Nilai kekerasan gigi sebelum dan sesudah perlakuan bleaching dengan Karbamid Peroksida 35

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan tingkat warna, nilai kecerahan dan nilai kekerasan enamel gigi sebelum dan sesudah perawatan bleaching dengan menggunakan karbamid peroksida 35 di Medan. Sampel pada penelitian ini adalah 20 gigi premolar satu atas permanen yang telah diekstraksi untuk kepentingan ortodonti. Gigi yang sudah didapatkan diukur warnanya dengan VITA Bleachedguide 3D-Master untuk mendapatkan gigi yang diskolorisasi sesuai dengan kriteria inklusi yaitu gigi yang berwarna 1M2, 1.5M2, 2M2, 2.5M2, 3M2, 3.5M2, 4M2, 4.5M2, 5M2, 5M2.5, dan 5M3. Sampel diambil secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini terdiri dari lima tahap, pertama yaitu persiapan sampel dengan merendam sampel gigi ke dalam larutan normal saline 0,9 untuk mensterilkan dan membuat gigi tetap dalam keadaan fisiologis setelah pencabutan serta mencegah dehidrasi. Kedua yaitu pembuatan spesimen penelitian. Spesimen diambil dari permukaan bukal gigi berukuran 5x5x4 mm dengan memotong gigi pada sisi mesial, distal, oklusal, dan servikal menggunakan bur disk sesuai ukuran yang ditetapkan. Kemudian dilanjutkan dengan penanaman sampel ke dalam resin epoksi. Resin dan katalis diaduk homogen dengan perbandingan 1:1 kemudian dimasukkan dalam tabung spuit. Spesimen yang telah dipotong diletakkan ke dalam resin dengan pinset sehingga hanya permukaan bukal sampel yang tidak tertutup oleh resin karena merupakan permukaan yang akan dibleaching. Setelah itu permukaan bukal sampel dipolis dengan kertas abrasif 600 dan 1200 grit untuk mendapatkan permukaan yang rata untuk pengujian kecerahan dengan spektrofotometer dan pengujian kekerasan dengan Vicker’s Hardness Tester. Dengan demikian, spesimen ini siap untuk dilakukan penelitian. Tahap ketiga adalah pengukuran score warna, nilai kecerahan L dan nilai kekerasan HV dilakukan sebelum perawatan bleaching. Score warna gigi diukur berdasarkan VITA Blachedguide 3D-Master, nilai kecerahan L sampel diukur dengan spektrofotometer warna color-guide 450, PCB 6807; BYK Gardner, Germany sementara nilai kekerasan HV diukur dengan menggunakan Vicker’s Hardness Tester Future-tech FM-800. Tahap keempat yaitu tindakan bleaching dengan karbamid peroksida 35 DENJOY, China sebanyak 0,1ml untuk satu jam sehari selama tujuh hari berturut-turut sesuai instruksi pabrik. Tahap kelima adalah pengukuran score warna, nilai kecerahan L dan nilai kekerasan HV setelah bleaching. Dengan demikian diperoleh data mengenai score warna, nilai kecerahan L dan kekerasan HV sebelum dan sesudah bleaching yang kemudian dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji T berpasangan untuk mengetahui signifikansi perubahan score warna, nilai kecerahan dan nilai kekerasan antara sebelum dan sesudah bleaching. 5.1 Score warna berdasarkan shade guide sebelum dan sesudah perlakuan bleaching dengan karbamid peroksida 35 Tingkat warna adalah warna gigi yang diukur dengan menggunakan shade guide. Pada penelitian ini, VITA Bleachedguide 3D-Master digunakan untuk mengukur tingkat warna spesimen gigi karena shade guide ini didesain khusus untuk mengevaluasi warna gigi sebelum dan sesudah dibleaching, dimana shade guide ini mempunyai cakupan warna yang lebih baik dan mengutamakan parameter kecerahan atau value dibanding VITA Classical shade guide yang sering digunakan oleh dokter gigi. 11,23 Berdasarkan VITA Bleachedguide 3D-Master, sebelum perlakuan bleaching didapati satu sampel berwarna 1M2, dua sampel berwarna 1.5M2, warna 2M2 dengan jumlah sampel empat buah, tiga sampel yang berwarna 2.5M2, lima buah sampel dengan warna 3M2, warna 3.5M2 dengan jumlah sampel 2 buah , dan warna 4M2, 4.5M2, 5M2 mempunyai satu sampel untuk masing-masing kelompok Tabel 2. Sampel penelitian ini dipilih berdasarkan tingkat warna sebelum bleaching sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 1M2, 1.5M2, 2M2, 2.5M2, 3M2, 3.5M2, 4M2, 4.5M2, 5M2, 5M2.5, dan 5M3, karena menurut da Costa et al. 2012, gigi yang berwarna

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofiller Setelah Pengaplikasian Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10% dan 35%

8 302 65

Perbedaan Kekasaran Permukaan Enamel Gigi Pada Penggunaan Karbamid Peroksida 16% Dan Jus Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) sebagai Bahan Pemutih Gigi

7 89 63

Pengaruh Jenis Bahan Office Bleaching Hidrogen Peroksida 35% Dan Karbamid Peroksida 35% Terhadap Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofil

9 76 80

Perbandingan Aplikasi Buah Delima Putih (Punica granatum Linn.) dan Gel Karbamid Peroksida 10% terhadap Perubahan Warna Enamel Gigi Secara In Vitro.

0 0 20

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 16

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 5

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 35

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 1 6

Pengaruh Aplikasi Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10 dan Hidrogen Peroksida 6 secara Home Bleaching terhadap Kekerasan Permukaan Email Gigi

0 0 7

PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN ENAMEL GIGI PADA PENGGUNAAN KARBAMID PEROKSIDA 16 DENGAN JUS BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) SEBAGAI BAHAN PEMUTIH GIGI

0 0 14