Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka TeoriKerangka Pemikiran

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diungkapkan diatas. Maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana isu publik menjadi isu agenda kebijakan pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dan Pemerintah Daerah menyangkut pemekaran daerah Kabupaten Labuhanbatu. 2. Apakah pembentukan isu publik dan isu agenda kebijakan pemekaran daerah sebagai interaksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, partai politik dan kelompok kepentingan di Kabupaten Labuhanbatu.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Untuk menjelaskan isu publik menjadi isu agenda kebijakan pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dan Pemerintah Daerah menyangkut pemekaran daerah Kabupaten Labuhanbatu. 2. Untuk menjelaskan interaksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, partai politik dan kelompok kepentingan dalam proses penyusunan agenda isu pemekaran di Kabupaten Labuhanbatu. Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Secara akademis, Dapat memperkaya khasanah pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan dibidang disiplin ilmu studi pembangunan, seperti : kebijakan publik, manajemen pembangunan, perencanaan dan strategi pembangunan, politik lokal desentralisasi, dsb. Disamping itu dapat memberikan pemahaman dan sinergi antara institusi pendidikan tinggi 10 dalam melakukan pengkajian ilmiah terhadap konsep pemekaran daerah dengan praktisi di institusi serta praktisi di partai politik dan kelompok kepentingan. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap berbagai pihak, terutama Pemerintah, partai politik, kelompok kepentingan dan akademisi tentang konsep pemekaran daerah, proses, implikasi dan dinamikanya dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah hasil pemekaran.

1.4. Kerangka TeoriKerangka Pemikiran

Dalam penelitian ilmiah, fungsi dari kerangka teori sangat membantu untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Sebagaimana disampaikan oleh Hadari Nawawi, 1995, kerangka teori disusun sebagai landasan berfikir yang menunjukkan dari sudut mana masalah yang dipilih akan disoroti. Dengan demikian kerangka teori dalam penelitian ini adalah mengenai Desentralisasi Devolusi, Otonomi Daerah, Agenda Setting dan Pendekatan PrilakuBehavioralism: 1. Desentralisasi Desentralisasi adalah mekanisme penyelenggaraan pemerintah yang menyangkut pola hubungan antara pemerintah nasional dan pemerintah lokal. • Devolusi adalah kemampuan unit pemerintah yang mandiri dan independent, di sini pemerintah pusat harus melepaskan fungsi-fungsi tertentu untuk menciptakan unit-unit pemerintahan yang baru yang otonom dan berada di luar kontrol langsung pemerintah pusat. 11 2. Otonomi Daerah Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Agenda setting Agenda setting dapat diartikan sebagai proses menentukan isumasalah publik yang akan diagendakan. Pembentukan isu agenda terjadi sebagai akibat dari perluasan isu dari perhatian kelompok tertentu keperhatian publik yang lebih luas. Yakni sekelompok publik yang mengetahui dan tertarik dengan urusan publik dan yang punya pemimpin opini. Akhirnya isu akan mendapat perhatian dari publik secara umum. 4. Kelompok Kepentingan, Partai Politik dan Pembuat Kebijakan Pendekatan Prilaku Behavioralism. Secara teoritis, sebuah isumasalah publik dapat diagendakan oleh para pembuat kebijakan jika terdapat interaksi antara kelompok kepentingan, partai politik serta para pembuat kebijakan Parsons, 2005. Penyusunan agenda kebijakan dengan melibatkan kelompok kepentingan, partai politik dan para pembuat kebijakan dikenal sebagai pendekatan prilaku behavioralism. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA