Produktivitas Total Faktor Produktivitas Level Nasional Kapasitas Kerja

b. Produktivitas Total Faktor

Produktivitas total faktor ialah rasio antara jumlah output yang dihasilkan dan jumlah seluruh tenaga kerja dan penyusutan modal kapital Jumlah net output dihasilkan Produktivitas Total Faktor = Jumlah input tenaga kerja + kapital

c. Produktivitas Total

Produktivitas total ialah rasio antara jumlah output dihasilkan dan jumlah keseluruhan input yang digunakan. Produktivitas ini mengukur berapa besar output dihasilkan untuk setiap unit input campuran menghasilkan output. Jumlah output yang dihasilkan Produktivitas Total = Jumlah seluruh input yang digunakan

2.7.1 Produktivitas Pada Berbagai Level

Konsep produktivitas, hubungan ketergantungan dan pengaruhnya antar level organisasi level nasional, level industrisektoral, dan level perusahaan perlu dipahami agar strategi perbaikan dan peningkatan dapat dilakukan lebih efektif.

a. Produktivitas Level Nasional

Menurut Rostas 1955, manfaat pengukuran produktivitas level nasional ialah estimasi produktivitas dapat digunakan untuk peramalan pendapatan nasional dan out put nasional pada berbagai ukuran tenaga kerja, pergeseran pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja. Produktivitas nasional adalah salah satu elemen dalam biaya tenaga kerja dapat digunakan dalam membandingkan daya saing dari berbagai industri pada situasi ekonomi nasional yang berbeda. Produktivitas merupakan suatu faktor dalam distribusi produk industri menjadi bahan yang relevan untuk collective bargaining. Produktivitas merupakan suatu indeks pertumbuhan karena perekonomian nasional akan memperlihatkan kemajuan jika mampu menghasil-kan lebih banyak output dari input semakin sedikit dan akan mempengaruhi upah.

b. Produktivitas Level Industri Sektoral

Produktivitas sektoral diukur dengan membagi GDP aktual dengan input masing-masing sektor dengan input tenaga kerja sektor bersangkutan. Manfaat pengukuran produktivitas sektoral ialah : 1. Indikator Ekonomi Pada setiap negara, pengukuran produktivitas sektoral berguna sebagai indi- ka-tor ekonomi dalam melacak kinerja ekonomi. Karena produktivitas meng- identifikasi sektor unggul dan tidak unggul maka masalah potensial bisa diketahui.

2. Analisis Ketenaga Kerjaan

Perubahan tingkat utilisasi ketenagakerjaan, projeksi ketenagakerjaan, pengem- bangan teknologi terkadap ketenagakerjaan pada pemekerjaan di sektor tertentu dapat dilakukan secara efektif apabila produktivitas sektoral telah diukur.

3. Analisis Kinerja Perusahaan

Ukuran produktivitas dapat digunakan sebagai indikator dalam membandingkan kinerja suatu industri relatif terhadap kinerja industri lain. c. Produktivitas Antar Perusahaan Produktivitas antar perusahaan berkaitan dengan produktivitas perusahaan me- nurut kategori tertentu atau menurut skala usaha tertentu. Bernolak 1975 merumuskan beberapa manfaat pengukuran produktivitas : 1. Produktivitas yang tinggi menggambarkan profit yang tinggi. 2. Produktivitas tinggi umumnya diterjemahkan ke dalam pendapatan riil yang tinggi bagi karyawandan memberikan sosial benefit yang tinggi 3. Konsumen dapat menikmati harga beli yang lebih rendah Produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari seorang karyawan. Hasil kerja karyawan merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam menghasilkan suatu barang atau jasa. Proses kerja karyawan merupakan kinerja karyawan. Produktivitas karyawan menurun dikarenakan kemungkinan adanya ketidak nyaman dalam bekerja, upah yang minim dan ketidak puasan. Kepuasan kerja yang bersifat individual tentang perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Luthans 1995 kepuasan kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaannya dapat memberikan manfaat bagi organi- sasi, berarti apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting. Kepuasan kerja dianggap sebagai hasil pengalaman dalam hubungan dengan nilai sendiri seperti apa yang dikehendaki dari pekerjaannya. Menurut Gibson, 2000, karakteristik mempengaruhi kepuasan kerja : a. Pekerjaan, sejauhmana kerja dianggap menarik dan memberikan kesempatan untuk belajar dan menerima tanggung jawab. b. Upahgaji : jumlah yang diterima dan keadaan yang dirasakan dari terima upah c. Pengawasan kerja : kemampuan untuk membantu dan mendukung pekerjaan. d. Kesempatan promosi yaitu keadaan kesempatan untuk maju. e. Rekan kerja yaitu sejauhmana rekan kerja bersahabat dan berkompeten. Sumber daya manusia sebagai agent of change dalam proses pengembangan organisasi memerlukan keterampilan dan pengetahuan untuk produktivitas tinggi. Karyawan yang merupakan bagian dari organisasi perlu ditingkatkan pro- duktivitasnya sebagai feed back dari perusahaan untuk tetap menjaga dan mengikat karyawan agar tetap bergabung dalam perusahaan tersebut. Produktivitas kerja adalah kinerja karyawan atau performance yang meru- pakan hasil suatu proses. Data tentang produktivitas kerja berupa performance appraisal, dikarenakan penilaian kerja merupakan faktor evaluasi peru-sahaan terhadap pekerja dan juga sebagai perwujudan peningkatan produktivitas. Dalam menilai performance appraisal sering mengalami kendala berupa penilaian kerja yang tidak sesuai dengan kinerja karyawan, pemberikan penilaian kerja sering mengikuti unsur subjektifitas, sehingga penilian kerja tinggi, namun kinerja dalam keseharian kerja cenderung rendah. Hal ini akan berdampak pada pengelolaan sumber daya manusia akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan kinerja karyawan akan berdampak pada produktivitas kerja. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja : gaji, ling- kungan kerja, dan kesempatan berprestasi yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pekerja. Produktivitas kerja menurut Cascio 1998 adalah pengukuran output berupa barang atau jasa berhubungan dengan input yang berupa karyawan, modal, materi atau bahan baku dan peralatan. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluaran merupakan indikator kinerja karyawan dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Produktivitas kerja adalah performance appraisal yang merupakan suatu gambaran sistematis tentang individu atau kelompok yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan dalam suatu pekerjaan sebagai bentuk evaluasi individu Faktor produktivitas kerja sangat tergantung pada time management, motivasi, kemampuan koordinasi sumber daya, kualitas kerja, level kesehatan yang dimiliki.

2.7.2 Strategi Produktivitas Kerja Melalui

Tubuh yang Lebih Sehat dan Bugar 1. Konsumsikan Lebih Banyak Sayuran Dalam sayuran mengandung serat, vitamin, dan mineral alami. Serat membuat saluran pencernaan lebih sehat sehingga terhindar dari penum pukan racun akibat kotoran yang mengendap terlalu lama di dalam usus. Vitamin dan mineral sebagai zat protektif agar seluruh organ tubuh bekerja lebih baik. 2. Perhatikan Kualitas dan Kuantitas Istirahat Kuantitas istirahat standar per hari 7-8 jam sebaiknya diikuti kualitas tidur. 3. Berolahraga Hingga Berkeringat Berolahraga akan memperoleh kepuasan dan memicu relaksasi otot, tegang, memperlancar peredaran darah, pengiriman gizi makanan ke seluruh tubuh dan keotak melalui aliran darah lebih baik sehingga lebih mudah konsentrasi 2.7.3 Faktor-faktor Mempengaruhi Produktivitas Kerja Menurut Tarwaka 1991 terdapat 5 faktor mempengaruhi produktivitas kerja : 1. Motivasi : kekuatan pendorong kegiatan seseorang ke arah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya. 2. Disiplin : sikap mental yang tercermin dalam tingkah laku perorangan, kelom- pok berupa kepatuhan terhadap peraturan, etika, norma dan kaidah. 3. Etos kerja : pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan suatu pe-kerjaan dan berupaya mencapai hasil terbaik dalam setiap pekerjaan. 4. Ketrampilan teknis dan manajerial sangat menentukan tingkat produktivitas. 5. Pendidikan dikembangkan melalui jalur formal maupun informal.

2.8 Kapasitas Kerja

Setiap individu mempunyai keterbatasan maksimum mengkonsumsi oksigen Semakin meningkat beban kerja, maka konsumsi oksigen akan meningkat secara proporsional sampai didapat kondisi maksimum. Beban kerja yang lebih tinggi tidak dapat dilaksanakan dalam kondisi aerobik, disebabkan oleh kandungan oksigen yang tidak mencukupi untuk suatu proses aerobik. Akibatnya manifestasi rasa lelah yang ditandai dengan meningkatnya kandungan asam laktat. Konsumsi oksigen diberi simbol VO 2 dan diukur dalam satuan litrmenit. Dalam perancangan kerja diharapkan berada dibawah VO 2 max dari rata-rata populasi. Pada kenyataannya, kurang dari 50 VO 2 ma adalah nilai yang direko-mendasikan. Menurut Grandjean, 5,2 kcalmenit merupakan nilai yang direkomendasikan untuk suatu kondisi kerja berat yaitu kcalmenit dari energi kerja. Hal ini berdasarkan pada pekerja pria diasumsi pekerja berat, dengan pengaturan energi kerja : 1. 20-30 tahun : dikalikan dengan 100 2. 40 tahun : dikalikan dengan 96 3. 50 tahun : dikalikan dengan 90 4. 60 tahun : dikalikan dengan 80 5. 65 tahun : dikailkan dengan 75 Dengan catatan bahwa 5,2 kcalmenit = 5,24,8 = 1,08 lier per menit oksigen. Kapasitas kerja , beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan yang baik dan optimal.

2.9 Beban Kerja