Pentingnya Penilaian Kinerja yang Objektif dan Rasional

promosi, dan pemberian pekerjaan sesuai dengan keinginan atau dalam hal tertentu tetap dipekerjakan dalam pekerjaan tertentu. 3. Informasi Penilaian Kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan karyawan dan digunakan untuk membuat rencana guna mencapai unjuk kerja yang lebih baik dan tujuan serta kesempatan karir di masa depan.

2.3.3 Pentingnya Penilaian Kinerja yang Objektif dan Rasional

Jika seseorang berkarya pada suatu perusahaan dalam rangka mempertahankan harkat dan martabatnya sekaligus mencari nafkah agar ia dan tanggungannya dapat hidup layak dan wajar, berarti ia harus bersedia mengikat diri pada penunaian kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Jabatan apapun yang dipangkunya, fungsi apapun yang harus diselenggarakan dan tugas apapun yang diembannya, secara kontraktual semuanya akan dilakukannya dengan tanggung jawab. Di lain pihak, perusahaan terikat kontrak yang dibuat sehingga karyawan mengharap agar perusahan menunaikan kewajibannya dan karyawan mendapat haknya. Perusahaan berhak memperoleh manfaat hasil karya karyawannya, sebaliknya perusahaan berkewajiban memenuhi hak karyawan Salah satu bentuk hak karyawan adalah untuk dinilai secara objektif dan rasional oleh perusahaan. Dilihat dari sudut hak dan kepentingan karyawan, Penilaian Kinerja dimaksudkan untuk menghargai kinerja yang memuaskan. Kinerja yang kurang memenuhi harapan perusahaan perlu diidentifikasikan faktor-faktor penyebabnya dan dicarikan jalan keluarnya. Jika perlu, perusahaan membantu karyawan sehingga terwujud peningkatan kinerja di masa depan. Pentingnya penilaian yang objektif dan rasional dapat dilihat dari manfaat yang diperoleh. Manfaat adanya penilaian yang objektif dan rasional Siagian, 2004 adalah sebagai berikut: 1. Memungkinkan karyawan, atasan langsung, dan satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja. 2. Membantu perusahaan melakukan penyesuaian dalam pemberian imbalan kepada karyawan sesuai dengan penilaian kinerja. Kinerja yang ditampilkan karyawan diterjemahkan ke dalam kebijaksanaan pemberian imbalan. 3. Membantu para pengambil keputusan kunci dalam penempatan posisi yang baru seperti alih tugas, alih wilayah, dan promosi. 4. Memberikan bahan pertimbangan dalam merancang program pelatihan untuk mengatasi permasalahan dan dalam rangka pengembangan karyawan yang dinilai memiliki potensi tetapi belum dikembangkan secara efektif. 5. Membantu karyawan untuk merencanakan dan mengembangkan kariernya di masa depan. 6. Membantu manajemen sumber daya manusia untuk menyempurnakan prosedur dan rekrutmen dan seleksi karyawan baru. 7. Menyempurnakan sistem informasi sumber daya manusia sehingga benar- benar dapat diandalkan dalam menyelenggarakan berbagai fungsi yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia. 8. Menyempurnakan sistem rancang bangun pekerjaan karena tidak mustahil kinerja karyawan tidak sesuai dengan harapan karena rancang bangun yang kurang tepat. 9. Membantu perusahaan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan eksternal di masa datang.

2.3.4 Hambatan Dalam Penilaian Kinerja