selalu
berpusat kepada satu pokok permasalahan mengatakan bahwa wawancara dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu:
21
Suhartono Irawan, Metode Penelitian Sosial. Bandung. Remaja Rosdak.
22
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Universitas Sumatera Utara
2. Wawancara bebas : pertanyaan yang diajukan tidak hanya berpusat pada pokok
permasalahan tetapi beraneka ragam selama masih berkaitan dengan objek penelitian.
3. Wawancara sambil lalu : pertanyaan dalam hal ini diajukan kepada nara sumber
dalam situasi yang tidak terkonsep ataupun tanpa persiapan. Dengan kata lain informan dijumpai secara kebetulan.
Dalam hal ini wawancara penulis menggunakan wawancara berfokus dan wawancara bebas.
1.5.2.3 Metode Penelusuran Data Online
Perkembangan Internet yang sudah semakin maju pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat saat ini memungkinkan para akademisi mau
ataupun tidak menjadikan media online seperti Internet sebagai salah satu medium atau ranah yang sangat bermanfaat bagi penelusuran berbagai informasi, mulai dari informasi
teoritis maupun data-data primer ataupun sekunder yang diinginkan oleh peneliti untuk kebutuhan penelitian
23
“Pada mulanya banyak kalangan akademisi meragukan validitas data Online sehubungan apabila data atau informasi itu digunakan dalam karya-karya ilmiah, seperti penelitian,
karya tulis, skripsi, tesis maupun disertasi. Namun ketika media Internet berkembang begitu pesat dengan sangat akurat, maka keraguan itu menjadi sirna kecuali bagi kalangan
akademisi konvensional –ortodoks yang kurang memahami perkembangan teknologi informasi sajalah yang masih mempersoalkan akurasi media online sebagai sumber data
maupun sumber informasi teori. Hal ini disebabkan karena saat ini begitu banyak publikasi teoritis yang disimpan dalam bentuk online dan disebarkan melalui jaringan Internet.
.
23
Burhan Bungin, Metode Penelitian Masyarakat 2007:124
Universitas Sumatera Utara
Begitu pula saat ini, berbagai institusi telah menyimpan data mereka pada server-server yang dapat dimanfaatkan secara Intranet maupun Internet. Dengan demikian polemic
tentang keabsahan dan validitas data-informasi online menjadi sesuatu yang kuno, tergantung pada bagaimana peneliti dapat memilih sumber-sumber data online mana yang
sangat kredibel dan dikenal banyak kalangan”.
24
Dengan demikian, Burhan Bungin menjelaskan bahwa metode penelusuran data
online yang dimaksud adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti Internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online sehingga
memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis.
1.5.2.4 Perekaman