Agenda Setting Isu Menjadi Agenda

biasanya terdiri dari para spesialis di bidang kebijakan, seperti misalnya para birokrat, staf legislatif, akademisi, para ahli dalam kelompok-kelompok kepentingan, dan proposal yang dibawa oleh komunitas-komunitas tersebut. Urutan ketiga merupakan urutan politik political stream. Pada urutan ini biasanya disusun dari perubahan-perubahan dalam opini publik, hasil pemilihan umum, perubahan dalam administrasi dan pergantian partisipan atau ideologi dalam lembaga legislatif. Kepemimpinan politik merupakan faktor yang penting dalam penyusunan agenda. Para pemimpin politik, apakah dimotivasi oleh pertimbangan- pertimbangan keuntungan politik, kepentingan publik maupun kedua-duanya, mungkin menanggapi masalah-masalah tertentu, menyebarluaskannya dan mengusulkan penyelesaian terhadap masalah-masalah tersebut. Dalam kaitan ini, kepala eksekutif atau presiden maupun anggota-anggota lembaga legislatif DPR mempunyai peran utama dalam politik dan pemerintahan untuk menyusun agenda publik. Gambar 2.1 . Skema Masuknya Isu Menjadi Agenda Isu Publik Isu Agenda Problem Isu Keterangan : Skema masuknya isu menjadi agenda

2.2.1. Agenda Setting

Agenda setting dapat diartikan sebagai proses menentukan isumasalah publik yang akan diagendakan. Genesis kebijakan berkaitan dengan pengenalan problem. Apa yang dianggap sebagai sebuah problem dan bagaimana problem didefenisikan akan tergantung pada cara pembuat kebijakan menangani isu atau 33 kejadian. Seperti dikatakan oleh A.Jones dalam konteks problem sosial : “Siapa saja yang pertama kali mendefenisikan problem sosial dia akan membentuk term awal dimana persoalan itu akan diperdebatkan “ Jones, 1971 : 561. Kita bisa sepakat pada isunya tapi tidak sepakat pada apa yang sesungguhnya menjadi persoalan, dan karena itu kita juga bisa berbeda pendapat soal kebijakan yang harus diambil. Roger W. Cobb dan Charles D. Elder mengidentifikasi dua macam agenda pokok, yakni agenda sistemik dan agenda lembaga atau pemerintah. Agenda sistemik terdiri dari semua isu yang menurut pandangan anggota-anggota masyarakat politik pantas mendapat perhatian publik dan mencakup masalah- masalah yang berada dalam yurisdiksi wewenang pemerintah yang secara sah ada. Agenda ini terdapat dalam setiap sistem politik di tingkat nasional dan daerah. Beberapa pokok agenda seperti ini misalnya kejahatan di jalan-jalan yang tercantum pada lebih dari satu agenda sistemik sementara pokok agenda lain, seperti misalnya apakah harus membangun gedung konferensi yang baru tercantum baik dalam agenda nasional maupun agenda daerah. Agenda sistemik pada dasarnya merupakan agenda pembahasan. Tindakan mengenai suatu masalah hanya akan ada bila masalah tersebut diajukan kepada lembaga pemerintah dengan suatu kewenangan untuk mengambil tindakan yang pantas. Agenda lembaga atau pemerintah terdiri dari masalah-masalah yang mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari pejabat pemerintah. Karena terdapat bermacam-macam pokok agenda yang membutuhkan keputusan- keputusan kebijakan maka terdapat pula banyak agenda lembaga. Pada tingkat nasional misalnya, kita akan mendapatkan agenda kepresidenan, agenda 34 administratif, agenda pengadilan dan lain sebagainya. Agenda lembaga merupakan agenda tindakan yang mempunyai sifat lebih khusus dan lebih konkrit bila dibandingkan dengan agenda sistemik. Tingginya angka kriminalitas di jalan- jalan kota besar, terutama di Jakarta, merupakan agenda sistemik. Untuk menanggulangi masalah tersebut maka pemerintah dihadapkan pada pilihan- pilihan tindakan untuk mengurangi masalah tersebut dengan usulan yang lebih kongkrit dan khusus, seperti misalnya menambah personil polisi di lapangan atau memberikan bantuan keuangan kepada badan-badan pelaksana hukum. 2.3. Kelompok Kepentingan, Partai Politik dan Pembuat Kebijakan Pendekatan PrilakuBehavioralism

2.3.1. Kelompok Kepentingan Interest Group