Metode subjektif Metode pengukuran warna gigi

Gambar 7. VITAPAN Classical shade guide 23 Gambar 8. VITA Bleachedguide 3D-Master 23 Menurut Westland et al. 2007, terdapat beberapa kekurangan dalam penggunaan metode subjektif ini. Pertamanya, warna yang tersedia pada shade guide tidak adekuat untuk pengidentifikasian warna gigi asli yang bervariasi. Kekurangan yang kedua adalah kurangnya konsistensi antara dokter gigi dalam penentuan warna gigi. Hal ini karena setiap individu mempunyai persepsi warna yang berbeda. Selain itu, Penilaian warna gigi secara visual juga dipengaruhi oleh banyak faktor luar seperti warna dinding di sekeliling pasien, warna pakaian pasien, pencahayaan di praktek, dan kelelahan operator. 51

2.6.2 Metode objektif

Metode ini dikembangkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dari metode penilaian warna secara visual. Metode pengukuran warna secara objektif memberi hasil yang lebih akurat dan spesifik berbanding metode subjektif. Alat pengukuran warna secara objektif antara lain, spektrofotometer warna, kolorimeter, dan kamera digital. 52 a Spektrofotometer warna Spektrofotometer merupakan salah satu alat untuk mengukur warna gigi secara objektif Gambar 9. Alat ini memberi hasil berdasarkan data spektral cahaya L, a, dan b serta dapat mengukur tingkat reflektans suatu obyek. Spektrofotometer merupakan instrument pengukuran warna yang paling akurat dan fleksibel dalam bidang kedokteran gigi. Alat ini mampu mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan dari obyek pada interval 1-25nm dalam spektrum visibel. Sebuah spektrofotometer mengukur jumlah hue dan juga nilai value atau kecerahan suatu obyek. Selain itu, jumlah cahaya yang dipantulkan dari obyek tersebut juga direkam oleh alat ini. 52 Gambar 9. Spektrofotometer warna dok. Komponen-komponen dalam sebuah spektrofotometer antara lain, sumber cahaya, sebuah sistem optik untuk pengukuran, detektor pantulan cahaya, dan sebuah sistem untuk mengkonversi panjang gelombang cahaya yang dipantul menjadi spektrum visibel dan sebuah sistem untuk mengkonversikan spektrum menjadi nilai

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofiller Setelah Pengaplikasian Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10% dan 35%

8 302 65

Perbedaan Kekasaran Permukaan Enamel Gigi Pada Penggunaan Karbamid Peroksida 16% Dan Jus Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) sebagai Bahan Pemutih Gigi

7 89 63

Pengaruh Jenis Bahan Office Bleaching Hidrogen Peroksida 35% Dan Karbamid Peroksida 35% Terhadap Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nanofil

9 76 80

Perbandingan Aplikasi Buah Delima Putih (Punica granatum Linn.) dan Gel Karbamid Peroksida 10% terhadap Perubahan Warna Enamel Gigi Secara In Vitro.

0 0 20

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 16

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 5

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 0 35

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

0 1 6

Pengaruh Aplikasi Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10 dan Hidrogen Peroksida 6 secara Home Bleaching terhadap Kekerasan Permukaan Email Gigi

0 0 7

PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN ENAMEL GIGI PADA PENGGUNAAN KARBAMID PEROKSIDA 16 DENGAN JUS BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) SEBAGAI BAHAN PEMUTIH GIGI

0 0 14