Pembuatan Pareto Diagram Pembuatan Fish Bone

Tabel 5.1. Stratifikasi Jumlah Kecacatan Produk Lanjutan TANGGAL JENIS KECACATAN JUMLAH kg a b c d e 892010 329.73 290.15 2.89 13.55 23.42 659.74 992010 521.66 59.73 0.00 16.50 39.77 637.66 1092010 378.67 159.32 23.55 73.00 44.45 678.99 1192010 336.91 201.79 32.33 66.55 57.99 695.57 1292010 599.99 21.77 19.99 2.31 20.70 664.76 1392010 343.97 121.19 35.76 78.39 77.99 657.30 1492010 341.98 299.76 0.00 11.90 99.55 753.19 1592010 497.83 90.89 25.30 23.55 57.68 695.25 1692010 459.71 213.56 1.98 6.64 11.56 693.45 1792010 295.64 335.71 6.90 59.00 37.30 734.55 1892010 523.91 39.98 9.19 11.00 39.71 623.79 1992010 579.45 39.70 7.38 21.60 31.86 679.99 2092010 349.79 278.91 13.45 30.10 7.14 679.39 2192010 272.40 433.30 0.00 3.00 23.19 731.89 2292010 694.45 5.54 0.00 0.00 0.00 699.99 2392010 675.51 14.70 0.00 0.00 8.10 698.31 2492010 650.99 1.00 0.00 0.00 0.00 651.99 2592010 381.59 250.11 11.68 23.91 114.70 781.99 2692010 290.00 372.23 0.00 0.00 0.00 662.23 2792010 289.59 219.58 14.94 35.17 119.73 679.01 2892010 349.79 231.49 11.33 48.66 18.46 659.73 2992010 643.21 2.77 0.00 0.00 0.00 645.98 3092010 591.39 81.30 2.30 4.40 21.50 700.89 TOTAL 12702.97 5298.73 388.11 721.28 1260.91 20372.00 Sumber : PT. PDM INDONESIA

5.2. Pembuatan Pareto Diagram

Setelah dilakukan stratifikasi, selanjutnya dibuat pareto diagram. Pembuatan pareto diagram berguna untuk menentukan jenis kecacatan terbesar dari produk cacat. Hasil penentuan jenis kecacatan tersebut yang untuk kemudian dilakukan analisis penyebabnya. Pembuatan pareto diagram mengikuti aturan 80- 20. Langkah awal pembuatan pareto diagram adalah membuat urutan jenis Universitas Sumatera Utara kecacatan dari persentase terbesar sampai dengan persentase terkecil dan buat kumulatifnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.2. berikut. Tabel 5.2. Urutan Jenis Kecacatan Jenis Kecacatan Jumlah Persentase Persentase Kumulatif a 12702.97 62.36 62.36 b 5298.73 26.01 88.37 e 1260.91 6.19 94.56 d 721.28 3.54 98.10 c 388.11 1.90 100.00 Berikut merupakan gambar Pareto Diagram dari produk kertas rokok HOS yang cacat. Pareto Diagram 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 a b e d c Jenis Kecacatan J u m la h P ro d u k C a c a t 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 P e rs e n ta s e K u m u la tif Series2 Series1 Gambar 5.1. Pareto Diagram Dari tampilan persentase kecacatan pada Tabel 5.2 dan Gambar 5.3., dapat dilihat bahwa jenis kecacatan “a”, yaitu unstable porosity, merupakan jumlah kecacatan paling tinggi dengan persentase sebesar 62.36. Namun sesuai dengan Pareto Diagram 80-20, bahwa jenis kecacatan yang dipilih untuk diperbaiki adalah jenis kecacatan dengan persentase kumulatif mencapai 80. Maka jenis Universitas Sumatera Utara kecacatan yang dipilih untuk dianalisis penyebabnya dan diperbaiki adalah jenis cacat unstable porosity a dan wrinkle b.

5.3. Pembuatan Fish Bone

Pada tahap ini, dilakukan analisis penyebab terjadinya unstable porosity dan wrinkle dengan menggunakan fish bone. Dalam hal ini, penyebab masalah ditinjau dari man, machine setting, bahan baku dan metode kerja. Berikut merupakan uraian masing-masing penyebab masalah: a. Man Dalam hal ini, sering terjadinya kelalaian operator dalam pengadonan bahan baku. Adanya delay terlalu lama untuk meneruskan adonan bahan baku ke proses selanjutnya. Selain itu, kurangnya ketelitian teknisi sewaktu memperbaiki mesin yang rusak. Adapun faktor lain yaitu keadaan kesehatan tenaga kerja yang sedang tidak baik membuat mereka tidak fokus dalam melaksanakan pekerjaannya. b. Bahan Baku Dalam hal ini, kualitas bahan baku yang digunakan dalam proses produksi kertas rokok kurang dikontrol yaitu penyimpanan bahan baku yang terlalu lama di gudang sehingga menyebabkan hasil produksi mengalami ketidaksesuaian kriteria dengan standar yang telah ditentukan perusahaan. c. Setting Mesin Dalam hal ini, penyesuaian setting mesin yang belum sesuai. Tidak adanya standar dalam penentuan setting mesin yaitu pada temperatur Madeleine Universitas Sumatera Utara Roll berkisar 120 ˚-130˚, reel moisture kelembaban pada mesin reel yang berkisar 5-5.3, draw ratio on wire-reel perbandingan kecepatan gerak yang berkisar 0.93-0.95. Adapun ringkasan dari penyebab masalah kecacatan diatas dibuat ke dalam gambar fish bone yaitu pada Gambar 5.2. Cacat Unstable Porosity Bahan Baku Setting Mesin Reel moisture Temperatur Madeleine Roll Draw Ratio Penyimpanan bahan baku Man Kelalaian operator Kurang teliti Cacat Wrinkle Setting Mesin Temperatur Madeleine Roll Man Kelalaian operator Kurang teliti Gambar 5.2. Fish Bone Dari gambar Fish Bone diatas, kemudian dilakukan penentuan faktor untuk dilakukan eksperimen. Dalam metode Response Surface, faktor yang paling efektif digunakan adalah setting mesin untuk meningkatkan hasil produksi. 14

5.4. Pengumpulan Data Model Orde Pertama