Akibat Hukum dari Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU

Tetap dengan maksud untuk memungkinkan debitur, pengurus dan kreditur untuk mempertimbangkan dan menyetujui rencana perdamaian pada siding selanjutnya. Jika PKPU Tetap tidak dapat ditetapkan oleh Pengadilan dalam jangka waktu 45 hari sejak keputusan penundaan sementara, debitur dinyatakan pailit. PKPU Tetap dan perpanjangannya ditetapkan oleh Pengadilan atas persetujuan lebih dari ½ kreditur konkuren yang haknya diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling sedikit 23 dari bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau sementara diakui dari kreditur konkuren yang hadir. Jika PKPU telah dikabulkan, hakim pengawas dapat mengangkat satu atau lebih ahli untuk melakukan pemeriksaan dan menyusun laporan tentang keadaan harta debitur dalam jangka waktu tertentu berikut perpanjangannya yang ditetapkan hakim pengawas. Selama dalam masa PKPU, setiap 3 bulan sekali, pengurus wajib melaporkan keadaan harta debitur ; dan laporan tersebut harus disediakan pula di kepaniteraan Pengadilan Niaga agar dapat dilihat oleh masyarakat.

B. Akibat Hukum dari Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU

Sejak diterimanya pemohonan PKPU oleh debitur, maka terjadilah beberapa akibat hukum terhadap debitur yang bersangkutan. Akibat hukum tersebut adalah sebagai berikut : 26 1. Debitur kehilangan independensinya 26 Arif Indra Setyadi. penundaan-kewajiban-Pembayaran-utang, http:notariatundip2011.blogspot.co.id201202diakses tanggal 30 September 2015 Berbeda dengan kepailitan dimana debitur menyerahkan kewenangan pengurusan harta kekayaan kepada kurator. Dalam PKPU, kewenangan dalam kepengurusan harta tersebut masih berada di tangan debitur itu sendiri. Hanya saja kebebasan debitur memang dibatasi dengan keberadaan pengurus selaku pengawas Pasal 240 PKPU. 2. Jika PKPU Tetap tidak tercapai dan PKPU Sementara berakhir, debitur langsung diputus pailit Berdasarkan pada Pasal 230 ayat 1 UUK dan PKPU, Pengadilan Niaga harus menyatakan debitur pailit selambat-lambatnya hari berikutnya tanpa hak untuk mengajukan kasasi atau peninjauan kembali apabila : Jangka waktu PKPU sementara berakhir karena kreditur konkuren tidak menyetujui pemberian PKPU secara tetap. Perpanjangan PKPU telah diberikan, akan tetapi sampai dengan tanggal batas terakhir penundaan pembayaran utang maksimum 270 hari belum juga tercapai persetujuan terhadap rencana perdamaian. 3. Debitur tidak dapat dipaksa membayar utang dan pelaksanaan eksekusi ditangguhkan Sesuai dengan ketentuan Pasal 242 ayat 1 UUK dan PKPU bahwa selama berlangsungnya PKPU, maka debitur tidak dapat dipaksa untuk membayar utang-utangnya serta semua tindakan eksekusi yang telah dimulai guna mendapatkan pelunasan utang tersebut juga harus ditangguhkan. 4. Perkara yang sedang berjalan ditangguhkan Berdasarkan pada Pasal 243 ayat 1 dan ayat 2 UUK dan PKPU, sebenarnya secara prinsip PKPU tidak menghentikan perkara yang sudah mulai diperiksa ataupun menghalangi pengajuan perkara yang baru. Akan tetapi, terhadap perkara yang semata-mata mengenai tuntutan pembayaran suatu piutang yang telah diakui oleh debitur, sementara kreditur tidak mempunyai kepentingan untuk mendapatkan suatu putusan guna melaksanakannya kepada pihak ketiga setelah dicatatnya pengakuan tersebut, maka hakim dapat menangguhkan pengambilan keputusan mengenai hal tersebut hingga berakhirnya PKPU. 5. Debitur tidak boleh menjadi penggugat atau tergugat Berdasarkan pada Pasal 243 ayat 3 UUK dan PKPU, debitur yang telah ditunda kewajibannya pembayaran utangnya tidak boleh beracara di peradilan baik sebagai penggugat ataupun sebagai tergugat dalam perkara yang berhubungan dengan harta kekayaannya, kecuali dengan bantuan dari pihak pengurus. 6. Penundaan pembayaran utang tidak berlaku bagi kreditur preferens Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 244 ayat 1 bahwa UUK dan PKPU tidak berlaku bagi tagihan dari kreditur separatis, atau terhadap tagihan yang diistimewakan terhadap barang-barang tertentu milik debitur. Maka jelas bahwa terhadap debitur dengan hak istimewa, debitur juga harus membayar utangnya secara penuh. Apabila pembayaran utang tidak mencukupi dari jaminan tersebut, kreditur preferen masih mendapatkan haknya sebagai kreditur konkuren, termasuk di dalamnya hak untuk mengeluarkan suara selama PKPU. 7. Penundaan pembayaran utang tidak berlaku terhadap beberapa jenis biaya penting Pasal 244 UUK dan PKPU dikatakan bahwa PKPU tidak berlaku terhadap beberapa jenis biaya tertentu misal : tagihan yang dijamin dengan gadai 8. Hak retensi yang dipunyai oleh kreditur tetap berlaku Bahwa terhadap barang-barang yang ditahan oleh pihak kreditur wajib dikembalikan ke dalam harta pailit dengan membayar terhadap utang yang bersangkutan jika hal tersebut menguntungkan harta pailit Pasal 245 UUK dan PKPU 9. Berlaku masa penangguhan eksekusi hak jaminan Seperti halnya kepailitan, PKPU juga mengenal apa yang disebut dengan masa penangguhan pelaksanaan eksekusi hak jaminan utang. Hanya saja lama pelaksanaan masa penangguhannya berbeda dimana apabila kepailitan adalah selama 90 hari, maka lama masa penangguhan dalam PKPU adalah 270 hari maksimum. Diatur dalam Pasal 246 UUK dan PKPU 10. Bisa dilakukan kompensasi Berdasarkan pada Pasal 247 ayat 1 UUK dan PKPU, kreditur dapat melakukan kompensasi atas utang dan piutangnya terhadap debitur asalkan utang piutang tersebut sudah terjadi sebelum mulai berlakunya PKPU. 11. Kepastian terhadap perjanjian timbal balik PKPU, kreditur dapat meminta kepastian mengenai kelanjutan pelaksanaan perjanjian yang sifatnya timbal balik dalam waktu tertentu. Akan tetapi perlu juga diingat bahwa ketentuan ini tidak berlaku bagi perjanjian timbal balik yang prestasinya harus dilakukan sendiri oleh pihak debitur. 12. Perjanjian di bursa komoditi berakhir Berdasarkan pada Pasal 250 UUK dan PKPU, apabila telah dibuat suatu kontrak komoditi di bursa komoditi sementara penyerahan barang akan dilakukan di waktu tertentu dimana debitur telah mengajukan PKPU, maka kontrak tersebut menjadi hapus akan tetapi tidak menghilangkan hak bagi lawan untuk mengajukan klaim ganti rugi. 14. Debitur dapat mengakhiri sewa-menyewa Apabila keputusan Pengadilan Niaga tentang PKPU sementara , pihak debitur sebagai penyewa dapat mengakhiri sewa tersebut asalkan dilakukan pemberitahuan untuk pemutusan sewa dengan jangka waktu sebagai berikut Pasal 251 ayat 1 UUK dan PKPU. Jangka waktu pemberitahuan sesuai dengan kontrak yang berlaku atau jika tidak ada dalam kontrak, maka Jangka waktu pemberitahuan sesuai dengan kelaziman setempat, atau Jangka waktu 3 bulan sudah dianggap cukup Akan tetapi perlu diingat bahwa ketentuan ini hanya berlaku jika debitur adalah pihak penyewa. 15. Dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja Pasal 252 UUK dan PKPU mengatur tentang pemutusan hubungan kerja dalam hal PKPU. Adapun ini ditujukan untuk membantu debitur dalam melangsungkan kegiatan usahanya selama PKPU dilakukan. 16. Pembayaran kepada debitur yang telah memperoleh penundaan pembayaran utang tidak membebaskan harta kekayaan Salah satu akibat hukum dari PKPU adalah dalam hal pembayaran yang dilakukan kepada debitur yang ditunda kewajiban pembayaran utangnya. Untuk hal itu berlaku kewajiban sebagai berikut : Pembayaran atas utang yang timbul sebelum putusan PKPU sementara dijatuhkan, tetapi pembayarannya dilakukan setelah putusan PKPU dan tapi diumumkan. Maka dalam hal ini tidak membebaskan si pembayar tersebut dari harta kekayaan, kecuali dapat dibuktikan bahwa si pembayar tersebut tidak mengetahui tentang telah adanya putusan PKPU tersebut 17. Pembayaran tersebut sejauh membawa keuntungan terhadap harta kekayaan tersebut Apabila utang itu telah dibayarkan setelah adanya putusan PKPU sementara, tetapi setelah adanya pengumuman sesuai dengan peraturan yang berlaku, si pembayar juga tidak dibebaskan dari kewajibannya terhadap harta kekayaan, kecuali : a. Pembayar tidak mengetahui pengumuman PKPU sementara tersebut b. Pembayaran tersebut sejauh membawa keuntungan bagi harta kekayaan. Penundaan Pembayaran Utang Tidak Berlaku untuk Peserta Debitur dan Kreditur Berdasarkan pada Pasal 254 UUK dan PKPU, sejauh yang menyangkut dengan para peserta debitur dan garantor penjamin, maka putusan PKPU dinyatakan tidak berlaku. Artinya garantor tetap berkewajiban penuh sebagai garantor, demikian juga dengan pihak peserta debitur untuk berkewajiban penuh sesuai kontrak dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku 18. Tidak ada actio pauliana Berdasarkan pada Pasal 1341 KUHPerdata, yang dimaksud dengan Actio Pauliana adalah hak kreditur untuk mengajukan pembatalan atas segala perbuatan yang tidak wajib dilakukan oleh debitur dengan nama apapun yang merugikan para kreditur sepanjang dapat dibuktikan bahwa ketika perbuatan itu dilakukan baik debitur maupun pihak dengan atau untuk siapa debitur itu berbuat mengetahui bahwa perbuatan itu merugikan para kreditur. Adapun dalam hal PKPU, Actio Pauliana tidak dapat dilakukan. 19. Perbuatan debitur tidak dapat dibatalkan oleh kurator Hal PKPU, selama debitur diberikan kewenangan oleh pengurus sesuai dengan Pasal 240 ayat 1 UUK dan PKPU, maka setelah debitur tersebut dinyatakan pailit, perbuatan debitur tersebut haruslah dianggap sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh kurator dan mengikat harta pailit 20. Penundaan kewajban pembayaran utang dapat dilakukan berkali-kali Tidak ada larangan untuk melakukan penundaan utang lebih dari satu kali bagi debitur yang sama. Bahkan, apabila PKPU diajukan dalam 2 bulan semenjak berakhirnya PKPU yang pertama, berlaku ketentuan sebagai berikut : Jangka waktu penangguhan eksekusi barang jaminan oleh pihak kreditur separatis seperti yang dimaksud dalam Pasal 42 dan Pasal 44 UUK dan PKPU berlaku terhitung sejak permulaan berlakunya PKPU yang pertama. Perbuatan hukum yang telah dilakukan oleh debitur atas kewenangan yang diberikan oleh pengurus dalam PKPU yang pertama, tetap berlaku terhadap PKPU yang kedua 21. Berlaku ketentuan pidana Apabila debitur nekat atau karena ketidaktahuannya itu melakukan sendiri hal-hal terkait pengurusan harta kekayaan tanpa sepengetahuan pengurus, maka konsekuensinya adalah : Perbuatan tersebut tidak membawa perngaruh terhadap harta debitur, kecuali membawa manfaat bagi harta debitur tersebut. Pasal 240 ayat 3 UUK dan PKPU Debitur dapat diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan karena melakukan pidana yang termasuk dalam pelanggaran terhadap ketertiban umum.

C. Pengakhiran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU

Dokumen yang terkait

Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

10 159 93

Analisis Yuridis Permohonan Pernyataan Pailit Terhadap Bank Oleh Bank Indonesia Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

3 72 165

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004

13 163 123

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan Dan Manfaatnya Bagi Pihak Debitor Dan Kreditor. (Studi Kasus Di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat)

0 45 211

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

Penetapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap Oleh Pengadilan Niaga Terkait Adanya Kreditor Separatis Menuurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Studi Putusan Nomor 134K/Pdt. Sus-/PKPU/2014)

5 99 90

Pembebanan Harta Pailit Dengan Gadai Dalam Pengurusan Harta Pailit Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaankewajiban Pembayaran Utang

0 10 50

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 19