Metode objektif Metode pengukuran warna gigi
hasil yang lebih akurat dan spesifik berbanding metode subjektif. Alat pengukuran warna secara objektif antara lain, spektrofotometer warna, kolorimeter, dan kamera
digital.
52
a Spektrofotometer warna
Spektrofotometer merupakan salah satu alat untuk mengukur warna gigi secara objektif Gambar 9. Alat ini memberi hasil berdasarkan data spektral cahaya L, a,
dan b serta dapat mengukur tingkat reflektans suatu obyek. Spektrofotometer merupakan instrument pengukuran warna yang paling akurat dan fleksibel dalam
bidang kedokteran gigi. Alat ini mampu mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan dari obyek pada interval 1-25nm dalam spektrum visibel. Sebuah spektrofotometer
mengukur jumlah hue dan juga nilai value atau kecerahan suatu obyek. Selain itu, jumlah cahaya yang dipantulkan dari obyek tersebut juga direkam oleh alat ini.
52
Gambar 9. Spektrofotometer warna dok.
Komponen-komponen dalam sebuah spektrofotometer antara lain, sumber
cahaya, sebuah sistem optik untuk pengukuran, detektor pantulan cahaya, dan sebuah sistem untuk mengkonversi panjang gelombang cahaya yang dipantul menjadi
spektrum visibel dan sebuah sistem untuk mengkonversikan spektrum menjadi nilai
L, a dan b.
52
Gambar 10 menunjukkan mekanisme kerja spektrofotometer warna dimana cahaya akan dipantulkan oleh objek dan ditangkap oleh sensor. Sensor ini
akan mengkonversi panjang gelombang cahaya yang dipantul menjadi spektrum visibel dan kemudian dikonversi lagi menjadi nilai La dan b yang akan
dipaparkan pada display screen spektrofotometer.
53
Gambar 10. Mekanisme kerja spektrofotometer warna
53
Pada tahun 1976, Commision Internationale de l’Eclairage CIE telah
mengembangkan sistem warna berdasarkan model warna Munsell, dan mempublikasikan sistem warna CIELAB. Sistem ini juga mempunyai tiga dimensi
warna, yaitu L, a, dan b Gambar 11.
54
L mewakili value atau tingkat kecerahan suatu obyek dan dinilai berdasarkan skala warna yang ditetapkan, dimana L 0
melambangkan warna hitam sedangkan L 100 adalah warna putih.
∆L menunjukkan perbedaan antara nilai L standar dan sampel yang diukur, atau dalam bidang kedokteran
gigi digunakan untuk menentukan perubahan nilai L sebelum dan sesudah perlakuan bleaching, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
40,44
∆L= L sesudah bleaching – L baseline
Nilai
∆L
positif menandakan adanya peningkatan kecerahan, sementara nilai
∆L negatif menandakan bahwa gigi tersebut menjadi semakin gelap.
Dalam sistem ini, terdapat juga dua komponen yang mewakili kombinasi hue dan kroma yaitu aksis a
yang mengukur warna merah dan hijau serta aksis b pula yang mengukur warna kuning dan biru. Kedua-dua aksis warna ini memberi hasil angka dari +128 hingga -
128.
40
Menurut Dietschi et al. 2006, nilai L merupakan parameter pengukuran warna yang paling sesuai untuk dilakukan perbandingan dalam kondisi eksperimental untuk
menguji keberhasilan perawatan bleaching.
55
Gambar 11. Aksis warna L, a, dan b
54
Keuntungan penggunaan spektrofotometer dalam pengukuran perubahan warna
gigi adalah tingkat sensitivitas alat ini yang sangat tinggi sehingga dapat mendapat hasil yang sangat spesifik. Namun, terdapat juga kekurangan dari penggunaan alat ini.
Salah satunya adalah harga spektrofotometer yang mahal disebabkan oleh presisi dan akurasinya yang tinggi. Selain itu, posisi spektrofotometer sewaktu mengukur warna
juga harus diperhatikan karena posisi yang salah dapat menyebabkan terjadinya pembiasan sehingga hasilnya tidak akurat.
56
Banyak penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan bleaching telah dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Hal ini karena alat ini memberikan hasil
yang lebih spesifik dibandingkan metode pengukuran warna yang manual yaitu dengan shade guide. Dari hasil spektrofotometer, nilai kecerahan sebelum dan
sesudah perawatan bleaching dapat dilihat dengan jelas melalui parameter L.
4,5,6,40
b Kolorimeter
Kolorimeter adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur warna gigi. Gambar 12 Alat ini merekam cahaya merah, hijau, dan biru pada spektrum visibel.
Kolorimeter tidak mengukur nilai reflektans warna dan hasilnya kurang akurat dibanding spektrofotometer.
52
Gambar 12. Kolorimeter
55
c Kamera digital
Kamera digital boleh digunakan untuk mengukur tingkat warna atau nilai kecerahan gigi. Alat ini mengaplikasikan sistem warna RGB, yaitu dengan merekam
warna merah, hijau, dan biru suatu obyek. Pengukuran warna gigi dengan metode ini memerlukan suasana dan pencahayaan yang terkalibrasi untuk mengelakkan bias.
Seluruh permukaan gigi difoto, kemudian dianalisa warnanya di komputer dengan software pengukur warna yang biasanya berdasarkan sistem CIELab. Gambar 13
Kamera digital sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur warna gigi karena dapat mengetahui distribusi warna pada seluruh permukaan gigi dan pernggunaanya
lebih mudah dibanding spektrofotometer dan kolorimeter. Selain itu, metode ini juga tidak memerlukan biaya yang tinggi.
23,52
Gambar 13. Kamera digital dengan software analisa warna
57