f. banyak tempat
g. kelainan umum
h. letak lainnya yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut
2.4 Kecelakaan Kerja di Perkebunan
Bentuk kecelakaan kerja di perkebunan, khususnya perkebunan sawit dan karet adalah tertimpa pelepah dan buah, mata terkena kotoran dan tatal getah bagi
buruh bagian panen dan pembersihan lahan.Terkena tetesan gromoxone, roun-dup dan terhirup racun pestisida, fungisida dan insektisida terutama pekerjaan yang
berhubungan dengan penyemprotan. Bentuk kecelakaan kerja tersebut berdampak pada resiko cacat anggota tubuh seperti mata buta bagi pemanen buah sawit dan
penderes karet, cacat kelahiran terutama bagi wanita penyemprot, bahkan menemui ajal ketika tertimpa tandan buah segar TBS.
Umumnya penyebab kecelakaan kerja adalah tempat kerja yang tidak aman seperti lokasi yang tidak rata menyulitkan memanen, lokasi kerja bersemak tempat
bersemainya binatang berbisa jalan licin dan berlobang terpeleset. Serta budaya kerja kurang beradap seperti alat pelindung kerja tidak cukup atau tidak memenuhi standar
keselamatan kerja dan perilaku tidak mengindahkan kerja yang benar terutama akibat minimnya sosialisasi dan pelatihan kerja bagi buruh perkebunan. Dengan demikian di
sektor perkebunan, potensi kecelakaan kerja cukup tinggi.
6
Sedangkan penyebab kecelakaan kerja di perkebunan umumnya disebabkan oleh :
1. Lingkungan kerja fisik oleh pemakaian alatmesin suar, panas, sinar, dan
lain-lain 2.
Lingkungan kerja kimia oleh pemakaian bahan kimia pupuk, pestisida, dan lain-lain
3. Lingkungan kerja biologis oleh makhluk hidup babi, tikus, landak, lalat
anclylostoma, dan lain-lain 4.
Lingkungan kerja ergonomi oleh pemakaian alat yang tidak sesuai dengan keterbatasan kemampuan anatomi dan fisiologis tenaga kerja.
5. Lingkungan kerja umumnya disebabkan oleh suasana kerja, lokasi
pemukiman jauh dari kota. 6.
Human Error sikap kerja Sumber daya manusia yang salah. Kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada sektor kerja perkebunan
adalah sebagai berikut :
1
1. Pembukaan Lahan
Luka akibat pemakaian alat pertanian untuk pembukaan lahan seperti parang, babat, kampak, cidera akibat tertimpa pohon yang tumbang, serangan
binatang buas dapat juga menimbulkan cidera sedangkan digigit ular dapat menimbulkan kondisi yang fatal akibat racun ular.
2. Pemeliharaan Tanaman
Pemakaian alat babat, cangkul, dodos, dan lain-lain dapat mengancam terjadinya kecelakaan kerja bila tidak dilaksanakan dengan sikap kerja yang kurang
hati-hati, luka oleh duri sawit juga merupakan ancaman bagi pekerja pemeliharaan tanaman sedangkan iritasi kulit dan keracunan bahan kimia dapat terjadi akibat
pemakaian pestisida dan pupuk, malahan terjadi nekrose jaringan tubuh akibat kena tetesan pestisida yang pekat.
3. Panen
Kecelakaan akibat menggunakan alat panen yang tidak ergonomis terutama untuk lokasi yang dipanen cukup tinggi seperti penggunaan egrek dapat
menyebabkan pemanen kena timpa buah yang dipanen. 4.
Pengolahan Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat pemakaian boiler, luka oleh cutting
machine, jari terpotong oleh proses machine dan ancaman kecelakaan kerja oleh house keeping yang jelek seperti susunan barang hasil panen yang tidak teratur,
tangga yang curam, lantai yang licin yang dapat menimbulkan tertimpa barang, terjatuh dari tangga dan terpeleset.
5. Gudang
Dapat juga terjadi kecelakaan kerja di gudang yang merupakan lokasi penyimpanan pupuk, bahan kimia dan lain-lain akibat house keeping yang jelek.
Penyimpanan Bahan Bakar Minyak BBM harus diawasi dengan ketat untuk mencegah terjadinya kecelakaan untuk kebakaran.
6. Kabel Listrik
Kurang terpeliharanya kabel listrik tegangan listrik terutama dibangunan perusahaan dapat mengundang terjadinya kebakaran.
2.5 Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja