36
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,
sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung Wibowo, 2007.
Istilah kinerja berasal dari Job Performance atau actual performance Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Pengertian Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Anwar P.M, 2005 : 67. Kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam suatu organisasi.
Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan
fungsional maupun structural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi.
Deskripsi dari kinerja menyangkut 3 komponen penting yaitu: tujuan, ukuran dan penilaian. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Walaupun demikian, penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu
dibutuhkan ukuran apakah seorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk itu ukuran kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap
tugas dan jabatan personel memegang peranan penting.
37
Aspek ketiga dari dimensi kinerja adalah penilaian. Penilaian kinerja secara regular yang dikaitan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap
personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berprilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian jelaslah bahwa pengertian kinerja dengan deskripsi tujuan, ukuran operasional, dan penilaian regular mempunyai peran penting dalam
meningkatkan motivasi personel.
b. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi melalui instrument penilaian kinerja. Pada hakikatnya, penilaian kinerja
merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja personel dengan membandingkannya dengan standar baku penampilan. Kegiatan penilaian kinerja
ini membantu pengambilan keputusan bagian personalia dan memberikan umpan balik kepada para personel tentang pelaksanaan kerja mereka.
Penilaian kinerja pada dasarnya mempunyai dua tujuan utama yaitu: 1 Penilaian kemampuan personel.
Merupakan tujuan yang mendasar dalam rangka penilaian personel secara individual, yang dapat digunakan sebagai informasi untuk penilaian efektivitas
manajemen sumber daya manusia. 2 Pengembangan personel
Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan personel seperti: promosi, mutasi, rotasi, terminasi dan penyesuaian
kompensasi.
38
c. Kesalahan Penilaian Kinerja Beberapa kesalahan penilaian menurut Mathis dan Jackson 2002, antara
lain: 1 Permasalahan penggunaan standar yang berbeda-beda.
Ketika menilai seorang karyawan, manajer harus menghindari pemakaian standard harapan yang berbeda-beda terhadap para karyawan yang
mengerjakan pekerjaan yang sama, yang pastinya akan membangkitkan kemarahan karyawan. Persoalan seperti itu kemungkinan terjadi ketika kriteria
yang ambigu dan pembobotan yang subjektif oleh atasan digunakan dalam penilaian.
2 Efek resesi Kesalahan yang terjadi ketika penilaian memberikan bobot yang lebih besar
untuk kejadian yang memang baru saja terjadi pada kinerja karyawan. 3 Kesalahan cenderung memusat, kesalahan kelonggaran dan kekakuan.
Kesalahan cenderung memusat memberikan nilai kepada seluruh karyawan dalam sebuah skala yang sempit yaitu di tengah-tengah skala. Kesalahan
kelonggaran terjadi jika penilaian pada seluruh karyawan, terdapat pada tingkat tertinggi dari skala penilaian. Kesalahan kekakuan terjadi ketika
manajer menggunakan hanya bagian yang lebih rendah suatu skala untuk menilai karyawan-karyawan.
4 Bisnis dari penilaian Terjadi ketika nilai-nilai atau prasangka dari si penilai mempunyai penilaian.
39
5 Efek halo Terjadi ketika seorang manajer menilai tinggi atau rendah karyawannya untuk
seluruh item karena satu karakteristik saja. 6 Kesalahan kontras
Kecenderungan untuk menilai orang-orang secara relatif terhadap orang lain, bukannya dibandingkan dengan suatu standar kinerja.
d. Faktor-faktor Kinerja