4.2.3. Analisis terhadap matrik penjelasan operasional keputusan Bupati
tentang isu pemekaran Kabupaten Labuhanbatu
Berdasarkan penjelasan operasional keputusan Bupati Labuhanbatu tentang pemekaran Kabupaten Labuhanbatu maka dapat dilihat bahwa Bupati Labuhanbatu
mendukung sepenuhnya terhadap pemekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi 3 tiga Kabupaten. Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya 4 empat keputusan Bupati
tentang pemekaran Labuhanbatu. Keputusan tersebut yaitu :
1. Pembentukan Tim Sosialisasi Persyaratan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu
Nomor 18085Hukum2003 Tim ini mempunyai tugas :
− Mensosialisasikan PP Nomor 129 tahun 2000 tentang persyaratan
pembentukan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah, kepada seluruh lapisan masyarakat di 22 dua puluh dua Kecamatan
se Kabupaten Labuhanbatu. −
Menerima dan menampung aspirasi masyarakat sehubungan dengan wacana pemekaran Kabupaten Labuhanbatu.
− Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan hasil sosialisasi kepada
Bupati Labuhanbatu. 2.
Pembentukan Tim Pengkajian Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu Nomor 1351174PEM2004
102
Tim ini beranggotakan para akademisi dan pihak Pemda, yang mempunyai tujuan untuk melakukan penelitian awal dan studi kelayakan terhadap isu pemekaran
Kabupaten Labuhanbatu. Acuan tim ini berdasarkan PP Nomor 129 tahun 2000 tentang kriteria persyaratan pemekaran suatu daerah.
3. Perubahan Susuanan Keanggotaan Tim Pengkajian Pemekaran Kabupaten
Labuhanbatu Nomor 1351236PEM2004 Keputusan ini hanya bersifat perubahan terhadap susunan keanggotaan tim,
dimana ada penambahan keanggotaan didalam Tim Pengkajian Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu.
4. Pembentukan Panitia Pendukung Proses Percepatan Pemekaran Kabupaten
Labuhanbatu induk, Kabupaten Labuhanbatu utara, Kabupaten Labuhanbatu selatan Nomor 135258PEM2006
Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari Pemda Labuhanbatu atas keluarnya keputusan sidang paripurna DPRD Labuhanbatu tentang persetujuan
DPRD Labuhanbatu terhadap pemekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi 3 tiga Kabupaten. Keputusan ini terlihat bahwa pihak Pemda Labuhanbatu benar-benar
serius untuk memperjuangkan terwujudnya pemekaran Kabupaten Labuhanbatu. Hal ini ditandai dengan dibentuknya koordinator wilayah untuk masing-masing calon
daerah pemekaran. Tugas koordinator ini yaitu : −
Mempersiapkan dan menyusun rencana kerja dan agenda proses percepatan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu.
103
− Memperjuangkan proses percepatan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu di
tingkat Propinsi dan Pemerintah Pusat. −
Membahas dan mengambil inisiatif serta langkah-langkah untuk proses percepatan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu.
− Menggalang dan mengkoordinasikan segala bentuk sumber daya yang ada
diwilayah kerja koordinator masing-masing guna untuk proses percepatan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu.
− Menyampaikan hasil pembahasan dan hasil musyawarah pada ketua tim.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penjelasan operasional Bupati di atas, maka dapat dilihat bahwa pihak Pemda Labuhanbatu mendukung penuh dan betul-betul serius untuk
memperjuangkan terwujudnya pemekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi 3 tiga Kabupaten.
Dengan demikian maka dapat terlihat bahwa DPRD dan Pemda Labuhanbatu setuju dan mendukung pemekaran Labuhanbatu sehingga isu
pemekaran yang pada awalnya berangkat dari isu publik kini sudah menjadi isu agenda, ditandai dengan dikeluarkannya keputusan politik dari DPRD Labuhanbatu,
yaitu persetujuan DPRD Labuhanbatu terhadap pemekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi 3 tiga Kabupaten. Ibarat “gayung bersambut” pihak Pemda Labuhanbatu
juga menindaklanjutinya dengan keluarnya keputusan Bupati Labuhanbatu tentang
104
pembentukan Panitia Pendukung Proses Percepatan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu.
Kita semua mengetahui bahwa tidak semua masalah atau isu akan masuk ke dalam agenda kebijakan. Isu-isu atau masalah-masalah tersebut harus berkompetisi
antara satu dengan yang lain dan akhirnya hanya masalah-masalah tertentu saja yang akan menang dan masuk ke dalam agenda kebijakan. Berdasarkan hal di atas, maka
dapat dilihat bahwa isu pemekaran Labuhanbatu sudah menjadi isu umum di tengah- tengah masyarakat yang tentunya harus mendapatkan prioritas dari pembuat
kebijakan. Secara teoritis, Mark Rushefky menyatakan bahwa suatu isu akan menjadi
agenda melalui konjungsi tiga urutan. Pertama, problem stream, yakni tahap pengidentifikasian masalah yang didiskusikan sebelumnya. Urutan kedua
menitikberatkan pada kebijakan atau pemecahan masalah. Urutan kedua ini biasanya terdiri dari para spesialis di bidang kebijakan, seperti misalnya para birokrat, staf
legislatif, akademisi, para ahli dalam kelompok-kelompok kepentingan, dan proposal yang dibawa oleh komunitas-komunitas tersebut. Urutan ketiga merupakan urutan
politik political stream, pada urutan ini biasanya disusun dari perubahan-perubahan dalam opini publik hasil Pemilu. Perubahan dalam administrasi dan pergantian
partisipan atau ideologi dalam lembaga legislatif.
105
4.2.4. Tahapan-tahapan isu publik menjadi isu agenda mengenai pemekaran