Hegemoni media Teori Althusser tentang ideologi menekankan bagaimana kekuasaan

Peta ideologi menggambarkan bagaimana peristiwa dilihat dan diletakkan dalam tempat-tempat tertentu. Seperti dikatakan Matthew Kieran, berita tidaklah dibentuk dalam ruang hampa. Berita diproduksi dari ideologi dominan dalam suatu wilayah kompetensi tertentu. Penjelasan sosio-historis ini membantu menjelaskan bagaimana dunia disistematisasikan dan dilaporkan dalam sisi tertentu dalam dari realitas. karena pengertian tentang peristiwa itu dimediasi oleh kategori, interpretasi dan evaluasi atas realitas. ideologi disini tidaklah selalu harus dikaitkan dengan ide-ide besar. Ideologi juga bisa bermakna politik penandaan atau pemaknaan. Bagaimana kita melihat peristiwa dengan kacamata dan pandangan tertentu, dalam arti luas adalah sebuah ideologi.

II.5. Hegemoni media Teori Althusser tentang ideologi menekankan bagaimana kekuasaan

kelompok dominan dalam mengontrol kelompok lain. Mengenai cara atau penyebaran ideologi dilakukan, teori Garamsci tentang hegemoni layak dikedepankan. Antonio Gramsci membangun suatu teori yang menekankan cara penyebaran ideologi tersebut. Media dapat menjadi sarana satu kelompok mengukuhkan posisinya dan merendahkan kelompok lain. Antonio Gramsci berpendapat bahwa kekuatan dan dominasi kapitalis tidak hanya melalui dimensi material dan sarana ekonomi dan realsi produksi, tetapi juga kekuatan force dan hegemoni. Teori Hegemoni gramsci menekankan bahwa dalam lapangan sosial ada pertarungan yang memperebutkan penerimaan public. Karena pengalaman sosial kelompok subordinat apakah oleh kelas, gender, ras, umur, dan sebagainya berbeda dengan ideologi kelompok dominan. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, perlu usaha bagi kelompok dominan untuk menyebarkan ideologi dan kebenarannya tersebut agar diterima, tanpa perlawanan. Salah satu strategi kunci dalam hegemoni adalah nalar awam common sense. Eriyanto,2001:107 Raymond William mengatakan, hegemoni berkerja melalui dua saluran: ideologi dan budaya melalui mana nilai-nilai itu bekerja. Melalui hegemoni, ideologi kelompok dominan dapat disebarkan, nilai dan kepercayaan dapat ditularkan. Hegemoni berbeda dari manipulasi atau indoktrinasi karena hegemoni terlihat wajar, dan orang menerimanya secara wajar dan sukarela. Hegemoni bekerja melalui konsensus ketimbang upaya penindasan satu kelompok terhadap kelompok lain. Kelebihan hegemoni adalah bagaimana ia menciptakan cara berpikir atau wacana tertentu yang dominan, yang dianggap benar, sementara wacana yang lain dianggap salah. Ada suatu nilai atau konsensus yang dianggap memang benar, sehingga ketika ada cara pandang atau wacana lain dianggap tidak benar. Media di sini secara tidak sengaja dapat menjadi alat bagaimana nilai-nilai atau wacana yang dipandang dominan itu disebarkan dan meresap dalam benak khalayak sehingga menjadi konsensus bersama. Dalam produksi berita, proses itu terjadi melalui cara yang halus, sehingga apa yang terjadi dan diberitakan oleh media tampak sebagai suatu kebenaran, memang begitulah adanya, logis, dan bernalar awam common sense dan semua orang menganggap itu sebagai suatu yang tidak perlu dipertanyakan. Common sense yang berhubungan dengan praktik kerja jurnalistik, di antaranya adalah kecenderungan untuk menempatkan unsur dramatisasi dalam pemberitaan. Hal ini berhubungan dengan kebiasaan wartawan yang lebih mengedepankan apa yang menarik untuk diberitakan kepada public. Jika idea tau Universitas Sumatera Utara gagasan dari kelompok dominanberkuasa diterima sebagai sesuatu yang common sense, kemudian ideologi itu diterima baik melalui praktek kerja jurnalistik maka hegemoni telah terjadi.

II.6. Analisis Framing