Definisi Operasional Penelitian KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL

2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2007. Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling Nursalam, 2008. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi Sugiyono, 2007. Jadi, total sampel berdasarkan kriteria inklusi yang digunakan adalah 118 orang dari 205 lanjut usia. Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut: a Lanjut usia yang berusia ≥ 60 tahun. b Lanjut usia yang sudah menetap di panti lebih dari 30 hari. c Lanjut usia yang mampu berkomunikasi verbal dengan baik. d Lanjut usia yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian. e Lanjut usia yang berpendidikan minimal sekolah dasar SD atau sederajat. f Lanjut usia yang tidak mengalami gangguan kejiwaan.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data atau informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Sugiyono, 2007. Instrumen dalam penelitian ini merupakan data primer yang diambil melalui dua kuesioner, yaitu: 1. Instrumen pertama berupa pertanyaan mengenai data demografi responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin dan pendidikan terakhir. 2. Mini Mental State Examinatian MMSE Mini Mental State Examinatian MMSE adalah metode pemeriksaan untuk menilai fungsi kognitif yang telah digunakan secara luas oleh para praktisi untuk praktik klinik maupun penelitian. MMSE diperkenalkan oleh Folstein pada tahun 1975. MMSE digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya gangguan kognitif pada seseorang atau individu, mengevaluasi perjalanan suatu penyakit yang berhubungan dengan proses penurunan kognitif dan memonitor respon terhadap pengobatan Turana, 2004. MMSE sangat reliabel untuk menilai gangguan fungsi kognitif dan dapat digunakan secara luas sebagai pemeriksaan yang sederhana untuk mendiagnosis adanya gangguan fungsi kognitif. MMSE terdiri dari 30 pertanyaan, terbagi menjadi 11 domain dengan rincian, orientasi waktu, tempat, registrasi, atensi dan kalkulasi, mengingat, menamai, pengulangan, pemahaman, membaca, menulis serta menggambar Folstein, 1993 dalam Setyopranoto dkk., 2000. Penilaian baik buruknya fungsi kognitif didasarkan atas nilai potong yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan terakhir responden. D inilai baik jika nilainya ≥ 23 untuk sekolah dasar SD, ≥ 25 untuk sekolah menengah pertama SMP dan ≥ 26 untuk sekolah menengah atas SMA ke atas, sedangkan dinilai buruk jika nilainya 23 untuk sekolah dasar SD, 25 untuk sekolah menengah pertama SMP dan 26 untuk sekolah menengah atas SMA ke atas Turana, 2011. 3. Physical Activities Scale for the Elderly PASE Physical Activities Scale for Elderly PASE merupakan kuesioner untuk menilai aktivitas fisik lanjut usia. PASE terdiri dari tiga macam aktivitas, yaitu leisure time activity aktivitas waktu luang yang terdiri dari 6 pertanyaan, house hold activity aktivitas rumah tangga yang terdiri dari 3 pertanyaan dan work related activity aktivitas relawan yang terdiri dari 1 pertanyaan. Peneliti memodivikasi kuesioner PASE, dikarenakan kuesioner PASE kurang relevan dengan kegiatan atau aktivitas fisik yang ada di PSTW Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan. Peneliti mengambil 8 pertanyaan dari kategori aktivitas waktu luang dan aktivitas rumah tangga. Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala Likert, dimana jawaban responden menggunakan rentang skala 0 sampai 3 yaitu tidak pernah 0, jarang 1, kadang-kadang 2 dan sering 3.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Uji validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 2012. Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini, beberapa item pertanyaan dapat digunakan untuk