senyawa ini untuk jangka waktu yang lama akan mengakibatkan gigi berwarna coklat muda sampai hitam seperti di gambar 4.
Gambar 4. Stain tembakau
29
c Klorheksidin
Klorheksidin merupakan salah satu antiseptik yang sering digunakan sebagai obat kumur karena ia memiliki sifat antibakteri yang baik. Penggunaan obat kumur
klorheksidin untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan diskolorisasi gigi. Mekanisme penyebab diskolorisasi oleh klorheksidin belum diketahui dengan pasti,
namun terdapat tiga teori yang mungkin dapat menjelaskan mekanisme staning klorheksidin. Teori yang pertama adalah reaksi Maillard non-enzymatic browning
reaction di mana senyawa amine dan karbohidrat pada pelikel mengalami beberapa reaksi kondensasi dan polimerisasi sehingga menghasilkan pigmen warna yang
mewarnai pelikel. Teori kedua adalah pembentukan sulfide besi dan timah. Teori ini menyatakan bahwa klorheksidin menguraikan pelikel untuk melepaskan radikal
sulfur, dan radikal yang bebas ini akan bereaksi dengan ion metal untuk membentuk metal sulphide yang berpigmen abu-abu. Teori presipitasi kromogen dari diet oleh
klorheksidin pula menyatakan bahwa staning kemungkinan disebabkan oleh presipitasi anion kromogen yang berasal dari diet seperti polyphenol pada kation
antiseptik atau ion metal polyvalent akan menghasilkan stain pada permukaan gigi.
25
Biasanya stain yang dihasilkan oleh reaksi kimia klorheksidin adalah kuning kecoklatan seperti di gambar 5.
Gambar 5. Stain klorheksidin
29
2.4 Perawatan diskolorisasi gigi
Masalah diskolorisasi gigi dapat diatasi dengan pelbagai cara. Pemilihan perawatan untuk mengatasi masalah diskolorisasi gigi harus sesuai dengan faktor
penyebabnya supaya dapat mencapai hasil pemutihan gigi yang optimal.
2.4.1 Penyikatan gigi
Metode penyikatan gigi adalah teknik yang telah digunakan sejak zaman dahulu untuk membersihkan gigi dengan menyingkirkan debris dan stain eksternal pada
permukaan gigi. Penyikatan gigi yang efektif untuk mencegah terbentuknya stain pada gigi adalah dua kali sehari. Penyikatan gigi sering disertai dengan penggunaan
pasta gigi untuk membantu dalam penyingkiran stain dengan lebih efektif. Pasta gigi secara umum mengandung beberapa bahan yang dapat membantu dalam
penyingkiran debris dan stain. Antaranya adalah bahan abrasif, bahan peroksida, dan agen berbahan dasar fosfat.
31
2.4.2 Professional tooth cleaning
Professional tooth cleaning adalah prosedur pembersihan gigi yang dilakukan oleh dokter gigi di praktek. Antara prosedur yang dapat dilakukan adalah polishing
selektif dengan menggunakan bahan abrasif seperti pumice dan rubber cup. Profilaksis rubber cup dengan pasta pumice dapat menyingkirkan stain pada
permukaan gigi dan juga pelikel yang mengandung kromogen yang melekat pada gigi. Selain itu, scalling ultrasonik juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan
kalkulus dan debris pada permukaan gigi yang menyebabkan diskolorisasi gigi. Alat skeling ultrasonik menghasilkan getaran berfrekuensi tinggi yaitu 25,000-42,000 Hz.
Getaran ini dapat mengeliminasi kalkulus dan debris dari permukaan enamel dengan lebih efektif.
29
2.4.3 Mikroabrasi
Mikroabrasi adalah suatu prosedur di mana selapis tipis enamel kira-kira 0.1mm disingkirkan dengan teknik erosi dan abrasi secara simultan. Biasanya permukaan
enamel dietsa dengan asam fosfat 35 atau asam hidroklorik 18 dan dipolis dengan pumice dan air sehingga berkilat. Teknik ini hanya diindikasikan untuk kasus
diskolorisasi pada enamel superfisial atau diskolorisasi intrinsik akibat hipomineralisasi dan hipermineralisasi enamel. Diskolorisasi yang parah atau
diskolorisasi pada lapisan dalam enamel dan dentin merupakan kontraindikasi teknik ini.
9,32
2.4.4 Vinir porselen
Vinir porselen merupakan salah satu perawatan diskolorisasi gigi yang diindikasikan untuk kasus diskolorisasi yang lebih parah dan tidak dapat dirawat
dengan pembersihan profilaksis atau teknik mikroabrasi. Sebelum pemasangan vinir porselen, gigi seharusnya dipreparasi terlebih dahulu untuk membuang lapisan luar
enamel sedalam 0,3-0,5mm secara merata. Basis preparasi harus pada bagian enamel karena bonding di enamel lebih kuat daripada dentin. Setelah itu, vinir porselen