Inti dasarnya terletak pada proses kebijakan publik dan pedekatan terhadap operasionalisasi kebijakan tersebut.
Upaya penanggulangan permasalahan di atas selama ini telah dilakukan oleh pemerintah melalui pembangunan yang dilaksanankan di segala bidang serta melalui
program Operasi Pasar Khusus OPK atau Program Beras Prasejahtera serta bentuk program lainnya. Pemerintah juga berusaha untuk mengurangi kemiskinan dan meratakan
pendapatan melalui delapan jalur pemerataan yaitu : 1.
Pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan
wanita. 7.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air. 8.
Pemerataan memperoleh keadilan Moelyarto:1987:2
2.3 Rumah Tangga Miskin
Kemiskinan merupakan refleksi dari ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan standar yang berlaku. Saat ini sudah cukup banyak ukuran dan standar yang dikeluarkan oleh para pakar dan lembaga mengenai batas garis kemiskinan.
Standar kemiskinan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Agraria dalam Nawawi 1997, adalah berdasarkan konsumsi sembilan bahan pokok yang dihitung berdasarkan
harga setempat. Standar kebutuhan minimum perorang per bulan : 100 kg beras, 60 liter minyak tanah, 15 kg ikan asin, 6 kg gula pasir, 4 meter tekstil kasar, 6 kg minyak goreng, 2
meter batik kasar dan 4 kg garam.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 2.1 KRITERIA RUMAH TANGGA MISKIN MENURUT BIRO PUSAT STATISTIK
No. Variabel
Kriteria Rumah Tangga Miskin
1 Luas lantai bangunan
tempat tinggal Kurang dari 8 m² per orang
2 Jenis lantai bangunan
tempat tinggal Tanahbambukayu murahan
3 Jenis dinding tempat
tinggal Bamburumbiakayu berkualitas rendahtembok tanpa
diplester. 4
Fasilitas tempat buang air besar
Tidak punyabersama-sama dengan rumah tangga lain.
5 Sumber penerangan
rumah Bukan listrik
6 Sumber air minum
Sumurmata air tidak terlindungsungaiair hujan 7
Bahan bakar untuk memasak sehari-hari
Kayu bakararangminyak tanah
8 Konsumsi daging susu
ayam per minggu Tidak pernah mengkonsumsihanya satu kali
perminggu 9
Pembelian pakaian baru untuk setiap ART
dalam setahun Tidak pernah membelihanya membeli satu stel dalam
setahun
10 Makanan dalam sehari
untuk setiap ART Hanya satu kali makandua kali makan dalam sehari
Universitas Sumatera Utara
11 Kemampuan membayar
untuk berobat ke PuskesmasPoliklinik
Tidak mampu membayar untuk berobat
12 Lapangan Pekerjaan
utama kepala rumah tangga
Petani dengan luas lahan 0,5 haburuh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh bangunan, buruh perkebunan,
atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan Rp 600,000 per bulan
13 Pendidikan tertinggi
kepala keluarga Tidak sekolahtidak tamat SDhanya tamat SD
14 Pemilikan
assettabungan Tidak punya tabunganbarang yang mudah dijual
dengan nilai minimal Rp 500,000 seperti sepeda motor kreditnon kredit, emas, ternak, kapal motor, atau
barang modal lainnya.
Sumber : Badan Pusat Statistik 2008
BKKBN mengambil keluarga batih sebagai unit pengertian, namun tidak menggunakan konsep kemiskinan, melainkan konsep kesejahteraan. Konsep kesejahteraan
di sini jelas terkait dengan taraf hidup dan garis kemiskinan. Dengan sejumlah indikator yang dibuat oleh BKKBN, klasifikasi keluarga terdiri dari :
1 Keluarga Sejahtera tahap I adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
fisik minimum mereka tetapi belum memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis seperti interaksi keluarga, interaksi bertetangga dan pekerjaan-pekerjaan yang
menentukan standar kehidupan yang baik. 2
Keluarga Sejahtera tahap II. Ditujukan dengan anggota keluarga melaksanakan ibadah agama secara teratur, sekali seminggu keluarga makan daging, ikantelur.
Setiap akhir tahun paling sedikit memperoleh satu stel pakaian baru, luas rumah
Universitas Sumatera Utara
paling kurang 8 m untuk setiap penghuni. Kesehatan keluarga baik, memiliki penghasilan tetap, anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin. Anak
umur 7-15 tahun bersekolah dan Pasangan Usia Subur PUS yang telah memiliki 2 anak atau lebih memakai alat kontrasepsi
3 Keluarga Sejahtera tahap III. Ditujukan dengan anggota keluarga berusaha
meningkatkan pengetahuan agama, sebagian penghasilan keluargaditabung, makanan empat sehat lima sempurna dan keluarga makan bersama sehari dalam
sekali serta dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Ikut dalam kegiatan di masyarakat tempat tinggal, rekreasi minimal enam bulan sekali, mendapat informasi dari surat
kabar, TV, radio, majalah dan anggota keluarga mampu menggunakan transportasi setempat.
4 Keluarga Sejahtera IV plus. Di samping ditujukan dengan keadaan keluarga seperti
keluarga sejahtera tahap III juga ditambah dengan keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materi untuk kegiatan sosial dan ada anggota
keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulanyayasaninstitusi masyarakat. Adapun yang menjadi karakteristik penduduk miskin menurut LP3S adalah:
1. Penduduk miskin pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri.
2. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan
sendiri. 3.
Tingkat pendidikan umumnya rendah. 4.
Banyak diantara mereka yang tidak mempunyai fasilitas. 5.
Diantara mereka beusia relatif muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan yang memadai.
6. Makan dua atau sekali tetapi jarang makan telur atau daging makanan bergizi.
7. Tidak bisa berobat ketika sakit.
Universitas Sumatera Utara
8. Memiliki banyak anak atau satu rumah dihuni banyak keluarga atau dipimpin kepala
keluarga perempuan. Keluarga dirumuskan sebagai unit masyarakat kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak. Pengertian keluarga dapat dilihat dari arti sempit dan arti luas. Kelurga dalam arti sempit didefenisikan dengan keluargakelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
belum dewasabelum kawin. Sedangkan keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan suatu lingkungan keluarga yang luas daripada hanya ayah, ibu
dan anak-anaknya. Jadi yang dimaksud dengan keluarga miskin adalah suatu unit masyarakat yang
terkecil yang mempunyai hubungan biologis yang hidup dan tinggal dalam satu rumah yang standart ekonominya lemah atau tingkat pendapatannya relatif kurang untuk memenuhi
kebutuhan dasar pokok seperti sandang, pangan dan papan.
2.4 Program Beras untuk Keluarga Miskin