4.13 Jumlah Hari Tidak Bekerja
Hasil penelitian mengenai berapa jumlah hari yang hilang karena tidak bekerja menurut informan dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
Tabel 4.12 Distribusi Jumlah Hari Tidak Bekerja pada Informan di PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008
No. Jumlah hari tidak bekerja
Jumlah Informan
1. 1 hari
2 8,70
2. 2 hari
3 13,04
3. 3 hari
4 17,39
4. 4 hari
4 17,39
5. 7 hari
3 13,04
6. 14 hari
5 21,74
7. 21 hari
1 4,35
8. 30 hari
1 4,35
Jumlah = 82 hari
23 100
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata informan tidak bekerja ketika mengalami kecelakaan sesuai dengan jenis, penyebab dan luka akibat kecelakaan.
Makin besar luka, makin lama mereka kehilangan hari kerja. Jumlah hari tidak bekerja akibat kecelakaan kerja selama setahun untuk 23 informan di kebun Seunagan
adalah 82 hari dan paling banyak jumlah hari tidak bekerja yaitu 14 hari sebanyak 5 informan 21,74.
4.14 Penggunaan Alat Pelindung Diri
Hasil penelitian mengenai apakah informan menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13 Distribusi Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Informan di PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008
No. Penggunaan alat pelindung diri
Jumlah Informan
1. Menggunakan alat pelindung diri
22 95,65
2. Tidak menggunakan alat pelindung diri
1 4,35
Jumlah 23
100
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa 22 orang informan mengatakan menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja, dimana 16 informan mengatakan alat
pelindung diri berasal dari diri sendiri dan 6 orang informan mengatakan dari perusahaan. 1 orang informan mengatakan tidak menggunakan alat pelindung diri. 17
orang informan bekerja dibagian tunas dan potong buah menggunakan alat pelindung diri berupa sepatu. Sedangkan 5 orang informan bekerja dibagian penyemprot
menggunakan alat pelindung diri berupa sepatu, celana, baju dan masker.
4.15 Kepesertaan Jamsostek di PT. Socfindo Kebun Seunagan
Semua Pekerja di PT. Socfindo Kebun Seunagan masuk sebagai peserta Jamsostek. Bila pekerja mengalami kecelakaan maka pekerja tersebut mendapat
santunan kecelakaan dari Jamsostek sesuai dengan kecelakaan yang mereka alami. Salah satu program Jamsostek yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan dilakukan oleh
perusahaan itu sendiri, karena perusahaan telah memiliki poloklinik dan dokter perusahaan sehingga dapat memberikan perawatan kepada pekerja. Apabila
perusahaan tidak sanggup untuk memberikan perawatan yang memadai, maka perusahaan membuat rujukan kepada rumah sakit yang mampu memberikan
perawatan. Semua biaya perawatan dan transportasi ditanggung oleh perusahaan.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Karakteristik Informan.