Kesejahteraan sosial Kerangka pemikiran

program di tingkat provinsi, KabupatenKota, Kecamatan dan DesaKelurahan. Sosialisasi program Raskin dilakukan oleh Tim Program Raskin tingkat pusat, provinsi, KabupatenKota, DesaKelurahan secara berjenjang dan dapat mengikutsertakan pihak lain bilamana diperlukan. Materi program Raskin yang disosialisasikan meliputi kebijakan program dan pelaksanaan teknis tentang penetapan RTM sasaran penerima manfaat, mekanisme distribusi, tugas dan fungsi serta tanggung jawab masing-masing pelaksana program dan juga kewajiban RTM sasaran penerima manfaat, mekanisme dan administrasi pembayaran, penyampaian kelurahanpengaduan dari masyarakat serta penanganan tindak lanjutnya. Sosialisasi program Raskin dapat juga dilakukan melalui media massa cetak dan elektronik, penyebaran pamflet, brosur dan berbagai forum pertemuan sosial kemasyarakatan lainnya. Sosialisasi program Raskin merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program Raskin, yang dapat dilakukan melalui berbagai cara mana yang paling efektif dan memungkinkan agar masyarakat umum dan khususnya masyarakat miskin dapat mengetahui secara persis latar belakang, kebijakan, mekanisme, hak-hak dan kewajibannya. Lebih dari itu, masyarakat harus mengetahui kemana dan bagaimana cara melaporkan atau mengadukan apabila ditemui adanya indikasi penyimpanan Raskin melalui jalur Unit Pengaduan Masyarakat UPM yang tersedia.

2.5 Kesejahteraan sosial

Kesejahteraan sosial sering diidentikkan dengan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan umum. Kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara Menurut Walter A. Friedlander pengertian kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standart hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat Muhdin, 1992:1. Menurut Elizabeth Wickenden kesejahteraan sosial adalah peraturan perundangan, prigram, tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga ketentraman dalam masyarakat. Sementara itu dalam UU No. 6 tahun 1979 tentang ketentuan –ketentuan pokok Kesejahteraan Sosial Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa kesejahteraan sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusi sesuai dengan pancasila Adi, 2000:1. Berdasarkan definisi diatas, dapat diambil penngertuan bahwa kesejahteraan social mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik itu dibidang fisik, mental, emosional, sosial ekonomi, ataupun kehidupan spiritual.

2.6 Kerangka pemikiran

Kemiskinan adalah masalah yang masih terus dihadapi oleh bangsa kita. Kemiskinan pada pada umumnya didefinisikan berdasarkan segi ekonomi, khususnya pendapatan berupa uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-material yang diterima seseorang. Berbagai upaya penanggulangan yang dibuat oleh pemerintah melalui program belum dapat Universitas Sumatera Utara mennyelesaikan masalah ini. Meskipun demikian pemerintah berusaha untuk mensejahterakan masyarakat miskin di Indonesia dengan berbagai prigram, adapun salah satu programnya adalah beras bagi masyarakat miskin. Program raskin adalah program nasional yang bertujuan membantu rumah tangga miskin dalam memenuhi kecukupan kebutuhan pangan dan mengurangi beban finansial melalui penyediaan beras bersubsidi. Setiap rumah tangga menerima 10 kg beras setiap bulan dengan harga Rp 1.000kg di titik distribusi. Program ini merupakan kelanjutan dari program OPK yang diluncurkan pada juli 1998. Respon masyarakat adalah tingkah laku balastindakan masyarakat yang merupakan wujud dari persepsi, sikap, dan partisipasi masyarakat, dimana persepsi itu meliput i pengetahuan masyarakat tentang program, tujuan, manfaat, raskin dan atensi. Sikap meliputi tentang penilaian masyarakat tentang program, penolakan atau penerimaan, dan mengharapkan atau menghindari dari program raskin. Partisipasi meliputi tentang menikmati, melaksanakan, memelihara, menilai, frekuensi dan kualitas dimana masyarakat dapat memahami dan menilai positip atau negatip suatu program yang telah dilaksanakan. Tujuan program Raskin berdasarkan Pedoman Umum Pedum adalah meningkatkanmembuka akses pangan rumah tangga miskin dan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui pemberian bantuan pemenuhan sebagian kebutuhan pangan dalam bentuk beras.Dapat diketahui bahwa keseluruhan program yang dibuat oleh pemerintag pasti menimbulkan respon dari maeyarakat. Begitu juga dengan program Raskin yang buat oleh pemerintah dan sedang berlangsung di Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara Untuk menjelaskan bagaimana alur dari penelitian ini dapat dilihat melalui skema berikut ini: BAGAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.7 Defenisi Konsep dan Operasional