Penyebab Kecelakaan Gambaran Kecelakaan Kerja Di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008

mengakibatkan kecelakaan akibat kelalaian mereka sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya pelatihan cara kerja yang baik dan aman. Serta kurangnya kesadaran dari pekerja agar bekerja dengan baik dan aman. Bila pekerja mengerti cara kerja yang baik dan sadar akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja ketika bekerja, kecelakaan dapat dicegah.

5.6 Penyebab Kecelakaan

Pada umumnya informan berpendapat bahwa penyebab kecelakaan adalah karena alat kerja, “Kecelakaan kerja di masa kerja yaitu dipotong buah karena apa..karena ketimpa cabang, karena kesilapan sendiri. Itu bagian kadang-kadang yang banyak sekali kejadian karena menangkis cabang atau mengelak karena kaki apa..terlilit oleh rumput maka tidak bisa mengelak kemudian ditangkis. Ada juga yang terkena pisau karena apa ya..karena ketidaksengajaan, terkena angin alatnya kemudian menjatuhi diri sendiri. Ada juga yang kapak, terpeleset kemudian mengenai tubuh. Kalau binatang ga pernah saya diserang. Gara-gara kereta sorong juga pernah terjadi, karena terpeleset di parit karena licin sehingga terjatuh menyebabkan kecelakaan atau patah kaki, biasanya patah kaki. Gara-gara di pagi hari karena masih berembun atau hujan. Karena walaupun hujan masih tetap kerja. Kadang-kadang berhenti sebentar, tapi karena mengingat waktu sudah siang kita kerja. Karena harus mencapai target. Hubungan ga baik, kadang-kadang ada. Apa e…kesalahpahaman. Kadang-kadang si pekerja itu kondisi panas, kadang- kadang atasan membuat jengkel, menyuruh dengan tangan kiri. Membuat sang pekerja akan jengkel dan marah. Kadang-kadang sampe bertumbuk atau berkelahi. Kadang-kadang mengalah juga atasannya dan meminta maaf sama-sama biasanya. Gara-gara itu kadang kerja ga konsen lagi” Di bagian lapangan Socfindo. penyebab kecelakaan sering disebabkan oleh penggunaan alat kerja misalnya kena kapak, dan kereta sorong. Penyebab kecelakaan yang lain seperti ketimba cabang dan tertusuk duri. Selain itu, sikap kasar atasan kepada pekerja, bisa membuat pekerja jengkel atau marah dan tidak konsentrasi dalam bekerja sehingga dapat menyebabkan kecelakaan. Kecelakaan juga terjadi karena ketidaksengajaan atau kelalaian pekerja seperti sembarangan menyandarkan alat kerja sehingga alat kerja dapat menimpa pekerja. Kecelakaan juga dapat terjadi ketika pekerja pulang dari kerja, seperti pernyataan informan berikut: “Jatuh dalam perjalanan pulang dari kerja. Ya..terjatuh lah. Kalau diserang binatang saya belum pernah, teman-teman saya pernah. Kena alat-alat kerja juga saya ga pernah. Saya di bagian potong buah, jadi ga pernah pake bahan kimia. Kalau hubungan ga baik sama yang lain, saya dengar-dengar ada, kalau saya belum pernah” Informan juga berpendapat bahwa penyebab kecelakaan adalah karena binatang, “…..diserang binatang pernah, ulat gatal….” “…..Diserang tawon juga pernah ma lipan…..” “…..Diserang binatang juga pernah, diserang kelabang…..” Penyebab kecelakaan juga disebabkan oleh faktor biologi yaitu binatang seperti tawon, ulat gatal. lipan dan kelabang. Informan untuk bagian penyemprot mengatakan bahwa penyebab kecelakaan adalah, “Tulah, aku karena ketumpahan bahan kimia waktu kerja. Kesalahan sendiri juga, ga hati-hati waktu kerja. Tertumpah racun, aku kan kerja dibagian pestisida. Kadang tangkinya bocor, tutupnya pipa selangnya, ga pas ngangkatnya kan bisa bocor. Kadang-kadang cepat-cepat diangkat mau dikerjakan jadinya ketumpahan. Kalau diserang binatang ga pernah. Hubungan ga baik dengan yang lain juga ga ada. Kalau lagi ikut orang motong buah, saya ga pernah juga kecelakaan” Untuk faktor kimia, terutama untuk pekerja dibagian penyemprotan dapat terkena tetesan dan terhirup gromoxone dan roun-dup. Kecelakaan yang terjadi di PT. Socfindo Kebun Seunagan paling banyak terjadi dibagian potong buah dibandingkan dengan tunas dan penyemprot. Menurut Organisasi perburuhan International ILO tahun 1962, penyebab kecelakaan di PT Socfindo berdasarkan klasifikasi adalah alat angkut dan alat angkat kereta sorong, peralatan lain alat-alat kerja dan perlengkapannya, kecuali alat-alat listrik yaitu egrek, dodos, kapak, bahan kimia glisofat dalam roundup dan paraquat dalam gramoxon dan penyebab-penyebab lain hewan dan penyebab lain seperti hubungan yang tidak baik dengan atasan akibat sikap kasar dari mandor kepada para pekerja. Hal ini disebabkan karena banyak pekerja kebun belum mengerti keselamatan dan kesehatan kerja termasuk hak dan kewajiban perusahaan perkebunan, pemerintah baik dalam bentuk pengetahuan dan kaitannya dengan operasi kerja mereka. Padahal keselamatan dan kesehatan kerja berfungsi untuk melindungi dan menjaga diri buruh tersebut agar terhindar dari kecelakaan kerja yang merugikan mereka. Pemberiaan alat kerja dan pelindung kerja yang tidak cukup dan tidak memenuhi standar keselamatan kerja juga dapat menyebabkan kecelakaan. Jenis Kecelakaan Umumnya informan mengatakan bahwa jenis kecelakaan yang terjadi, “…..Gara-gara kereta sorong juga pernah terjadi, karena terpeleset di parit karena licin sehingga terjatuh menyebabkan kecelakaan atau patah kaki, biasanya patah kaki. Gara-gara di pagi hari karena masih berembun atau hujan. Karena walaupun hujan masih tetap kerja….” “…..Karena kereta sorong juga pernah, lagi di titi kena kaki kereta sorong, bisa dibilang terjepit kereta sorong…..” “Tulah, aku karena ketumpahan bahan kimia waktu kerja. Kesalahan sendiri juga, ga hati-hati waktu kerja. Tertumpah racun” “…..Kena kapak dua kali, cabang 1 kali. Kadang-kadang bacok kebablasan, terpeleset dari tangan, tertusuk gitu. Kena cabang juga pernah……” “Tertimpa cabang, kena buah, kena duri. Kalau racun, saya ga pernah…..” Berdasarkan jenis kecelakaan kerja, di Kebun Seunagan dalam bentuk terjatuh ketika mendorong kereta sorong, terlindas kereta sorong, kontak dengan pestisida seperti gramoxon, tertusuk duri atau kapak, disengat tawon dan tertimpa cabang atau buah. Jenis kecelakaan yang terjadi di PT. Socfindo Kebun Seunagan paling banyak adalah tertimpa baik tertimpa buah atau cabangdan jenis-jenis lain seperti tertusuk kapak atau duri untuk bagian pekerjaan potong buah dan tunas. Jenis kecelakaan yang sering terjadi di perkebunan diantaranya dikategorikan kecelakaan ringan seperti tertusuk duri sawit, ketimpa pelepah, gigitan serangga berbisa dan keseleo akibat jalan licin. Untuk kategori berat cacat kebanyakan cacat mata mengecil, mengalami rabun bahkan buta kena tatal getah karet yang sudah terkontaminasi dengan zat kimiawi, kotoran berondolan sawit dan tertimpa tandan buah segar, tubuh terkena bahan TBS kimiawi beracun akibat tingginya interaksi pada saat penyemprotan dan tertimpa tandan buah segar waktu memanen. Untuk jenis kecelakaan menurut Organisasi perburuhan International ILO tahun 1962, berdasarkan klasifikasi adalah terjatuh, tertimpa buah sawit, dan jenis- jenis lain seperti terlindas kereta sorong, tertusuk duri dan kapak, disengat tawon, dan tertumpah dan terciprat pestisida seperti gramoxon.

5.8 Sifat Luka