Waktu Kerja di PT. Socfindo Karakteristik Informan

bahan pemusnah ilalang, Roundup jenis herbisida pemusnah ilalang, dan sebagainya. Sedangkan pupuk yang digunakan seperti Urea, KCL dan SP. c. Pemanenan Proses kerja panen dengan menggunakan alat panen sesuai dengan komoditi yang dipanen. Alat panen yang digunakan adalah egrek untuk pohon yang panjang, dengan bantuan galah. Sedangkan untuk pohon pendek menggunakan dodos. Buah diambil dengan ditarik oleh egrek dan dodos. Bila terdapat cabang- cabang yang menghalangi, cabang tersebut harus dipotong terlebih dahulu dan diturunkan, jangan dibiarkan menggantung di pohon. Kemudian setelah buah ditarik, bila ada tangkai yang terlalu panjang dipotong terlebih dahulu dan buah dinaikkan ke kereta sorong dan diangkut keluar ke tempat penampungan sementara. Pekerja yang bekerja di bagian panen biasanya disebut potong buah. Buah yang sudah dikumpulkan akan diambil oleh bagian pengangkutan buah dengan menggunakan truk pengangkut buah. Pada saat buah diangkut ke dalam truk, buah diambil menggunakan gancu. Kemudian buah tersebut dibawa ke pabrik untuk diolah lebih lanjut.

4.3 Waktu Kerja di PT. Socfindo

Perusahaan menetapkan waktu kerja sesuai dengan Kesepakan Kerja Bersama KKB dan UU no. 13 tahun 2003 yaitu 7 jam kerja selama 6 hari dalam 1 minggu. Diatas 7 jam kerja dihitung lembur. Untuk hari Jumat, jam kerja hanya 5 jam, selebihnya dihitung lembur. Untuk bagian lapangan waktu kerja sesuai yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tapi, pekerja lapangan boleh memilih untuk bekerja borongan yaitu bila pekerja dapat mengumpulkan TBS sebanyak 190 janjang sebelum 7 jam kerja, mereka boleh pulang. Untuk mandor tetap 7 jam kerja sesuai yang ditetapkan perusahaan. Dari 23 informan yang diwawancarai, 12 orang menyatakan bahwa jam kerja setiap harinya selama 7 jam, 8 orang menjawab jam kerja 5 jam setiap harinya dan 3 orang informan menjawab jam kerjanya tergantung target, bisa selama 1 jam kerja, 2 jam kerja, 3 jam kerja atau 4 jam kerja.

4.4 Karakteristik Informan

Informan adalah karyawan yang mengalami kecelakaan di Kebun Seunagan pada tahun 2008 yang merupakan sampel dalam penelitian ini. Sampel disebut informan karena penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dengan menggunakan tape recorder. Dari 23 informan yang diwawancarai , masing-masing memiliki perbedaan karakteristik, baik berdasarkan umur, pendidikan dan jenis pekerjaan. Perbedaan karakteristik informan tersebut tertera dalam tabel-tabel berikut ini: Tabel 4.2 Distribusi Informan yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Kelompok Umur di PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008 NO Kelompok Umur tahun Jumlah orang 1. 26-30 12 52,17 2. 31-35 3 13,04 3. 36-40 4 17,39 4. 41-45 3 13,04 5. 46-50 1 4,35 Jumlah 23 100 Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa umur informan yang terbanyak mengalami kecelakaan berada pada interval umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 12 orang 52,17. Tabel 4.3 Distribusi Informan yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008 NO Tingkat Pendidikan Jumlah orang 1. Tidak sekolah 2 8,69 2. SD 9 39,13 3. SMP 7 30,44 4. SMA 5 21,74 Jumlah 23 100 Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan informan yang mengalami kecelakaan paling banyak adalah tamatan SD yaitu sebanyak 9 orang 39,13. Tabel 4.4 Distribusi Informan yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Jenis Pekerjaan di PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008 NO Jenis Pekerjaan Jumlah orang 1. Potong Buah 16 69,57 2. Penyemprot 5 21,74 3. Tunas 2 8,69 Jumlah 23 100 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan informan yang mengalami kecelakaan paling banyak adalah bagian potong buah yaitu sebanyak 16 orang 69,57.

4.5 Pelatihan yang Diberikan Kepada Informan Kebun Seunagan