Kesimpulan Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penundaan kewajiban pembayaran utang yang diajukan oleh debitur harus sesuai dengan ketentuan Pasal 222 ayat 1 dan 2 UUK dan PKPU yaitu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh debitur yang mempunyai lebih dari 1 satu kreditur. Debitur yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditur. Sedangkan legal standing debitur mengacu kepada Pasal 223 UUK dan PKPU, prosedur permohonan PKPU yang diajukan oleh debitur kepada Pengadilan Niaga mengikuti Pasal 224 – 228 UUK dan PKPU. 2. Pengadilan Niaga sebagai lembaga penyelesai sengketa PKPU didasari oleh adanya ketentuan Pasal 3 ayat 1 UUK dan PKPU. Terkait adanya “hal-hal lain” adalah menjadi kewenangan relative Pengadilan Niaga. Peradilan umum menjadi lingkungan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud oleh Pasal 1 angka 7 UUK dan PKPU dalam penyelesaian sengketa PKPU seperti antara lain sengketa antara pengurus dengan krediturnya, tentang hak suara baik kreditur konkuren maupun separatis. Pengadilan Niaga menggunakan Hukum Acara Perdata dalam memeriksa serta memutus perkara pada tingkat pertama dengan Hakim Majelis. 3. Penetapan PKPU Sementara menjadi PKPU Tetap terkait adanya kreditur separatis maka penetapan oleh Pengadilan Niaga tersebut harus didasar pada persetujuan lebih dari ½ jumlah kreditur yang piutangnya dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak agunan atas kehendak lainnya yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari seluruh tagihan kreditur atau kuasanya yang ada dalam sidang tersebut . menurut ketentuan pasal 229 ayat 1 UUK dan PKPU penetapan PKPU Sementara menjadi PKPU Tetap, didasarkan pada persetujuan kreditur konkuren dan kreditur separatis dalam korum. Hal tersebut menujukkan bahwa tidak bisa satu pihak saja yang namun harus bersama-sama menyetujuinya dengan keputusan korum.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

10 159 93

Analisis Yuridis Permohonan Pernyataan Pailit Terhadap Bank Oleh Bank Indonesia Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

3 72 165

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004

13 163 123

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan Dan Manfaatnya Bagi Pihak Debitor Dan Kreditor. (Studi Kasus Di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat)

0 45 211

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

5 99 90

Pembebanan Harta Pailit Dengan Gadai Dalam Pengurusan Harta Pailit Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaankewajiban Pembayaran Utang

0 10 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 19