2.1.1 Karakteristik dan Pembagian Shift Kerja
Shift kerja mempunyai dua macam, yaitu shift berputar rotation dan shift tetap permanent. Merancang perputaran shift memperhatikan : 1. Kekurangan
istirahat atau tidur ditekan sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan kelelahan, 2. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan keluargasosial.
Menurut Knauth 1988 terdapat 5 faktor shift kerja : 1. Jenis shift pagi, siang, malam 2. Panjang waktu tiap shift, 3. Waktu dimulai dan berakhir satu shift, 4.
Distribusi waktu istirahat, 5. Arah transisi shift. Coleman 1995 membagi shift kerja menjadi enam bentuk dasar :
1. Fixed Shifts straight shift
Setiap karyawan sudah mempunyai jam kerja tetap dan tidak bisa diubah. 2.
Rotating Shifts Karyawan secara bergiliran bekerja pada shift yang diatur
3. Oscilatting Shifts
Satu kelompok karyawan mempunyai shift tetap dan kelompok sisa dirotasi. 4.
Primary Shifts Setiap karyawan mempunyai shift tetap tetapi dapat dipindah sementara.
5. Staggered Shifts Shift tetap dengan nomor waktu mulai dan nomor karyawan
6. Mixed Shifts
Gabungan beberapa shift untuk pekerja dalam bagian yang sama Monk dan Folkrad 1983 mengkategorikan tiga tipe sistem shift kerja, yaitu :
1. Sistem shift permanen.
Setiap individu bekerja hanya pada satu bagian dari 3 shift kerja setiap 8 jam 2. Sistem rotasi shift cepat.
Tenaga kerja secara bergilir bekerja dengan periode rotasi kerja 2-3 hari. Sistem shift ini lebih banyak disukai karena dapat mengurangi kebosanan kerja, kerugi-
annya menyebabkan kinerja shift malam dan waktu tidur terganggu sehingga diperlukan 2-3 hari libur setelah kerja malam. Berdasarkan faktor sosial dan
fisiologis diusulkan sistem rotasi shift cepat, yaitu sistem 2-2-2 dan 2-2-3 yang disebut sistem Metropolitan dan Continental pada tabel 2.1 dan 2.2.
Sistem rotasi shift 2-2-2 yaitu : rotasi shift kerja pagi, siang dan malam dilak- sanakan masing-masing 2 hari, dan pada akhir periode shift kerja malam diberi
libur 2 hari dan kembali lagi ke siklus shift kerja semula. Sistem rotasi shift 2-2-3, yaitu : rotasi shift kerja di mana salah satu shift di-
laksanakan 3 hari bergiliran setiap periode shift dan dua shift lainnya dilaksanakan masing-masing 2 hari. Pada akhir periode shift kerja diberi libur 2 hari
Tabel 2.1 Sistem shift 2-2-3 Rotasi Continental
Minggu 1
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Pagi
Pagi Sore
Sore
Malam Malam
Malam Minggu III
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Malam
Malam -
- Pagi
Pagi Pagi
Minggu II
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu -
- Pagi
Pagi Sore
Sore Sore
Minggu IV
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Sore
Sore Malam
Malam -
- -
3. Sistem rotasi shift lambat, merupakan kombinasi antara sistem shift permanen dan sistem rotasi shift cepat. Rotasi shift kerja dapat berbentuk mingguan, atau
bulanan. Sistem ini menyebabkan circadian rhythm terganggu pada shift malam Tabel 2.2 Sistem shift 2-2-2 Rotasi Metropolitan
Minggu I Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu Minggu
Pagi Pagi
Sore Sore
Malam Malam
- Minggu V
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Malam
Malam -
- Pagi
Pagi Sore
Minggu II Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu Minggu
- Pagi
Pagi Sore
Sore
Malam Malam
Minggu VI Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu Minggu
Sore Malam
Malam -
- Pagi
Pagi
Minggu III Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu Minggu
- -
Pagi Pagi
Sore Sore
Malam Minggu VII
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Sore
Sore malam
Malam -
- Pagi
Minggu IV Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu Minggu
Malam -
- Pagi
Pagi Sore
Sore Minggu VIII
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jumat Sabtu
Minggu Pagi
Sore Sore
Malam Malam
- -
Menurut Coleman 1995 terdapat empat jenis dampak shift, yaitu : 1.
Job Performance Perubahan jadwal shift kerja yang terus menerus menyebabkan pekerja harus terus
beradaptasi dengan perubahan tersebut. 2.
Job Related Attitude
Karyawan yang bekerja pada shift malam sering menunjukkan sikap dan emosi 3. Personal Health
Pekerjaan yang menggunakan sistem shift dapat mengganggu kesehatan secara fisik dan mental, karena situasi dan kondisi pada setiap shift berbeda. Pekerja
harus menyesuaikan kondisi fisik setiap kali bekerja di shift yang berbeda. 4. Social and Domestic Factors
Pembagian shift kerja dapat menyebabkan pekerja yang sudah berkeluarga atau pekerja wanita akan mengalami kesulitan dalam membagi waktu bersosialisasi,
berkomunikasi dengan anggota keluarga lain dan melakukan aktivitas religius. Menurut International Labour Organization 1983 sistem shift kerja terbagi :
1. Sistem 3 shift 4 kelompok 4 x 8 hours continuous shift work, yaitu 3 kelompok shift bekerja setiap 8 jam dan 1 kelompok istirahat. Sistem ini digunakan bagi
aktivitas terus menerus tanpa hari libur. Rotasi shift 2-3 hari. 2. Sistem 3 shift 3 kelompok 3 x 8 hours semi continuous shift work, yaitu 3 ke-
lompok shift bekerja setiap 8 jam, pada akhir minggu libur. Rotasi shift 5 hari. Dalam mendisain shift kerja terdapat beberapa yang diperhatikan : 1. Seti-
daknya ada jarak 11 jam antara permulaan dua shift yang berurutan, 2. Tidak boleh bekerja lebih dari tujuh hari berturut-turut, 3. Adakan libur akhir pekan minimal 1
hari, 4. Rotasi shift mengikuti matahari, 5. Jadwal sederhana dan mudah diingat.
2.1.2 Efek Shift Kerja