Untuk menghilangkan berbagai potensi yang dapat menimbulkan kelelahan pekerja yang merupakan reaksi psikologis akibat pola shift kerja dibutuhkan pengka-
jian yang lebih seksama, sehingga berbagai dampak negatif yang akan timbul sedini mungkin dapat dicegah. Dari hasil kajian diharapkan suatu rekomendasi bagi pekerja,
pemerintah dan perusahaan khususnya dalam perbaikan shift kerja.
1.2 Permasalahan Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa permasalahan yang akan dicari peme-
cahannya ialah : a. Gangguan-gangguan dominan apa yang sering muncul dari akibat pengaruh
pemberlakuan shift pagi dan shift malam ? b. Apakah gangguan-gangguan akibat shift pagi dan malam dapat diminimumkan?
c. Bagaimana merumuskan strategi yang hendak ditempuh dalam shift kerja? Untuk menjawab ketiga rumusan masalah tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian yang cermat sehingga diperoleh suatu rekomendasi.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Merumuskan strategi kebijakan yang efektif untuk menekan pengaruh penerapan shift kerja terhadap kemungkinan terjadinya kelelahan kerja.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengukur besar pengaruh shift pagi dan malam terhadap kemungkinan terjadinya kelelahan.
b. Mengidentifikasi pengaruh jam shift pagi dan malam yang berlebihan terhadap
kemungkinan terjadinya kelelahan pekerja. c. Melakukan seleksi terhadap kebutuhan yang paling sesuai dalam penanganan
pengaruh shift kerja terhadap kemungkinan terjadinya kelelahan.
1.4 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah 1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara Shift Pagi dan Shift Malam terhadap
kelelahan 2. Ada perbedaan yang signifikan antara Shift Pagi dan Shift Malam .terhadap
kelelahan.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan berguna bagi perusahaan menyusun kebijakan di dalam meningkatkan produktivitas dengan meminimumkan gangguan kerja karyawan.
b. Memberikan masukan bagi Pemerintah sebagai tambahan literatur para peneliti bidang keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengembangkan keilmuan.
c. Memberikan pengetahuan bagi tenaga kerja tentang pengaruh jam kerja berlebih terhadap gangguan kerja dan menjadi peluang di dalam perlindungan terhadap
kebijakan yang diambil oleh perusahaan. d. Memberikan pengalaman berharga bagi peneliti menerapkan ilmu pengetahuan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Shift Kerja
Menurut Schermerhorn 2001, shift kerja adalah pembagian kerja yang dapat diartikan di mana satu pekerjaan dengan waktu penuh dipilah di antara dua orang atau
lebih. Pembagian tugas seringkali melibatkan masing-masing orang bekerja setengah hari, tetapi dapat juga dilakukan pada pengaturan pembagian secara mingguan atau
bulanan. Sedangkan menurut Riggio 1996 shift kerja adalah bentuk penjadwalan dimana kelompok kerja mempunyai alternatif untuk tetap bekerja dalam
perpanjangan operasi yang terus menerus. Pada mulanya jadwal kerja sering disebut jadwal kerja tradisional dimulai pukul 08.00 atau 09.00 pagi sampai dengan 16.00
atau 17.00 sore, kemudian tidak ada lagi jadwal kerja lain pada hari itu. Shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan kepada pekerja untuk mengerjakan
sesuatu dan biasa dibagi kepada kerja pagi, sore dan malam. Shift kerja terjadi bila
dua atau lebih pekerja bekerja secara berurutan pada lokasi pekerjaan yang sama.
Bagi seorang pekerja, shift kerja berarti berada pada lokasi kerja yang sama, teratur pada saat yang sama shift kontinu atau pada waktu yang berlainan shift
kerja rotasi. Shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa, di mana pada hari kerja biasa pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya, sedang shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jam per hari. Biasa perusahaan yang berjalan secara kontinu menerapkan
shift kerja dengan alasan kebutuhan sosial pelayanan Eko, 2004. 8