Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja

2.5 Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja

1. Menurut Bennett NBS 1995 bahwa teknik pencegahan kecelakaan harus didekati dengan dua aspek, yakni : 8 a. Aspek perangkat keras peralatan, perlengkapan, mesin, letak, dan sebagainya b. Aspek perangkat lunak manusia dan segala unsur yang berkaitan 2. Menurut Julian B. Olishifski 1985 bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan dalam keselamatan kerja professional dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut : a. Memperkecil menekan kejadian yang membahayakan dari mesin, cara kerja, material dan struktur perencanaan b. Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut c. Memberikan pendidikan training kepada tenaga kerja atau karyawan tentang kecelakaan dan keselamatan kerja d. Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada pada area yang membahayakan. 3. Menurut Suma’mur 1996, kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan 12 hal berikut : a. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan , pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi medis, P3K dan pemeriksaan kesehatan. b. Standarnisasi yang ditetapkan secara resmi, setengah resmi atau tidak resmi mengenai misalnya syarat-syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan industri dan alat pelindung diri APD c. Pengawasan, agar ketentuan UU wajib dipatuhi d. Penelitian bersifat teknik, misalnya tentang bahan-bahan yang berbahaya, pagar pengaman, pengujian APD, pencegahan ledakan dan peralatan lainnya. e. Riset medis, terutama meliputi efek fisiologis dan patalogis, faktor lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan. f. Penelitian psikologis, meliputi penelitian tentang pola-pola kewajiban yang mengakibatkan kecelakaan. g. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi. h. Pendidikan i. Latihan-latihan j. Penggairahan, pendekatan lain agar bersikap yang selamat k. Asuransi, yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan l. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

2.6 Kerangka Konsep