Jumlah replikasi dianggap telah cukup baik bila memenuhi persamaan berikut:
t - 1 r - 1 ≥ 15
Dimana t = jumlah perlakuan
s r = jumlah replikasi
3.10.2.2.Pengacakan
Umumnya pengacakan diperlukan untuk prosedur pengujian, asumsi- asumsi tertentu perlu diambil dan memenuhi agar supaya pengujian yang
dilakukan menjadi benar. salah satu diantaranya adalah bahwa pengamatan- pengamatan jadi juga kekeliruan berdistribusi secara independen.
3.10.2.3.Kontrol Lokal
Kontrol lokal merupakan sebagian daripada keseluruhan prinsip desain yang harus dilaksanakan. Biasanya merupakan langkah-langkah atau usaha-usaha
yang berbentuk penyeimbang, pemblokan, dan pengelompokan unit-unit eksperimen yang digunakan dalam desain. Jika replikasi dan pengecekan pada
dasarnya memungkinkan berlakunya uji keberartian, maka kontrol menyebabkan desain lebih efisien, yaitu menghasilkan proses pengujian dengan kuasa yang
lebih tinggi.
3.10.3. Langkah-langkah membuat desain percobaan
Meskipun tiap ahli statistik akan menempuh langkah- langkah desain menurut keadaan persoalan yang dihadapi dan pertimbangannya
Universitas Sumatera Utara
sendiri-sendiri, tetapi pada dasarnya akan mengandung hal-hal pokok sebagaimana telah dirumuskan oleh Kempthorne, sebagai berikut:
1. Pernyataan mengenai masalah atau persoalan yang dibahas.
2. Perumusan hipotesis.
3. Penentuan teknik dan desain eksperimen yang diperlukan.
4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dan latar belakang atau alasan-
alasan agar supaya eksperimen setepat mungkin memberi informasi yang diperlukan.
5. Mempertimbangkan semua hasil yang mungkin ditinjau dari prosedur
statistika yang diharapkan berlaku untuk itu, dalam rangkja menjamin dipernuhinya syarat-syarat yang diperlukan dalam prosedur tersebut.
6. Melakukan eksperimen.
7. Penggunaan teknis statistika terhadap data hasil eksperimen.
8. Mengambil kesimpulan dengan jalan menggunakan atau
memperhitungkan derajat kepercayaan yang wajar menjadi satuan-satuan yang dinilai.
9. Penilaian seluruh penelitian, dibandingkan dengan penelitian-penelitian
lain mengenai masalah- masalah yang sama. Desain eksperimen terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
12
1. Desain praeksperimental
Desain praeksperimental adalah desain percobaan yang tidak mencukupi syarat-syarat dari suatu desain percobaan yang sebenarnya. Beberapa
desain praeksperimental antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. One “shot case-study”
Dalam one shot case study, perlakuan dikenakan pada suatu kelompok unit percobaan tertentu, kemudian diadakan pengukuran
terhadap variabel dependen. Dalam percobaan ini hanya satu kelompok unit percobaan tanpa kontrol, misalnya: menyajikan suatu pelajaran
dengan sistem ceramah, kemudian diukur pengaruh memberikan ceramah tersebut dengan mengadakan ujian setelah ceramah diberikan. Prestasi
belajar kelompok tersebut diukur berdasarkan hasil posttest dengan mencari mean-nya.
b. Design one group pretest-posttest
Dalam desain ini, kepada unit percobaan dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan sebelum
perlakuan diberikan, dan pengukuran kedua dilakukan sesudah perlakuan dilaksanakan, misalnya: percobaan dilakukan pada kelompok-kelompok
murid untuk melihat kebaikan sistem mengajar dengan menggunakan teknik ceramah. Mengajar dengan teknik ceramah adalah suatu perlakuan
X. pertama-tama diukur mean prestasi belajar dengan mengadakan pretest sebelum pelakuan dikenakan. Sesudah perlakuan dikenakan, diukur lagi
prestasi belajar dengan menggunakan post-test. Kemudian dibuat perbandingan antara mean prestasi belajar untuk melihat bagaimana
pengaruh belajar dengan sistem ceramah. c.
Desain randomized control group only Dalam desain ini, populasi dibagi atas 2 kelompok secara random.
12
M. Nazir. Metode Penelitian Bogor : Ghalia Indonesia. Hal 222
Universitas Sumatera Utara
Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan dan kelompok kedua merupakan kelompok untuk suatu kontrol. Kemudian
dicari perbedaan antara mean pengukuran dari keduanya, dan perbedaan ini dianggap disebabkan oleh perlakuan.
2. Desain eksperimental semu
Desain praeksperimental adalah desain percobaan yang belum sepenuhnya mempunyai sifat-sifat suatu percobaan sebenarnya. Desain percobaan ini
mempunyai banyak kekurangan, baik dalam masalah randomisasi, replikasi aataupun masalah kontrol internal. Karena kekurangan-
kekurangan ini, penelitian tersebut belum mempunyai cukup syarat untuk disebut percobaan sebenarnya. Desain-desain dalam kelompok ini yang
banyak dilakukan dalam penelitian sosial antara lain: a.
Desain korelasi dan ex post facto. b.
Analisis regresi-discontinuity. c.
Desain “patch-up”. d.
Desain multiple time series. e.
Percobaan time series. f.
Desain separate sample pretest posttest control group. g.
Desain separate sample pretest-posttest. h.
Desain counter-balanced. i.
Desain non equivalent control group. j.
Desain equivalent material. k.
Desain equivalent time samples.
Universitas Sumatera Utara
3. Desain percobaan sebenarnya
Desain percobaan sebenarnya adalah desain dimana aturan untuk menempatkan perlakuan pada unit percobaan dibuat sedemikian rupa,
sehingga memungkinkan membuat perbandingan antarkelompok dengan validitas tinggi dan dapat mengontrol sumber-sumber variasi pada
percobaan tersebut. Bergantung dari jenis percobaan, apakah percobaan dengan faktor tunggal atau percobaan denggan faktor ganda, maka
beberapa desain percobaan sebenarnya yang sering digunakan dibagi atas 3 kelompok, antara lain:
a. Complete block design
Desain ini digunakan pada percobaan sederhana dengan beberapa perlakuan saja.
b. Incomplete block design
Desain ini biasanya digunakan pada percobaan yang mempunyai banyak perlakuan di mana semua perlakuan tidak dapat ditempatkan pada
blok yang homogen. c.
Split-plot design, Desain ini biasa digunakan pada percobaan faktorial dimana ada
beberapa ciri-ciri antara lain: 1.
Banyak sekali perlakuan kombinasi yang dicoba. 2.
Perlakuan-perlakuan tertentu memerlukan plot yang lebih besar dibandingkan dengan beberapa perlakuan lainnya.
Jenis-jenis desain percobaan sebenarnya yang sering digunakan dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat pada Gambar 3.4.
Complete Block Design
Incomplete Block Design
Randomized Block
Design
Randomized Complete
Block Design
Balanced Lattice
Design
Patially Balanced
Lattice Design
Complete Block Design
Split Plot Design
Randomized Complete
Block Design
Latin Square
Design Balanced
Lattice Design
Patially Balanced
Lattice Design
Incomplete Block Design
Balanced Lattice
Design
Confounding Percobaan Faktor
Tunggal Percobaan
Faktorial Desain
Percobaan
Gambar 3.4. Jenis - jenis Desain Percobaan Sebenarnya
Metode eksperimental merupakan salah satu dari beberapa jenis metode penelitian. Metode penelitian lainnya yaitu:
1. Metode sejarah
Penelitian dapat kita lihat dari segi perspektif serta waktu terjadinya fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode sejarah menggunakan
catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang- ulang kembali, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode sejarah
Universitas Sumatera Utara
merupakan suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik turun dari suatu status keadaan di masa yang lampau untuk
memperoleh generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan
keadaan yang akan datang. 2.
Metode deskriptif survei Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian deskriptif dapat
dibagi atas beberapa jenis yaitu: a.
Metode survei b.
Metode deskriptif berkesinambungan c.
Metode studi kasus d.
Metode analisis pekerjaan dan aktivitas e.
Metode tindakan f.
Metode dokumenter 3.
Metode grounded research Metode grounded research adalah suatu penelitian yang mendasarkan
kepada fakta dan menggunakan analsis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep,
membuktikan teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.
4. Metode penelitian tindakan
Universitas Sumatera Utara
Metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel
yang dapat dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.
Hal yang penting setelah penentuan metode penelitian adalah penentuan metode pengumpulan data. Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1.
Metode pengamatan langsung Metode pengamatan atau observasi langsung adalah cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
2. Metode dengan menggunakan pertanyaan wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si pewawancara dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara.
3. Metode melalui daftar pertanyaan kuesioner
Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN