disemenkan pada gigi yang dipreparasi dengan hati-hati. Warna porselen yang digunakan harus berwarna opak, dan dalam lapisan setipis mungkin tetapi masih
dapat menutupi daerah yang bermasalah.
33
2.4.5 Bleaching
International Organization for Standardization ISO mendefinisikan bleaching sebagai proses yang dapat menghilangkan diskolorisasi gigi secara intrinsik atau
ekstrinsik melalui penggunaan bahan kimia, dan kadang-kadang dikombinasikan dengan sarana tambahan seperti sinar LED dan pemanasan.
7
Menurut survei yang dilakukan oleh Akarslan et al. 2009, bleaching merupakan perawatan untuk
memperbaiki estetik gigi yang paling diinginkan oleh masyarakat 49 dibanding metode restorasi estetik yang lain.
34
Hal ini mungkin disebabkan oleh pemahaman mereka bahwa bleaching merupakan suatu prosedur untuk merestorasi estetik gigi
yang tidak rumit dan tidak sakit.
35
Perawatan bleaching terbagi menjadi dua, yaitu bleaching vital dan non-vital. Bleaching vital bleaching eksternal merupakan
prosedur pemutihan gigi yang dilakukan pada gigi yang masih vital pada permukaan gigi, manakala bleaching non-vital bleaching internal dilakukan secara intrakoronal
pada gigi yang non-vital dalam kamar pulpa.
2.4.5.1 Bleaching vital
Bleaching vital adalah perawatan pemutihan gigi yang bersifat konservatif. Bleaching ini dilakukan secara eksternal yaitu dilakukan pada permukaan gigi. Secara
umum, terdapat dua teknik dalam melakukan pemutihan gigi secara vital. Salah satunya adalah pemutihan gigi yang dilakukan dokter gigi di praktek atau disebut in-
office bleaching, dan yang kedua adalah home bleaching yaitu perawatan pemutihan gigi yang dilakukan oleh pasien sendiri di rumah tanpa atau dibawah pengawasan
dokter gigi.
4
a In-office bleaching
In-office bleaching sering disebut sebagai “one-hour bleaching” dan biasanya dilakukan dengan menggunakan bahan pemutih gigi yang berkonsentrasi tinggi
seperti hidrogen peroksida 35-38 atau karbamid peroksida 35-40 yang dilakukan oleh dokter gigi untuk jangka waktu yang pendek.
36
Biasanya in-office bleaching memerlukan penyinaran atau pemanasan dengan alat-alat khusus seperti
tungsten halogen curing light, xenon plasma arc light, argon and CO
2
laser, dan diode laser light untuk mendapatkan efek pemutihan yang lebih cepat. Indikasi untuk
in-office bleaching adalah stain permukaan gigi yang ringan atau sedang. Diskolorisasi yang berat seperti stain tetrasiklin, sensitivitas terhadap bahan
peroksida, karies atau restorasi yang meluas merupakan kontraindikasi perawatan ini.
9
Pemutihan gigi secara in-office adalah perawatan yang paling sesuai untuk pasien sibuk yang tidak mempunyai waktu untuk mengaplikasikan strip atau bleaching tray
setiap hari. Selain itu, teknik pemutihan gigi ini juga tidak memerlukan waktu yang banyak dan dapat mendapatkan hasil yang memuaskan setelah dua kali kunjungan ke
dokter gigi. Namun, disebabkan oleh penggunaan bahan peroksida yang berkonsentrasi tinggi dalam perawatan ini, beberapa efek samping harus diperhatikan
setelah melakukan bleaching. Antara efek samping yang paling sering dilaporkan adalah iritasi mukosa atau gingiva dan sensitivitas gigi. Oleh itu, penggunaan rubber
dam dan bahan pelindung mukosa seperti vaselin atau pelembab bibir diperlukan selama prosedur bleaching.
36
b Home bleaching
Home bleaching merupakan teknik pemutihan gigi yang lebih sering dipilih oleh dokter gigi karena teknik ini menggunakan bahan peroksida yang berkonsentrasi
rendah.
16
Home bleaching dapat dilakukan oleh pasien sendiri di rumah dengan atau tanpa pengawasan dokter gigi. Perawatan home bleaching yang dilakukan dibawah
pengawasan dokter gigi dikenali sebagai nightguard vital bleaching yaitu dengan menggunanakan tray yang berisi bahan pemutih yang diadministrasi oleh dokter gigi
dan dipakai setiap malam untuk sekurang-kurangnya dua minggu.
37
Tray yang