Pengarahan dan Peraturan Kerja dari Mandor Cara kerja Informan

5.4 Pengarahan dan Peraturan Kerja dari Mandor

Umumnya informan berpendapat bahwa mandor memberikan pangarahan dan peraturan tentang pekerjaan, sesuai dengan pernyataan informan: “Banyak, ya kayak,suruh kerja yang rajin, yang rapi. Kalau dah siap kerja baru pulang. Disuruh hati-hati kalau kerja, jangan sampe kena cabang, dodos, egrek. Peraturan dari mandor ya..harus dipatuhi semuanya” Mandor sebagai pimpinan lapangan yang mengawasi pekerjaan lapangan di Socfindo memberikan peraturan dan pengarahan kepada para pekerja. Mandor juga berhak untuk menegur pekerja yang tidak patuh atau cara kerjanya salah. Sehingga pekerja dapat bekerja dengan baik dan aman. Para informan juga mengatakan bahwa mereka mematuhi apa yang mandor katakan. Dengan demikian, dapat mencegah terjadinya kecelakaan. Berdasarkan kode praktis ILO keselamatan dan Kesehatan Kerja Kehutanan menyatakan bahwa para manajer dan para penyelia harus menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, melalui pemilihan peralatan yang aman, cara kerja dan organisasi kerja serta pemeliharaan tingkat keterampilan yang tinggi. Para manejer dan penyelia harus memberikan tugas kepada bawahan mereka dengan cara yang jelas dan tepat. Para manejer dan penyelia harus yakin bahwa para pekerja itu memahami dan melaksanakan syarat-syarata keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2006, Pengarahan pada hakekatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengarahan dan peraturan kerja dari mandor atau pimpinan kepada para pekerja sehingga pekerja dapat bekerja asecara benar dan kesalahan-kesalahan dalam bekerja dapat dihindari.

5.5 Cara kerja Informan

Umumnya informan bekerja dibagian potong buah, tunas dan penyemprot. Untuk pekerjaan potong buah dan tunas memiliki cara kerja yang sama, sesuai dengan pernyataan informan: “Saya kerja dibagian tunas. Alat kerja saya egrek, kapak, geledekan kereta sorong, galah. Pertama kita asah dulu egrek atau dodos atau kapak. Kemudian kalau egrek diikat di bambu yang panjang yang telah diluruskan. Kemudian baru untuk kerja atau untuk menarik buah, kemudian kalau geledekan untuk mengangkat buah. Jangan dipikul atau disunggih, kalau kapak itu untuk mengepras cabang buah” yang berbeda cara kerja penyemprot, “Kalau pupuk dicampur aja. Kalau racun dicampur sama meta prima sama air. Saya kerja kadang pake knapset, kadang pake tangki, itu untuk racun, kalau pupuk pake mangkok. Kalau mendung ga nyemprot. Sekitar 3 bulan sekali diadakan penyemprotan ma pemupukan untuk 1 blok. Kalau lagi ga kerja nyemprot atau mupuk, ikut orang motong buah. Racun bisa KCl, pupuk bisa urea. Kalau nyemprot ya..nyemprot aja, yang campur racunnya beda” Cara kerja para informan untuk bagian tunas dan potong buah sudah cukup baik dan aman. Namun, terdapat beberapa cara kerja yang dapat membahayakan pekerja. Contohnya, menyandarkan egrek secara sembarangan sehingga beresiko jatuh dan menimpa sipekerja. Hal lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan ketika mereka bekerja, disebabkan karena ketidaksengajaan mereka sendiri. Untuk Informan di bagian pupuk, mereka sering bekerja dengan terburu-buru, tanpa memeriksa apakah alat kerja sudah bisa digunakan apa belum. Sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan akibat kelalaian mereka sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya pelatihan cara kerja yang baik dan aman. Serta kurangnya kesadaran dari pekerja agar bekerja dengan baik dan aman. Bila pekerja mengerti cara kerja yang baik dan sadar akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja ketika bekerja, kecelakaan dapat dicegah.

5.6 Penyebab Kecelakaan