Kualitas dan Kuantitas kerja yang dilakukan Uji psikomotor Psychomotor test Uji hilang kelipan Flicker Fusion Test

2.3.5 Pengukuran Kelelahan

Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur kelelahan secara langsung. Pengukuran yang dilakukan peneliti sebelum hanya berupa indikator yang me- nunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja. Grandjean 1993 mengelompokkan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok sebagai berikut :

1. Kualitas dan Kuantitas kerja yang dilakukan

Kuantitas output digambarkan sebagai jumlah proses kerja waktu yang digunakan setiap item atau proses operasi yang dilakukan setiap unit waktu. Namun demikian banyak faktor harus dipertimbangkan seperti : target produk-si, faktor sosial dan perilaku psikologis. Sedangkan kualitas output kerusakan dan penolakan produk atau frekwensi kecelakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan, tetapi faktor tersebut bukan merupakan causal factor.

2. Uji psikomotor Psychomotor test

Pada metode ini melibatkan fungsi persepsi, interpretasi dan reaksi motor. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan pengukuran waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. Uji waktu reaksi dapat digunakan nyala lampu, denting suara, sentuhan kulit atau goyangan badan. Terjadinya pemanjangan waktu reaksi merupakan petunjuk adanya pelambatan proses faal syaraf dan otot. Menurut Sanders et al 1987 waktu reaksi adalah waktu untuk membuat suatu respon yang spesifik saat satu stimuli terjadi. Waktu reaksi terpendek biasa antara 150 - 200 milidetik. Waktu reaksi tergantung dari stimuli yang dibuat, intensitas lamanya rangsang, dan umur subjek

3. Uji hilang kelipan Flicker Fusion Test

Dalam kondisi lelah kemampuan melihat kelipan akan berkurang.Semakin lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan untuk jarak antara dua kelipan. Uji hilang kelipan untuk menunjukkan keadaan kewaspadaan pekerja. 4. Perasaan kelelahan Subjective Feeling of Fatigue Perasaan kelelahan Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee IFRC Jepang merupakan salah satu kuesioner meng-ukur tingkat kelelahan subjektif. Kuesioner berisi 30 daftar pertanyaan : A. Pertanyaan tentang pelemahan kegiatan terdapat 10 butir : 1.Perasaan berat di kepala, 2. Lelah seluruh badan, 3.Berat di kaki, 4.Menguap, 5. Pikir-an kacau, 6. Mengantuk, 7. beban di mata, 8.Gerakan canggung dan kaku, 9. Berdiri tidak stabil, 10. Ingin baring, B. Pertanyaan tentang pelemahan motivasi terdapat 10 butir : 1. Susah berpikir, 2.Lelah bicara, 3.Gugup, 4.Tidak konsentrasi, 5. Sulit memusatkan perhatian, 6.Mudah lupa, 7. Keper-cayaan diri kurang, 8. Merasa cemas, 9. Sulit mengontrol sikap, 10.Tidak tekun, C.Pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik terdapat 10 butir : 1. Sakit kepala, 2. Kaku bahu, 3.Nyeri punggung, 4. Sesak nafas, 5.Haus, 6.Serak,7.Pening,8.Spasme di kelopak mata, 9.Tremor,10.Merasa kurang sehat

5. Uji Mental