kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit setiap hari 4 - 7 hari per minggu.
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: 1
Peregangan kaki atau tangan 2
Beribadah shalat 3
Senam Taichi dan yoga 4
Mencuci pakaian atau piring 5
Mengepel lantai. c. Kekuatan Otot Strength Muscle
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang
tetap kuat dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis.
Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit setiap hari 2 - 4 hari per minggu.
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: 1
Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari kecelakaan
2 Naik turun tangga
3 Angkat bebanberat
4 Membawa belanjaan
5 Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur fitness.
C. Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia
1. Pengertian Kognitif
Kognitif berasal dari bahasa Latin, yaitu cognitio yang artinya adalah berpikir. Hal ini merujuk kepada kemampuan seseorang dan mengerti
dunianya, yang dicapai dari sejumlah fungsi yang kompleks termasuk orientasi terhadap waktu, tempat dan individu, kemampuan aritmatika,
berfikir abstrak, kemampuan fokus untuk berpikir logis Pincus dkk., 2003.
Menurut Ramdhani 2008, kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berfikir. Proses yang dilakukan
adalah memperoleh pengetahuan dan manipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, membayangkan
dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensia.
Pengertian lain dari kognitif menurut Sulianti 2000 adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap lingkungannya
berupa perhatian, bahasa, memori, visuospasial dan fungsi memutuskan. Penurunan dari fungsi kognitif biasanya berhubungan dengan penurunan
fungsi belahan otak kanan yang berlangsungnya lebih cepat daripada yang kiri. Tidak heran bila pada para lanjut usia terjadi penurunan berupa
kemunduran daya ingat visual, sulit berkonsentrasi dan cepat beralih perhatian. Juga terjadi kelambanan pada tugas motorik sederhana seperti
berlari, mengetuk jari, kelambanan dalam persepsi sensoris serta dalam reaksi tugas kompleks. Sifat gangguan ini sangat individual, tidak sama