Response Surface Methodology LANDASAN TEORI

Langkah selanjutnya adalah mencari faktor-faktor yang lebih terperinci yang berpengaruh pada faktor utama tersebut. Tulis faktor tersebut di kiri dan kanan panah penghubung tadi dan buatlah panah di bawah faktor tersebut menuju garis penghubung. Dari diagram yang sudah lengkap cari penyebab utama dengan menganalisa data yang ada. Bila analisa data tidak dapat dilakukan, pilihlah faktor-faktor yang diduga sangat berpengaruh dalam menentukan urutan menggambarkan pada diagram. Cause-Effect diagram mempunyai kegunaan yang cukup banyak baik dalam peningkatan kualitas maupun dalam hal-hal lain. Beberapa kegunaan dari Cause-Effect diagram adalah: 1. Sebagai alat untuk training. 2. Sebagai alat untuk mengarahkan diskusi pada faktor-faktor yang dominan. 3. Dapat dijadikan petunjuk dalam pengumpulan dan pencatatan data. 4. Dapat menunjukkan tingkat kemampuan dari pekerja.

3.5. Response Surface Methodology

Response Surface Methodology atau Metode Permukaan Respon adalah suatu metodologi yang terdiri dari suatu grup teknik statistik untuk membangun model empiris dan mengeksploitasi model. 2 Suatu eksperimen yang melibatkan k buah faktor antara lain : 1 x , 2 x ,..., k x , dimana k buah faktor disebut sebagai variabel bebas, prediktor ataupun variabel kontrol, dan menghasilkan Y, dimana Y adalah suatu variabel terikat, variabel tak 2 G. E. P. Box, Empirical Model-Building and Response Surfaces New York, 1987. Universitas Sumatera Utara bebas ataupun variabel respon. Semua variabel ini dapat diukur dan diketahui bahwa Y adalah merupakan respon dari 1 x , 2 x ,..., k x , maka dikatakan bahwa Y adalah fungsi dari 1 x , 2 x ,..., k x , dan secara umum ditulis dalam bentuk Y = f 1 x , 2 x ,..., k x . Fungsi tersebut dikatakan sebagai response surface. 3 Response Surface Methodology RSM memiliki beberapa kegunaan antara lain : 1. Menunjukkan bagaimana variabel respon y dipengaruhi oleh variabel bebas x di wilayah yang secara tertentu diperhatikan. 2. Menentukan pengaturan variabel bebas yang paling tepat dimana akan memberikan hasil yang memenuhi spesifikasi dari respon yang berupa hasil, kekotoran, warna, tekstur, dan lain sebagainya. 3. Mengeksplorasi ruang dari variabel bebas x untuk mendapatkan hasil maksimum dan menentukan sifat dasar dari nilai maksimum. Untuk melaksanakan response surface methodology RSM, ada tahap- tahap perencanaan yang dilakukan, dimana definisi perencanaan adalah proses, cara atau kegiatan merencanakan, menyusun dan menguraikan langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan. Adapun tahap-tahap perencanaan untuk memulai pelaksanaan response surface methodology RSM antara lain : 4 1. Menentukan model persamaan orde pertama, dimana suatu desain eksperimen dilakukan untuk pengumpulan data dan arah penelitian selanjutnya ditentukan dengan metode steepest descent. 3 Sudjana, Desain dan Analisis Eksperimen Bandung, 1994, hal 361 4 Cochran, W.G. Experimental Design York : John Wiley Sons, Inc, hal 335-338 Universitas Sumatera Utara 2. Setelah arah penelitian selanjutnya diperoleh, kemudian ditentukan level faktor untuk pengumpulan data selanjutnya. 3. Menentukan model persamaan orde kedua. Penentuan model dilakukan dengan melakukan desain eksperimen dengan level yang telah ditetapkan setelah metode steepest descent dilakukan. 4. Menentukan titik optimum dari faktor-faktor yang diteliti. Salah satu pertimbangan penting yang muncul dalam RSM adalah bagaimana menentukan faktor dan level yang dapat cocok dengan model yang akan dikembangkan. Jika faktor dan level yang dipilih dalam suatu eksperimen tidak tepat maka kemungkinan terjadinya ketidakcocokan model akan sangat besar dan jika itu terjadi maka penelitian yang dilakukan bersifat bias. Response Surface Methodology RSM erat kaitannya dengan desain eksperimen karena dalam pelaksanaannya data yang dikumpulkan adalah melalui desain eksperimen. Beberapa alasan mengapa desain eksperimen sangat diperlukan, antara lain : 5 1. Variabel input yang penting yang memepengaruhi respon sering merupakan salah satu variabel yang tidak akan diubah. 2. Hubungan antara variabel respon dan berbagai variabel input mungkin dipengaruhi oleh variabel yang tidak tercatat dimana variabel tersebut mempengaruhi respon dan variabel input. Hal tersebut dapat membangun suatu korelasi yang salah. 3. Data operasi masa lalu sering mengandung celah dan mengandung informasi tambahan yang penting. 5 G. E. P. Box, Ibid, hal 5. Universitas Sumatera Utara

3.6. Model Orde Pertama