Kerangka Konsep Jenis Penelitian Definisi Operasional Teknik Analisa Data Proses Kerja di Pekebunan PT. Socfindo Seunagan

2.6 Kerangka Konsep

Penyebab Kecelakaan Jenis Kecelakaan Kerja Sifat Luka Letak Kelainan PT. Socfindo Kebun Seunagan Kasus Kecelakaan Kerja Pekerja BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai kejadian kecelakaan kerja di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya tahun 2008. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya. Adapun alasan dilakukannya penelitian ini di perusahaan tersebut adalah : 1. Adanya kemudahan dan dukungan dari pihak perusahaan untuk melakukan penelitian ini. 2. Belum adanya penelitian yang mengangkat masalah kecelakaan kerja di perusahaan tersebut.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan Desember 2008-Juni 2009. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Oleh karena itu, sampel yang diambil adalah seluruh pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di bagian lapangan PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 yaitu sebanyak 23 informan 3.4 Cara Pengambilan Data 3.4.1 Data Primer Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh langsung melalui teknik wawancara secara mendalam indepth interview dengan bantuan tape recorder dan observasi di lingkungan kerja.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan yaitu informasi kecelakaan kerja PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya tentang jumlah kecelakaan kerja selama tahun 2008 dan profil perusahaan yang berisikan data umum PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya.

3.5 Definisi Operasional

1. Pekerja adalah orang yang bekerja di bagian kebun PT. Socfindo Kebun Seunagan yang mengalami kecelakaan kerja. 2. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak terduga yang terjadi dalam hubungan kerja yang dicatat dan dilaporkan pada periode waktu tertentu di PT Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008. 3. Penyebab kecelakaan kerja adalah faktor lingkungan kerja, pekerjaan dan pekerja yang menyebabkan kecelakaan kerja di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008. 4. Jenis kecelakaan kerja adalah bentuk kecelakan seperti terjatuh, terjepit dan sebagainya yang terjadi di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008. 5. Sifat luka adalah bentuk kecelakaan seperti patah tulang, memar dan sebagainya yang terjadi di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008. 6. Letak kelainan adalah bagian tubuh yang mengalami kecelakaan yang terjadi di PT. Socfindo Kebun Seunagan Kabupaten Nagan Raya tahun 2008.

3.6 Teknik Analisa Data

Data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara, selanjutnya diolah dengan menggunakan EZ-TEST. Analisa data dilakukan dengan menggunakan penyajian data dalam bentuk maktriks terhadap variabel dimaksud. Data yang ditemukan dianlisa dengan menggunakan teori dan pustaka yang ada. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Socfindo 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Socfindo PT. Socfindo awal berdirinya pada tahun 1926 bernama Societe Finance Des Caucthaude Medan SA yang disingkat dengan Socfin Medan SA. Usaha ini dimulai pada tahun 1911, ketika seorang bangsa Belgia bernama M. Adrean Alfselet melaukan investasi di Indonesia dan diikuti oleh bangsa Belgia lainnya, yang kemudian sepakat untuk mendirikan suatu usaha yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. PT. Socfin Indonesia SOCFINDO ini merupakan badan usaha milik swasta BUMS yang berdasarkan akta notaries William Leo No.45 tanggal 17 Desembar 1930 berkedudukan di medan dengan kebun yang dikelola yaitu di daerah Sumatera Timur, Aceh Timur, Aceh Barat dan Aceh selatan. Ketika Jepang berkuasa di Indonesia pada tahun 1942, seluruh perkebunan kelapa sawit Socfin Medan SA dikuasai oleh bangsa Jepang. Baru pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, Socfin dengan sendirinya beralih ke tangan pemerintah RI dan pengelolaan serta perluasan kebun mulai aktif kembali pada tahun 1950. Pada tahun 1965, berdasarkan standar Presiden No.6 tahun 1965, keputusan Presiden Kabinet Dwikora No.AD581965, perusahaan perkebunan yang dikelola oleh Socfin Medan SA diambil oleh negara dengan ganti rugi, dan kemudian namanya diganti menjadi perkebunan Negara ex Socfin yang disingkat dengan PPN ex Socfin dan diletakkan di bawah pengawasan pemerintah. Serah terima hak milik perusahaan oleh pimpinan Socfin Medan SA ke pemerintah RI dilakukan pada tanggal 1 Januari 1966 sesuai dengan naskah No.1Dept.perk66 atas dasar penjualan perkebunan serta harta milik socfin lainnya. Keadaan ini tidak berlangsung lama, pada tanggal 29 April 1968 antara pemerintah RI yang diwakili Menteri Perkebunan dan Plantation North Sumatere sebagai pemilik saham membatalkan penjualan, dan Socfin dikembalikan ke pemilik yaitu bangsa Belgia. Pembatalan tersebut bertujuan untuk mendirikan suatu perusahaan perkebunan patungan antara pemerintah RI dengan penguasa Belgia dengan komposisi modalnya 40:60, maksudnya yaitu 40 keuntungan menjadi hak milik pemerintah RI dan 60 keuntungan menjadi hak milik penguasa Belgia. Berdasarkan keputusan pemerintah RI 13 Juni 1969 No.B.69PRES61968 dan keputusan Menteri Pertanian 17 Juni 1968 no.94KptsOp.61968, akhirnya disetujui nama baru yaitu PT. Socfin Indonesia PT. SOCFINDO. PT. Socfindo melakukan perluasan area perkebunan ke berbagai daerah pada tahun 1975 mulai membuka perkebunan di daerah Seunagan, Aceh Barat dan terus melakukan perluasan di daerah tersebut hingga saat ini. Kemudian pada tahun 1993 dibangun PT. Socfindo, di daerah tersebut PT. Socfindo perkebunan Seunagan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan mengolah tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit CPO dan inti kelapa sawit kernel. Adapun legalitas PT. Socfindo adalah sebagai berikut: 1. Didirikan dengan akte notaries Chairil Bakti di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1968 No.23 dan akte perubahan tanggal 12 Mei 1969 No.64, merupakan perusahaan patungan antara pemerintah RI dengan penguasa Belgia. 2. Disahkan oleh menteri kehakiman yang ditetapkan tanggal 3 September 1969. 3. Didaftarkan di pengadilan negeri Medan No.6869 tanggal 17 September 1969. 4. Diumumkan dalam T.B.N. RI No.17 tanggal 31 Oktober 1969. 5. Berkedudukan di Medan dengan perkebunan di Sumatera Utara yaitu di daerah : Malapal, Bangun Bandar, Tanjung Maria, Tanah Bersih, Lima Puluh, Tanah Gambus, Aek Loba, Aek Pamingke dan Negeri Lama. Selain itu terdapat juga di daerah Aceh, yang meliputi daerah Sungai Liput, Seunagan, Seumayam, dan Lae Butar. 6. Bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.

4.1.2 Lokasi Pabrik PT. Socfindo

PT. Socfindo perkebunan Seunagan yang berlokasi di desa Seunagan kecamatan Kuala kabupaten Nagan Raya, terletak pada Km 25 jalan Meulaboh-Tapak Tuan. Pabriknya terletak ± 150 m dari jalan tersebut. Tata letak pabrik PT. Socfindo perkebunan Seunagan ini yaitu: 1. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Purwodadi 2. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Kubang Gajah 3. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Leung Teuku Ben 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Padang Panjang Sumber Bahan Baku dan Realisasi Penerimaan Sumber bahan baku tandan buah segar yang masuk ke PT. Socfindo Seunagan ini berasal dari : 1. Kebun seinduk yang terdiri dari : a. DEVISION I yang terletak di sebelah Timur dari pabrik PT. Socfindo. b. DEVISION II yang terletak di sebelah Barat dari pabrik PT. Socfindo. c. DEVISION III yang terletak di sebelah Utara dari pabrik PT. Socfindo. d. DEVISION IV yang terletak di sebelah Selatan dari pabrik PT. Socfindo. 2. Pihak ke II a. CV. PEMUDA b. CV. PUTRA ABADI Pihak ke II ini merupakan sumber bahan baku yang berasal dari luar perkebunan seunagan. Sumber bahan baku dapat berasal dari perkebunan milik masyarakat. Kemudian dikumpulkan dalam suatu perusahaan seperti CV. Pemuda dan CV. Putra Abadi yang merupakan mitra kerja PT. Socfindo Seunagan dalam mengumpulkan sumber bahan baku. Struktur Organisasi PT. Socfindo PT. Socfindo Perkebunan Seunagan, menggunakan struktur organisasi garis dan staf yaitu pucuk pimpinan adalah pengurus yang membawahi Asisten Lapangan sebagai pimpinan lapangan dan Tekniker I sebagai pimpinan pabrik. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Socfindo Seunagan Tahun 2008 Sumber :PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008 ADM Pengurus ASISTEN KEPALA ASISTEN DEVISION I ASISTEN DEVISION II MANDOR KEBUN KARYAWAN MANDOR KEBUN KARYAWAN ASISTEN III MANDOR KEBUN KARYAWAN ASISTEN IV T TEKNIK II MANDOR KEBUN MANDOR Bengkel arusListrik MANDOR Pengolah TEKNIK I KARYAWAN KARYAWAN

4.1.5 Distribusi Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin pada Kebun Seunagan

Pekerja Kebun Seunagan dibagi dalam beberapa afdelling posko untuk mengawasi perkebunan Socfindo. Pekerja bagian Kebun Seunagan di bagi menjadi dua bagian yaitu Karyawan Harian Tetap KHT dan Karyawan Tetap pegawai. Tabel 4.1. Distribusi Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin untuk KHT dan Pegawai di PT. Socfindo Kebun Seunagan NO Pekerja Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Harian Tetap Karyawan Tetap Pria Wanita Pria Wanita 1. Afdelling I 161 46 15 - 222 2. Afdelling II 161 59 13 1 233 3. Afdelling III 184 59 17 1 261 4. Afdelling IV 99 23 11 - 133 5. Afdelling V 82 26 9 - 117 Jumlah 687 213 65 2 967 Sumber :PT. Socfindo Kebun Seunagan Tahun 2008 Dari tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pekerja PT. Socfindo Kebun Seunagan berdasarkan jenis kelamin untuk KHT yang paling banyak adalah pria sebanyak 687 orang dan untuk pegawai sebanyak 65 orang pria. Karyawan harian tetap pada PT. Socfindo Seunagan merupakan pekerja atau buruh untuk bagian lapangan afdelling. Karyawan tetap disebut juga dengan pegawai dimana biasanya yang menjadi pegawai adalah para mandor, asisten devision,dan asisten kepala. Untuk karyawan tetap jabatannya lebih tinggi daripada karyawan harian tetap.

4.2 Proses Kerja di Pekebunan PT. Socfindo Seunagan

Tahap demi tahap proses kerja perkebunan adalah sebagai berikut: a. Pembibitan Kecambah dibibitkan sesuai dengan kebutuhan kebun dengan teknis pembibitan sesuai pula dengan komoditi yang akan dikembangkan. Dalam pembibitan terdapat proses penyiraman bibit, menyiang atasbawah, pengendalian hamapenyakit dan memupuk bibit kelapa sawit. Agar kecambah tumbuh dengan baik dan bebas hama serta penyakit dan ilalang, kecambah diberi pupuk dan disemprot dengan pestisida. Pekerja yang mengawasi pembibitan disebut bagian tunas. b. Pemeliharaan atau Perawatan Proses kerja pemeliharaan bertujuan agar lahan bersih dan tanaman subur. Proses pemeliharaan sebagai berikut: 1. Gawangan adalah lahan sekitar tanaman dibersihkandibabat secara rutin untuk memudahkan pelaksanaan kerja dan meningkatkan kesuburan tanah. 2. Piringan sekitar pohon dibersihkandigaruk yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pemupukan. 3. Jalan kebun harus dipersiapkan dan dipelihara dengan baik, baik dengan menggunakan alat sederhana maupun dengan alat berat agar pengangkutan bibit, pupuk dan hasil panen tidak terkendala. 4. Agar pohon dapat tumbuh dengan baik dan bebas hama serta penyakit, pohon kelapa sawit disemprot dengan pestisida pembasmi hama dan ilalang serta diberi pupuk agar lebih subur. Pekerja yang bekerja dibagian ini disebut penyemprot. Pestisida yang digunakan seperti Gramoxone bahan pemusnah ilalang, Roundup jenis herbisida pemusnah ilalang, dan sebagainya. Sedangkan pupuk yang digunakan seperti Urea, KCL dan SP. c. Pemanenan Proses kerja panen dengan menggunakan alat panen sesuai dengan komoditi yang dipanen. Alat panen yang digunakan adalah egrek untuk pohon yang panjang, dengan bantuan galah. Sedangkan untuk pohon pendek menggunakan dodos. Buah diambil dengan ditarik oleh egrek dan dodos. Bila terdapat cabang- cabang yang menghalangi, cabang tersebut harus dipotong terlebih dahulu dan diturunkan, jangan dibiarkan menggantung di pohon. Kemudian setelah buah ditarik, bila ada tangkai yang terlalu panjang dipotong terlebih dahulu dan buah dinaikkan ke kereta sorong dan diangkut keluar ke tempat penampungan sementara. Pekerja yang bekerja di bagian panen biasanya disebut potong buah. Buah yang sudah dikumpulkan akan diambil oleh bagian pengangkutan buah dengan menggunakan truk pengangkut buah. Pada saat buah diangkut ke dalam truk, buah diambil menggunakan gancu. Kemudian buah tersebut dibawa ke pabrik untuk diolah lebih lanjut.

4.3 Waktu Kerja di PT. Socfindo