BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau
uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.
Adapun ciri-ciri metode deskriptif analisis ini yaitu : Winarno, 2000 1.
Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisis. 3.2.
Defenisi Konsep
Untuk penyeragaman persepsi agar tidak terjadi kekeliruan dalam konsep penelitian ini, maka akan diberi batasan defenisi terhadap konsep-konsep yang
digunakan dalam penelitian ini. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
•
Desentralisasi
Desentralisasi adalah mekanisme penyelenggaraan pemerintah yang
menyangkut pola hubungan antara pemerintah nasional dan pemerintah lokal.
Konsep pemekaran daerah berdasarkan adanya desentralisasi politik devolusi kepada pemerintah daerah. Devolusi memperlihatkan adanya parlemen
lokal kepala daerah, dewan, publik.
44
•
Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Konsep otonomi daerah sangat ditentukan oleh seberapa jauh wewenang
telah didesentralisasikan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Sehingga otonomi daerah dan desentralisasi pada prinsipnya terdapat suatu interkoneksi
yang linier. Otonomi daerah dan desentralisasi bagaikan dua sisi mata uang yang saling memberi makna satu dengan lainnya.
•
Agenda Setting
Agenda setting dapat diartikan sebagai proses menentukan isumasalah publik yang akan diagendakan. Pembentukan isu agenda terjadi sebagai akibat
dari perluasan isu dari perhatian kelompok tertentu keperhatian publik yang lebih luas. Yakni sekelompok publik yang mengetahui dan tertarik dengan urusan
publik dan yang punya pemimpin opini. Akhirnya isu akan mendapat perhatian
dari publik secara umum.
•
Kelompok Kepentingan, Partai Politik dan Pembuat Kebijakan Pendekatan Prilaku Behavioralism
Secara teoritis, sebuah isumasalah publik dapat diagendakan oleh para pembuat kebijakan jika terdapat interaksi antara kelompok kepentingan, partai
politik serta para pembuat kebijakan Parsons, 2005. Penyusunan agenda kebijakan dengan melibatkan kelompok kepentingan,
partai politik dan para pembuat kebijakan dikenal sebagai pendekatan prilaku behavioralism.
45
3.3. Informan