I.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
Komunikasi bukan hanya hal yang paling wajar dalam pola tindakan manusia, tetapi juga paling rumit Purba dkk,2006:29. Ungkapan diatas tidak
dapat dipungkiri, karena komunikasi merupakan hal yang dilakukan sejak manusia lahir ke bumi. Komunikasi dapat diartikan sebagai bentuk interaksi
manusia yang saling memperngaruhi antara yang satu dengan yang lain sengaja atau tidak sengaja, dan tidak terbatas pada komunikasi verbal saja
Cangara,2002:20. Sama halnya dengan sosiologi, dalam merumuskan suatu defenisi yang
sekaligus dapat mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat dan hakikat dalam beberapa kalimat ditemukan kesulitan. Oleh karenanya, suatu defenisi hanya dapat
dipakai sebagai suatu pegangan yang sifatnya sementara saja. Dalam perkembangannya, banyak ahli komunikasi mendefenisikan komunikasi secara
berbeda-beda. Sejak awal abad 20 tepatnya 1930-1960, defenisi-defenisi mengenai komunikasi telah banyak diungkap, ketika itu para ahli di Amerika
Serikat mulai merasakan kebutuhan akan “Science Of Communication”, dan diantaranya adalah Carl I. Hovland. Menurutnya, Ilmu Komunikasi adalah suatu
usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas dan atas dasar azas-azas tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap a
systematic attempt to formulate in rigorous fashion the principles by which information is transmitted and opinions and attitudes are formed Purba dkk,
2006:29. JikaCarl I. Hovland mendefenisikan komunikasi sebagai usaha yang sistematis, maka Harold Laswell menerangkan cara terbaik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says
Universitas Sumatera Utara
What In Which Channel To Whom With What Effect? Yang berarti “Siapa Mengatakan Apa dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
Bagaimana?” Mulyana,2005:62. Sejalan dengan perkembangan media komunikasi, maka berkembang pula
ilmu komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca pendengar penonton yang
akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elktronik.
Sebab, awal perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembagan kata media mass communication media komunikasi massa. Definisi komunikasi
massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner ia mendefenisikan komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people. Definisi komunikasi massa yang lebih
rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner 1967 “Mass communication is the tehnologically and institutionally
based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. Komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki masyarakat.
Dalam hal ini kita perlu membedakan massa dalam arti umum dengan massa dalam arti komunikasi massa. Massa dalam arti komunikasi massa lebih
menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media masa. Pengertian ini juga ditegaskan oleh ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito. Ia
Universitas Sumatera Utara
mengemukakan defenisinya dalam dua item. Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa khalayak. Ini tidak berarti bahwa
khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti kahalayak yang besar itu pada umumnya agak sukar untuk
didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita. Effendy, 1990:21. Komunikasi massa
mempunyai cirri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat komponenya. Cirri- cirinya adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
5. Komunikan komunikasi massa bersifgat heterogen
I.5.2 Berita, Pers dan Jusnalistik