dengan pilihan angka 5 untuk baik sekali hingga 1 untuk kurang sekali. Kemudian diberikan kesimpulan secara tertulis dibawahnya, dimana setiap karyawan
dievaluasi berdasar ukuran efektifitas kinerja harian seorang karyawan berdasarkan standar kerjanya.
2.3.4 Waktu Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Kegiatan Penilaian Kinerja yang dilakukan pada akhir periode penilaian yang pada umumnya berlaku satu tahun. Ada kalanya periode penilaian berlangsung
selama satu semester Munandar, 2001. Pada PT. Para Finance, pelaksanaan Penilaian Kinerja dilakukan sekali dalam satu tahun dan dilakukan setiap awal
tahun.
2.3.5 Penilai Pada Penilaian Kinerja
Orang-orang yang berhak melakukan penilaian adalah mereka yang mempunyai peluang yang baik untuk dapat mengamati unjuk kerja dari SDM
yang harus dinilai selama jangka waktu yang lama.
Beberapa pihak yang boleh melakukan penilaian, menurut Indradi 1999 diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Supervisor Menengah
Penilaian dan supervisor masih menjadi fokus utama dari sebagian sistem penilaian, ini disebabkan mereka pada umumnya atasan langsung dari
karyawan yang akan dinilai, yang tentu saja mengetahui lebih banyak perilaku
para karyawannya. Keuntungan dengan sistem ini adalah relatif mudah dan menimbulkan perasaan aman bagi karyawan.
2. Sesama Pekerja
Penilaian dengan sistem ini dipakai jika kontak antara supervisor dengan karyawan terbatas, cara demikian akan efektif terutama untuk memprediksi
kesuksesan manajemen yang akan datang. Kelebihannya adalah lebih stabil dan akurat, namun dengan catatan tidak ada indikasi kolusi dalam melakukan
penilaian. 3.
Panitia Penilaian Untuk penilaian yang lebih objektif mungkin dapat dipakai dengan
menggunakan sistem ini, panitia yang dibentuk terdiri dari supervisor perantara pekerja dan beberapa supervisor lainnya, yang terutama mempunyai
keterkaitan pekerjaan. 4.
Penilaian Diri Sendiri Penilaian dengan model ini biasanya akan memunculkan kelebihan serta
kekurangan karyawan, bahkan karyawan seringkali menilai diri sendiri terlalu besar dibandingkn penilaian dari supervisor maupun sesama pekerja, namun
khusus bagi karyawan wanita biasanya akan cenderung menilai diri lebih rendah. Sistem ini merupakan cara terbaik untuk memotivasi dalam
mengembangkan karyawan.
5. Penilaian Oleh Karyawan
Dalam penilaian ini karyawan harus diberikaan jaminan kerahasiaan serta tidak mempunyai ketakutan akan pembalasan dari yang dinilai.
6. Umpan Balik 360 Derajat
Dengan cara ini, maka informasi prestasi kerja dikumpulkan dari seluruh rangkaian pekerja, meliputi supervisor, karyawan, rekan sekerja, pelanggan
internal dan eksternal. 7.
Pelanggan Cara demikian akan memberikan posisi sempurna untuk menilai umpan balik
yang ada, pada umumnya hal ini lebih banyak dilakukan di bidang jasa. 8.
Pekerjaan itu sendiri the job it self Pekerja akan mendapat umpan balik dari pekerjaan yang dilakukan, contohnya
sekretaris.
Pada PT. Para Finance yang umumnya memberikan penilaian adalah atasan langsung, yakni kepala divisi yang menilai kinerja anggota staf di departemennya
masing-masing.
2.3.6 Tahapan dalam Penilaian Kinerja