5.2.1. Persepsi Responden Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin
Persepsi Responden penerima Program Beras Untuk Keluarga Miskin adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan suatu pemahaman tentang Program Beras Untuk
Keluarga Miskin yang akan ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 5.9
Pengetahuan Responden Terhadap Penyelenggaraan Program Raskin
No Pengetahuan
Jumlah Orang Persentase
1 2
Tahu Tidak Tahu
110 -
100 -
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui adanya penyelenggaraan program beras untuk keluarga miskin di Desa Semayang. Hal ini sangat
baik karena masyarakat tidak hanya menerima tetapi juga mengetahui program tersebut.
Tabel 5.10 Sumber Informasi Tentang Program Beras Untuk Keluarga Miskin
No Sumber Informasi
Jumlah Orang Persentase
1 2
3 4
Radio Televisi
Koran TemanTetangga
6 6
16 82
5,4 5,4
14,7 74,5
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.10 sumber informasi terbesar adalah dari teman. Baik itu teman satu profesi maupun jiran tetangga.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Pemahaman Responden Terhadap Program Beras untuk Keluarga Miskin
No Pemahaman Responden Jumlah Orang
Persentase 1
2 3
Paham Kurang Paham
Tidak Paham 61
31 18
55,5 28,2
16,3 Jumlah
110 100,00
Sumber : Kuesioner 2010 Data pada tabel 5.11, menunjukkan bahwa pada umumnya responden memahami
tentang Program Beras Untuk Keluarga Miskin ini. Hal ini dikarenakan responden tersebut sering mengikuti kegiatan di desa tersebut. Ada juga responden yang mengetahui program
ini karena sering berkumpul bersama kelompok masyarakat tertentu. Walau ada beberapa yang ternyata memiliki pemahaman yang salah akan program ini.
Terdapat 31 responden yang kurang paham akan Program Beras Untuk Masyarakat Miskin ini karena mereka hanya mengikuti teman mereka. Ada pula yang sama sekali tidak
paham akan maksud dari program ini walaupun ia mengaku merasa terbantu akan adanya program ini.
Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya sosialisasi dari pejabat desa dalam menginformasikan kepada masyarakat Desa Sei Semayang. Walaupun dari hasil wawancara
saya terhadap Kepala Desa Sei Semayang menyatakan bahwa sosialisasi sudah sering dilaksanakan. Hanya saja masyarakat memiliki minat yang kurang apabila menghadiri
musyawarah desa. Masyarakat cenderung untuk bekerja dan mendapatkan informasi di luar lingkungan pemerintah desa dibandingkan menghadiri musyawarah desa. Hal inilah yang
kemudian membuat banyaknya masyarakat yan kurang paham dan tidak paham akan adanya suatu program pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Pengetahuan Responden Terhadap Pengertian Program Beras Untuk Keluarga
Miskin
No Pengetahuan Responden Jumlah Orang
Persentase 1
2 Tahu
Tidak Tahu 82
28 74,5
25,5 Jumlah
110 100,00
Sumber : Kuesioner 2010 Data pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa jumlah responden yang sudah mengetahui
pengertian dari Program Beras Untuk Keluarga Miskin sebanyak 82 responden 74,5 yang menyatakan mengetahui pengertian dari Program Beras Untuk Keluarga Miskin. Dari
hasil wawancara peneliti dengan responden dapat disimpulkan bahwa banyaknya responden mengetahui pengertian program beras untuk keluarga miskin ini adalah dikarenakan
kekerabatan yang sangat erat diantara warga. Sehingga mereka sering berbagi informasi antar warga. Walau terdapat juga responden yang mempunyai pengertian sendiri terhadap
program ini sehingga membuat mereka tidak mengerti tujuan serta sasaran dari program beras untuk keluarga miskin ini.
Sebanyak 28 responden 25,5 merupakan jumlah yang tidak mengetahui pengertian dari program beras untuk keluarga miskin. Sebagian dari mereka menyatakan
tidak perlu tahu terhadap program yang dinikmatinya tersebut karena mereka hanya sekedar menerima beras yang bisa dibeli dengan harga murah saja. Seperti hasil wawancara saya
dengan seorang responden yang menyatakan bahwa “Saya ini masyarakat miskin, saya sudah sangat bersyukur mendapatkan bantuan beras murah ini. Apalagi
saya bukan orang yang berpendidikan sehingga saya tidak mau pusing dalam memikirkan tentang pengertian program raskin ini. Anak bisa makan tiap hari saja itu sudah cukup bagi
saya”.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13 Pengetahuan Responden Terhadap Tujuan dan Sasaran Program Raskin
No Pengetahuan Responden
Jumlah Orang
Persentase
1 2
Tahu Tidak Tahu
50 60
45,5 54,5
Jumlah 110
100,00 Sumber: Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.13, dapat kita simpulkan bahwa masyarakat hanya sekedar menikmati program beras untuk keluarga miskin saja. Seperti kutipan wawancara saja
sebelumnya, dimana mereka menyatakan bahwa bagi mereka yang terpenting adalah bisa memberikan makanan bagi anaknya saja itu sudah cukup. Sehingga mereka tidak mau ambil
pusing terhadap tujuan serta sasaran dari program beras untuk keluarga miskin. Tingkat pendidikan yang rendah juga mengakibatkan masyarakat memiliki pola pikir satu arah yang
hanya menikmati apa yang telah diberikan tanpa harus tahu tujuan, maksud dan sasaran dari program pemerintah
Namun disisi lain, banyak masyarakat yang mengetahui tujuan dan sasaran dari program beras untuk keluarga miskin. Responden yang mengetahui ini adalah mereka yang
sering mengikuti musyawarah desa. Ada juga responden yang mengaku mengetahui tujuan dan sasaran program beras untuk keluarga miskin ini dari warung dan kedai yang ada
disekitar tempat tinggal mereka. Karena warung dan kedai tersebut merupakan salah satu tempat yang paling sering digunakan oleh warga untuk bertukar informasi dan
berkomunikasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Tanggapan Responden Terhadap Informasi Program Raskin
No Tanggapan Responden
Jumlah Orang Persentase
1 2
3 Baik
Kurang Baik Tidak Baik
64 25
21 58,2
22,7 19,1
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan keterangan tabel 5.14 menujukkan bahwa tanggapan responden terhadap informasi program beras untuk keluarga miskin ini sudah baik. Responden tersebut
beranggapan bahwa informasi tentang program beras untuk keluarga miskin ini dapat dimengerti dan mudah untuk mendapatkannya. Mereka yang menyatakan informasi
terhadap program beras untuk keluarga miskin ini baik juga dikarenakan bahwa informasi yang mereka peroleh berasal dari bermacam sumber. Sehingga memudahkan mereka dalam
mendapatkan informasi tentang program beras untuk keluarga miskin ini. Ada juga yang beranggapan informasi yang diperoleh kurang baik dan tidak baik.
Hal ini dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah karena mereka sulit mengerti akan tujuan dan sasaran program. Hal lainnya adalah karena rendahnya rasa kepedulian
responden tersebut dalam mencari informasi tentang program ini. Beberapa responden mengakui bahwa sudah sering menerima ajakan dari ketua RW untuk musyawarah terhadap
program. Namun mereka tidak mungkin menghadiri musyawarah tersebut karena harus bekerja. Hal inilah yang mengakibatkan responden banyak yang menyatakan informasi yang
diperoleh kurang baik dan tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15 Tanggapan Responden Terhadap Perencanaan Program Raskin
No Tanggapan
Jumlah Orang Persentase
1 2
Baik Kurang Baik
82 28
74,5 25,5
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Berdasarkan tabel 5.15, mayoritas responden memiliki penilaian yang baik terhadap perencanaan program beras untuk keluarga miskin ini. Banyaknya responden yang
menganggap perencanaan program ini sudah baik didasari pendapat bahwa pemerintah pasti sudah memikirkan program-program yang dapat membantu mereka dengan matang.
Sehingga mereka yakin program beras untuk keluarga miskin ini pasti sudah memiliki perencanaan yang baik pula.
Responden lain yang menyatakan perencanaan program beras untuk keluarga miskin ini kurang baik dikarenakan mereka merasa bahwa setiap program yang dibuat oleh
pemerintah selalu menjadi ruang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pribadi. Selain itu, kurangnya pemahaman serta pengetahuan
tentang tujuan dan sasaran program ini mengakibatkan responden menjawab perencanaan
program ini kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16 Tanggapan Responden Terhadap Pelaksanaan Program Raskin
No Tanggapan
Jumlah Orang Persentase
1 2
3 Baik
Kurang Baik Tidak Baik
83 18
9 75,4
16,4 8,2
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Sebagian besar responden juga memiliki tanggapan baik terhadap pelaksanaan program raskin. Hal ini didasari atas rasa terima kasih responden karena dengan adanya
program ini mereka sangat terbantu. Sehingga mereka bisa memfokuskan untuk biaya sekolah anak mereka. Selain alasan tersebut, responden lainnya juga menyatakan bahwa
dalam pelaksanaanya tidak ada pungutan tambahan, tidak sulit untuk memperolehnya, serta tidak pernah tidak mendapatkan berasnya.
Responden lain menyatakan kurang baik dan tidak baik karena menganggap bahwa kualitas berasnya tidak baik. Selain itu, mereka juga menganggap adanya beberapa warga
mendapatkan jatah beras yang melebihi batas maksimal pembelian beras. Sehingga mereka sering mendapat beras kurang dari yang ditentukan dan apabila ingin mendapatkannya
mereka dikenai biaya terima kasih.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17 Pengetahuan Terhadap Tim Program Raskin Dalam Menginformasikan Program
Raskin Di Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal
No Pengetahuan
Jumlah Orang Persentase
1 2
Tahu Tidak Tahu
48 62
43,6 56,4
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Dari hasil tabel 5.17 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak mengetahui akan adanya tim program raskin yang menginformasikan program ini kepada
masyarakat Desa Sei Semayang. Hal ini dikarena ketidakpedulian masyarakat terhadap pelaksanaan program ini. Seperti yang dijelaskan peneliti sebelumnya bahwa masyarakat
banyak mengetahui dari kerabat, tetangga ataupun teman mereka. Hal ini dikarenakan mereka sangat jarang berada dirumah apalagi mengikuti kegiatan musyawarah desa.
Namun terdapat 48 responden 43 menyatakan tahu adanya tim program beras untuk keluarga miskin karena mereka pernah berjumpa dan mendapat sosialisasi dan
keterangan yang jelas. Ada juga yang mendapat informasi adanya tim tersebut dari anggota keluarga mereka yang berada di rumah. Sehingga walaupun mereka tidak dirumah tetapi
mereka mengetahui adanya tim dari program ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.18 Tahun Awal Responden Menerima Program Beras Untuk Keluarga Miskin
No Tahun Awal Menerima Raskin
Jumlah Orang Persentase
1 2
3 4
2005 2006
2007 Sesudah 2007
59 21
15 15
53,7 19,1
13,6 13,6
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Dari data tabel 5.18 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden sudah menerima program beras untuk keluarga miskin ini sejak tahun 2005 sehingga mereka tentu
sudah sangat mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan program beras untuk keluarga miskin ini.
Responden yang berasal dari tahun 2006 tentu juga sudah memahami program beras untuk keluarga miskin ini. Sehingga akan memudahkan peneliti untuk memperoleh
keterangan. Responden yang berasal dari tahun 2007 dan diatas tahun 2007 juga diperlukan oleh
peneliti untuk mendapatkan perbandingan antara responden yang sudah lama menerima program dengan responden yang baru menerima program beras untuk keluarga miskin ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19 Pungutan Tambahan Dalam Pembelian Raskin
No Pungutan Tambahan
Jumlah Orang Persentase
1 2
Ada Tidak
14 96
12,7 87,3
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Hampir keseluruhan responden memilih tidak adanya pungutan tambahan dalam memperoleh beras untuk keluarga miskin. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
program beras untuk keluarga miskin di Desa Sei Semayang ini sudah baik. Namun terdapat 14 responden 12,7 yang menyatakan adanya pungutan
tambahan. Menurut keterangan responden yang peneliti peroleh dari hasil wawancara adanya pungutan tambahan ini dikarenakan mereka pernah diminta untuk menambah biaya
operasional karena kurangnya stok beras. Sehingga apabila ingin mendapatkan sesuai jatah maka mereka harus menambah biayanya.
Tabel 5.20 Pernah Tidaknya Petugas Dari Pemerintah Melakukan Penyuluhan dan Sosialisasi
Tentang Program Beras Untuk Keluarga Miskin
No Penyuluhan Oleh Pemerintah
Jumlah Orang Persentase
1 2
3 Pernah
Kadang-kadang Tidak Pernah
70 28
12 63,6
25,5 10,9
Jumlah 110
100,00 Sumber : Kuesioner 2010
Universitas Sumatera Utara
Keterangan tabel 5.20, menunjukkan bahwa petugas dari pemerintah pernah melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang program beras untuk keluarga miskin. Hal ini
tentu menunjukkan bahwa petugas pemerintah telah menjalankan tugasnya. Walau terdapat juga responden yang menyatakan tidak pernah atau kadang-kadang. Anggapan bahwa
seringnya responden bekerja diluar mungkin menjadi alasan bahwa responden tersebut menganggap bahwa petugas tidak pernah dan hanya kadang-kadang saja melakukan
sosialisasi dan penyuluhan.
5.2.2. Sikap Responden Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin