Kerangka Berfikir Operasional Variabel Penelitian

43

C. Kerangka Berfikir

Gambar berikut ini menunjukan kerangka pemikiran dalam model penelitian mengenai pengaruh kepemimpian, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai badan penghubung provinsi riau di Jakarta. Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Pegawai Kepemimpinan Pengembangan Karier Kepuasan Kerja Kinerja Pegawai Uji Validitas Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Berganda PEMBAHASAN Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta KESIMPULAN Uji t Uji R 2 Uji F 44

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2011:99. Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka dapat di hipotesiskan sebagai berikut: 1. H0 : Kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. Ha : Kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. 2. H0 : Pengembangan Karier tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. Ha : Pengembangan Karier mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. 3. H0 : Kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. Ha : Kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. 4. H0 : Kepemimpinan, Pengembangan Karier dan Kepuasan Kerja tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. Ha : Kepemimpinan, Pengembangan Karier dan Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap variabel dependen, yaitu kinerja pegawai. Populasi dari penelitian ini adalah pegawai tetap yang bekerja pada Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. B. METODE PENENTUAN SAMPEL 1. Penelitian Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyekobyek itu. Sugiyono, 2011:119. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua orang atau pihak yang terlibat dalam program peningkatan kinerja melalui kepemimpinan, pengembangan karier, dan kepuasan kerja. Berdasarkan data yang diperoleh melalui dokumentasi badan penghubung, diketahui jumlah pegawai Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta sebanyak 69 orang. 46 2. Penelitian Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu Sugiyono, 2011: 120.

3. METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan tertulis disampaikan secara langsung pada responden menggunakan : 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Sugiyono, 2011: 192 Kuesioner ini nantinya terdiri dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden, tanggapan responden, mengenai kepemimpinan, pengembangan karier, dan kepuasan kerja responden, dan kinerja pegawai. 2. Interview Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono, 2011:188. 47 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan Sugiyono, 2011:326. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta seperti Visi, misi, jumlah pegawai dan lain sebagainya. C. METODE ANALISIS DATA Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisa dengan Statistical Product and Service Solution SPSS. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Imam Ghozali, 2011: 52. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji signifikan 48 dengan membandingkan nilai r hitung table corrected item-total correlation dengan r tabel table Product Moment dengan signiikan 0,05 untuk degree of freedom df = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung r tabel Imam Ghozali, 2011: 52-53.

b. Uji Reliabilitas

Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap selanjutnya adalah mengukur realibilitas data dan instrument penelitian. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011: 47. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2 One shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,70 Nunnally dalam Ghozali: 2011:48. 49

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Ghozali, 2011: 160.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ghozali, 2011:105. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai Varance Inflation Factor VIF lebih dari 10, maka dapat menunjukan adanya multikolonieritas atau sebaliknya Ghozali, 2011: 106.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut 50 heteroskedastisitas Ghazali, 2011: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu pengaruh kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai adalah metode regresi linear berganda multiple regression. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Ket : Y = Variabel Kinerja pegawai a = Konstanta regresi berganda b1, b2, b3 = Koefesien regresi X1 = Variabel Kepemimpinan X2 = Variabel Pengembangan Karier X3 = Variabel Kepuasan kerja e = Error Untuk membenarkan uji hipotesis, digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model regresi berganda, uji statistik meliputi :

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan 51 variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen mamberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap tambahan satu variabel independen maka R 2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 saat mengevaluasi model regresi terbaik Ghozali,2011: 97.

b. Uji Signifikansi Individual Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel Ghozali, 2011:98-99.

c. Uji Signifikansi simultan Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen atau terikat. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan 52 signifikan mempengaruhi variabel dependen dan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima HA Ghozali, 2011:98.

D. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No Variabel Dimensi Indikator Skala 1 Kepemimpinan X1 Model Kepemimpinan Kontijensi Fiedler dalam Miftah Thoha 2010 1. Hubungan pemimpin- anggota 1. Keterlibatan pegawai dalamkeputusan- keputusan atasan. 2. Bimbingan atasan. 3. Sapaan atasan. Likert 2. Derajat dari struktur tugas 1. Pekerjaan yang menarik dan tidak membosankan. 2. Pekerjaan yang diberikan diarahkan secara jelas. 3. Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas 1. Penghargaan kepada pegawai berprestasi 2. Tidak membedakan pegawai satu dan lainnya 53 2 Pengembang Karier X2 Prof. Dr. Sondang p. Siagian, MPA 2006 1. Prestasi kerja yang memuaskan. 1. Kesempatan yang sama bagi pegawai untuk dipromosikan. Likert 2. Pengenalan oleh pihak lain. 1. Pihak yang berwenang dapat mempromosikan pegawai yang berprestasi. 3. Kesetian pada organisasi 1. Bekerja dalam jangka waktu yang lama. 4. Pemanfaatan mentor dan sponsor 1. Memanfaatkan berbagai kesempatan yanag ada 5. Dukungan para bawahan 1. Dukungan rekan kerja. 6. Pemanfaatan kesempatan untuk bertumbuh 1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri. 2. Kesempatan pengembangan personal. 7. Berhenti atas kemauan sendiri. 1. Terbatasnya jenjang karier yang ada 3 Kepuasan Kerja X3 Dr. Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, SE, MM. dalam Manajemen SDM Abad 21 2011 1. Kerja yang secara mental menantang. 1. Tugas yang bervariasi. 2. Tugas yang diberikan merupakan kegiatan yang berarti. 3. Umpan balik dari hasil kerjanya Likert 2. Imbalan yang memadai. 1. Gaji yang sesuaidengan pekerjaan yang 54 diembankan. 2. Promosi yang diberikan Instansi secara adil 3. Kenaikan jabatan secara terbuka bagi pegawai yang berkemampuan baik. 3. Kondisi kerja yang mendukung. 1. Ruang kerja yang nyaman 4. Rekan kerja yang menyenangkan 1. Interaksi social sesama pegawai 4 Kinerja Y Wibowo 2007 1. Personal factors 1. Kreativitas masing-masing pegawai. 2. Komitmen individu pegawai Likert 2. Leadership factor 1. Dorongan yang diberikan atasan 3. Team factors 1. Bimbingan dari atasan dan team leader. 2. Dukungan dari rekan kerja 4. System factors 1. Sistem kerja yang ada . 2. Fasilitas yang disediakan 5. Contextualsituational factors 1. Perubahan lingkungan yang terjadi Data yang diolah 55 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya kepemimpinan, Fasilitas Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

20 191 135

Pengaruh self efficacy dan aspek-aspek demografi terhadap motivasi kerja pegawai badan penghubung provinsi Riau

1 7 125

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Kasus Pada Dinas Kehutanan Kabupat

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Kasus Pada Din

0 1 14

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI, PENGEMBANGAN KARIER DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Disiplin, Motivasi, Pengembangan Karier Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan RSU Di Banjarnegara.

0 1 14

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT.

0 0 60

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI Arum Sari

0 0 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI JAWA BARAT

0 0 11

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI BADAN PERTANAHAN NASIONAL SE- PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

0 0 30

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 4 116