Tekanan darah dan Denyut Nadi Kecelakaan Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970, kecelakaan kerja

2.5. Tekanan darah dan Denyut Nadi

Tekanan darah adalah tenaga aliran darah dalam arteri yang diukur dalam dua angka, yaitu sistole tekanan jantung berkontraksi dan diastole tekanan jantung relaksasi. Tekanan darah tinggi jika angka di atas 14090, tinggi normal 130-13985- 89, normal 120-12980-84 dan optimal jika dibawah 12080. Menurut The Six of The JNC on PDE and T of High Blood Pressure 1997 tekanan darah dapat diklasifi- kasikan seperti pada table 2.3 : Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa Usia 18 Tahun ke atas Kategori Sistolik Diastolik Optimal Normal Normal tinggi Hipertensi : Derajat -1 Derajat-2 Derajat-3 Hipertensi Terisolasi 120 dan 80 130 dan 85 130-139 dan 85-89 140-159 atau 90-99 160-179 atau 100-109 180 atau . 110 140 dan 90

2.6 Kecelakaan Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970, kecelakaan kerja

adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja pada perusahaan, di mana kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerja itu sendiri atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan kerja akan menimbulkan : kerusakan, kekacauan organisasi, ke- sedihan kelainan, cacat dan kematian. Kerugian kecelakaan dapat diukur dengan besa besar biaya yang dikeluarkan berupa biaya langsung dan tak langsung. Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama pada kecela- kaan, pengobatan, perawatan, biaya rumah sakit, biaya transport, gaji selama masa sakit, kompensasi cacat, biaya perbaikan alat-alat mesin dan atas kerusakan bahan. Biaya tak langsung meliputi segala sesuatu yang tak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan kerja terjadi. Contoh : biaya berhentinya proses produksi oleh karena pekerja lain menolong peristiwa kecelakaan itu, biaya untuk mengganti posisi orang yang sedang menderita akibat kecelakaan dengan orang baru yang belum biasa bekerja di tempat itu dan lain-lain. Secara umum penyebab kecelakaan adalah : 1. tindakan perbuatan manu-sia yang tidak memenuhi keselamatan unsafe human acts, 2. keadaan ling-kungan yang tidak aman unsafe condition. Faktor manusia sangat dominan dalam kecelakaan kerja, seperti : perencana pabrik, kontraktor, pengusaha, para ahli, pembuat dan pemeliharaan mesin dan alat, pemimpin kelompok. Upaya untuk mencari sebab kecelakaann disebut analisa sebab kecelakaan, yang dilakukan dengan mengadakan penyelidikan terhadap peristiwa kecelakaan. Analisa ini tidak mudah karena sulit menentukan sebab kecelakaan. Kecelakaan harus secara jelas dan tepat diketahui, bagaimana dan mengapa terjadi. Kecelakaan diselidiki untuk : 1. menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan, 2. mencegah terjadinya peristiwa serupa. Kecelakaan kerja dapat dicegah melalui : 1. Peraturan perundangan mewajibkan tentang kondisi kerja seperti : perencanaan, konstruksi, perawatan, pengawasan, pengujian dan cara kerja alat, tugas buruh pengusaha, latihan, supervisi medis, P3K dan pemeriksaan kesehatan. 2. Standarisasi. Penetapan standar resmi, misal mengenai konstruksi yang meme-nuhi syarat keselamatan, jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higene umum atau alat-alat perlindungan diri. 3. Pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan perundangan yang diwajibkan 4. Penelitian teknik meliputi sifat dan ciri bahan berbahaya, pengujian alat pelin- dung diri, pencegahan peledakan gas atau penelahaan bahan dan dan disain untuk tambang, dan peralatan angkat lainnya. 5. Pendidikan dan kurikulum yang mendukung 6. Riset medis dan training, penggairahan, promosi kesehatan, dan asuransi

2.7 Produktivitas Kerja Pentingnya produktivitas bagi para manajer yaitu sebagai alat untuk mem-