Tinjauan Kepustakaan Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

2. Manfaat praktis. Memberikan masukan yang sangat berharga bagi berbagai pihak baik, akademisi, praktisi hukum dan pihak-pihak terkait dengan penyelesaian utang.

D. Keaslian Penulisan

Penelitian ini dilakukan atas ide dan pemikiran dari peneliti sendiri atas masukan yang berasal dari berbagai pihak guna membantu penelitian dimaksud. Sepanjang yang telah ditelusuri dan diketahui di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dengan judul Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap oleh Pengadilan Niaga Terkait dengan Adanya Kreditur Separatis Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004. Belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Dengan demikian, jika dilihat kepada permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan karya ilmiah yang asli, apabila ternyata dikemudian hari ditemukan judul yang sama, maka dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

E. Tinjauan Kepustakaan

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang merupakan alternatif penyelesaian utang untuk menghindari kepailitan. Menurut Munir Fuady PKPU ini adalah suatu periode waktu tertentu yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan Pengadilan Niaga, dimana dalam periode waktu tersebut kepada kreditur dan debitur diberikan kesepakatan untuk memusyawarahkan cara-cara pembayaran utang-utangnya dengan memberikan rencana perdamaian composition plan terhadap seluruh atau sebagian utangnya itu, termasuk apabila perlu merestrukturisasi utangnya tersebut. Dengan demikian PKPU merupakan semacam moratorium dalam hal ini legal moratorium. 4 Permohonan PKPU dapat diajukan oleh kreditur maupun debitur kepada Pengadilan Niaga. Permohonan PKPU dapat diajukan sebelum ada permohonan pailit yang diajukan oleh debitur maupun kreditur atau dapat juga diajukan setelah adanya permohonan pailit asal diajukan paling lambat pada saat sidang pertama pemeriksaan permohonan pernyataan pailit. Namun jika permohonan pailit dan PKPU diajukan pada saat yang bersamaan maka permohonan PKPU yang akan diperiksa terlebih dahulu. Pada hakekatnya tujuan PKPU adalah untuk perdamaian. Fungsi perdamaian dalam proses PKPU sangat penting artinya, bahkan merupakan tujuan utama bagi si debitur, dimana si debitur sebagai orang yang paling mengetahui keberadaan perusahaan, bagaimana keberadaan perusahaannya ke depan baik petensi maupun kesulitan membayar utang-utangnya dari kemungkinan- kemungkinan masih dapat bangkit kembali dari jeratan utang-utang terhadap sekalian krediturnya. Oleh karenanya langkah-langkah perdamaian ini adalah untuk menyusun suatu strategi baru bagi si debitur menjadi sangat penting. Namun karena faktor kesulitan pembayaran utang-utang yang mungkin segera jatuh tempo yang mana sementara belum dapat diselesaikan membuat si debitur terpaksa membuat suatu konsep perdamaian, yang mana konsep ini nantinya akan ditawarkan kepada pihak 4 Munir Fuady. Pengantar Hukum Bisnis Bandung : Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 82 kreditur, dengan demikian si debitur masih dapat nantinya, tentu saja jika perdamaian ini disetujui oleh para kreditur untuk meneruskan berjalannya perusahaan si debitur tersebut. Dengan kata lain tujuan akhir dari PKPU ini ialah dapat tercapainya perdamaian antara debitur dan seluruh kreditur dari rencarta perdamaian yang diajukanditawarkan si debitur tersebut. Bentuk PKPU ada dua yaitu PKPU sementara dan PKPU tetap. Yang dimaksud dengan PKPU sementara adalah putusan Pengadilan Niaga terhadap surat permohonan pengajuan PKPU yang diputuskan setelah diajukannya surat permohonan baik oleh debitur maupun kreditur. Dalam hal pengajuan dilakukan oleh debitur paling lambat PKPU sementara diputuskan adalah 3 tiga hari , dan dalam hal diajukan oleh kreditur adalah paling lambat 20 dua puluh hari masing- masing terhitung sejak tanggal dan hari diajukannya permohonan PKPU ke Pengadilan Niaga. Hal tersebut diatur dalam Pasal 225 UUK dan PKPU. Setelah adanya PKPU sementara maka rapat permusyawaratan hakim untuk memutuskan PKPU tetap oleh Pengadilan Niaga dilaksanakan dan waktu yang diberikan tidak boleh lewat dari 45 empat puluh lima hari terhitung sejak diputuskannya PKPU sementara. Jangka waktu PKPU secara tetap tidak melebihi 270 dua ratus tujuh puluh hari terhitung sejak PKPU sementara diucapkan. Pengurus wajib segera mengumumkan putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dalam Berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit dalam 2 dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas dan pengumuman tersebut juga harus memuat undangan untuk hadir pada persidangan yang merupakan rapat permusyawaratan hakim berikut tanggal, tempat, dan waktu siding tersebut, nama Hakim Pengawas dan nama serta alamat pengurus Pasal 226 UUK dan PKPU. Pemberian penundaan kewajiban pembayaran utang tetap berikut perpanjangannya ditetapkan oleh Pengadilan berdasarkan: a. persetujuan lebih dari 12 satu perdua jumlah kreditor konkuren yang haknya diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau yang sementara diakui dari kreditor konkuren atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut; dan b. persetujuan lebih dari 12 satu perdua jumlah Kreditor yang piutangnya dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik, atau hak agunan atas kebendaan lainnya yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan Kreditor atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut Pasal 229 UUK dan PKPU. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang pada dasarnya, hanya berlakuditujukan pada para kreditur konkuren saja. Walaupun pada Undang- undang UUK dan PKPU Pasal 222 ayat 2 tidak disebut lagi perihal kreditur konkuren sebagaimana halnya Undang-undang No. 4 Tahun 1998 pada Pasal 212 jelas menyebutkan bahwa debitur yang tidak dapat atau memperkirakan bahwa ia tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud pada umumnya untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran seluruh atau sebagian utang kepada kreditur konkuren. Pengadilan Niaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 adalah Pengadilan dalam Lingkungan Badan Peradilan Umum. Jadi bukan merupakan badan peradilan yang berdiri sendiri. 5 Kompetensi Pengadilan Niaga termasuk kompetensi relatif dan kompetensi absolut. Kompetensi relatif merupakan kewenangan atau kekuasaan mengadili antar Pengadilan Niaga. Penyelesaian perkara di pengadilan niaga ditetapkan dengan cepat yakni ditentukan jangka waktunya, sedangkan penyelesaian sengketa di pengadilan negeri sama sekali tidak ditentukan jangka waktunya. Sifat penyelesaian sengketa pada pengadilan niaga ditetapkan harus efektif. Maksudnya, putusan perkara permohonan kepailitan bersifat serta merta. Artinya, putusan pengadilan niaga dapat dilaksanakan terlebih dahulu meski terhadap putusan tersebut dilakukan upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali. Pengadilan Niaga memiliki kewenangan untuk menangani masalah-masalah yang yang khusus tentang kepailitan dan PKPU. Tugas lembaga ini pada saat sekarang hanyalah memeriksa dan memutus permohonan kepailitan dan PKPU pada pengadilan tingkat pertama dengan majelis hakim. Dalam perkembangannya Pengadilan Niaga telah dibentuk dibeberapa kota besar lainnya selain Jakarta seperti Medan, Semarang, Surabaya dan Ujung Pandang.

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

10 159 93

Analisis Yuridis Permohonan Pernyataan Pailit Terhadap Bank Oleh Bank Indonesia Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

3 72 165

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004

13 163 123

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan Dan Manfaatnya Bagi Pihak Debitor Dan Kreditor. (Studi Kasus Di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat)

0 45 211

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

5 99 90

Pembebanan Harta Pailit Dengan Gadai Dalam Pengurusan Harta Pailit Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaankewajiban Pembayaran Utang

0 10 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 19