Pengukuran Waktu Reaksi Sederhana Pengukuran Pemulihan Waktu Respon Metode Pengukuran

d. Pengukuran Waktu Reaksi Sederhana

1. Hubungkan kotak respon ke tombol reaksi waktu belakang unit dengan wayar 2. Pilih 11000 detik untuk tahapan waktu dan putar warna merah tombol stimulasi Instruksikan subjek uji untuk menekan tombol merah kotak respon segera mungkin bila tanda stimulasi digunakan. 3. Dudukan subjek uji di depan kotak respons menghadap stimulator, tekan tombol mulai 3 ke 5 detik sesudah tanda ”mulai” ada. 4. Waktu berlalu elapse time adalah dimulai dari subjek uji menekan tombol mulai hingga subjek uji menekan tombol, reaksi pada tanda stimulasi. 5. Catat angka rata-rata pengujian 5-10 kali.

e. Pengukuran Pemulihan Waktu Respon

1. Instruksikan subjek uji menekan tombol warna yang sama segera mungkin 2. Apabila subjek uji menekan tombol yang berbeda dari tanda stimulasi, jam tidak akan berhenti hingga subjek uji menekan tombol secara benar. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel yang Diamati

1. Variabel Bebas Independent Variable : X

Variabel Bebas resiko : variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini yaitu : pengaruh shift kerja pagi dan malam yang dilakukan pada responden. 2. Variabel Tergantung Dependent Variable : Y Variabel Tergantung efek : variabel yang menjadi fokus penelitian merupakan akibat dari variabel lain : kelelahan, stres, tekanan darah dan denyut nadi.

3.5.2 Definisi Operasional

1. Shift kerja adalah pola waktu kerja yang diterapkan pada pekerja khusus di bagian proses pengolahan di PT. X Labuhan Batu terdiri dari shift kerja pagi dan malam. 2. Shift Pagi adalah pola waktu kerja untuk pekerja dimulai dari jam 7.00 - 19.00 untuk hari Senin-Sabtu dan hari Minggu dimulai jam 7.00-15.00. 3. Shift Malam adalah pola waktu kerja untuk pekerja dimulai dari jam 19.00-07.00 untuk hari Senin-Sabtu dan hari minggu dimulai dari jam 15.00-23.00. 4. Stres adalah pengaruh yang ditimbulkan dari penerapan shift kerja pagi dan malam berupa keadaan stres yang dialami tenaga kerja yang dapat dilihat dari hasil pengujian yang dilakukan berupa Uji Stres Fisik dan Uji Stres Mental. 5. Pengukuran Stres Fisik dan Stres Mental : pengukuran yang dilakukan terhadap keluhan pekerja baik Stres Fisik maupun Stres Mental dengan kuesioner. 6. Pengukuran Waktu Reaksi dilakukan untuk melihat tingkat kelelahan yang di- rasakan akibat aktivitas shift kerja dengan menggunakan stimuli suara. 7. Pengukuran Tekanan Darah : pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan Tensi Meter kategori sistolik batas atas dan diastolik batas bawah 8. Pengukuran Denyut Nadi : pengukuran yang dilakukan terhadap denyut nadi pekerja dengan menggunakan Rabaan Jari Tangan. Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-100 kali permentit. 9. Waktu reaksi : waktu untuk membuat suatu respon yang spesifik saat suatu stimuli terjadi. 10.Produktivitas tenaga kerja : rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total jam kerja man hours. tenaga kerja

3.6. Metode Pengukuran

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan rancangan gambar 6, di mana masing-masing pengukuran dilakukan terhadap responden shift sebanyak 3 kali. Perlakuan terhadap responden untuk setiap shift kerja dilakukan pada kelompok yang sama dan bukan pada kelompok yang berbeda agar lebih mudah dalam melakukan pengamatan dan pengukuran serta menghindari terjadinya data yang bias. Dalam hal ini pengukuran dilakukan pada responden shift pagi dan malam pada orang yang sama, di mana kelompok A bekerja pada shift pagi minggu pertama, dan kelompok A bekerja pada shift malam minggu kedua. Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Shift Malam Shift Pagi Shift Pagi Tensi Meter Rabaan Jari Kuesioner Uji Stress Fisik Stres Fisik Tekanan darah Denyut nadi Kuesioner Uji Stres Mental Stres Mental Pengukuran dengan kuesioner selama 1 shift selama 3 hari Uji Statistik Uji chi kuadrat Uji Statistik Uji t Uji Statistik Uji t Shift Malam Uji Statistik Uji Chi kuadrat Waktu Reaksi Uji Statitik Uji t Alat Whole Body Reaction Tester Shift Kerja Pengukuran dengan alat setiap 3 jam selama 1 shift dalam 3 hari Rekomendasi 3.7 Metode Analisis Data Data Sekunder dan Primer yang telah dikumpulkan dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik sebagai berikut : a. Hasil pengukuran waktu reaksi pekerja terhadap suara dari alat Whole Body Reaction Tester di analisis dengan menggunakan perhitungan statistik angka rata- rata kuantitatif nilai mean dan estimasi interval rata-rata untuk mengetahui tingkat kelelahan dengan tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,05. Data hasil uji tersebut dianalisis dengan menggunakan Uji t berpasangan karena datanya yakni data numerik. Uji t berpasangan t paired test : n Sd d t test = Nilai rata-rata nilai mean : Interval rata-rata sampel : Standar deviasi sampel : b. Uji Stres Fisik dan Mental dilakukan dengan menggunakan Uji Chi square data kategorikskala nominal : c. Untuk melihat perbedaan dan pengaruh tekanan darah dan denyut nadi akibat shift kerja terhadap kelelahan dianalisis dengan Uji Statistik t-test. ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − = ∑ = n i n X Xi Sd 1 1 n S Z X n S Z X 2 2 α α μ + − ∑ = − = k i i i i E E O X 1 2 2 ∑ = = n i n Xi X 1

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pabrik Kelapa Sawit PT. X Labuhan Batu adalah salah satu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri memproduksi minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil CPO dengan menggunakan bahan baku Tandan Buah Sawit TBS dimulai sejak tahun 1992 berada di Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhan Batu. Dalam kegiatan proses produksi, perusahaan menggunakan mesin otomatis dan manual. Perusahaan selain menghasilkan CPO, juga inti sawit dan cangkang yang mana sebagian cangkang nya dibakar untuk energi di Boiler dan sebagian dijual. Secara umum proses produksi CPO di PT. X Labuhan Batu terdiri dari beberapa bagian : penimbangan Tandan Buah Segar TBS kemudian dibawah ke Loading Ram selanjutnya dipindahkan ke lori melalui Transfer Troly dimasukkan kedalam mesin Sterilizer perebusan. Setelah mengalami proses di Steriliser, dengan menggunakan Hoist Crane selanjutnya dimasukan kedalam Threshing yang menghasilkan brondolan. Selanjutnya dengan alat Digester dibawah ke alat Screw Press yang akan menghasilkan Crude Oil, Fiber dan Nut. Kemudian Crude Oil diolah melalui beberapa proses yaitu melalui Oil Vibro Screen dialirkan kedalam Crude Oil Tank lalu dialirkan lagi ke CST Vertical yang akan menghasilkan Oil dan Sludge, di mana Oil akan dialirkan ke Clean Tank yang selanjutnya dengan melalui beberapa proses lagi akan menjadi CPO. Kapasitas mesin produksi CPO rata-rata 60 tonjam. Tahapan proses pembuatan Crude Palm Oil terdapat pada flowchart gambar 4.1. 55