Identifikasi Masalah Sistematika Penulisan

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENILAIAN KINERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. PARA FINANCE.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas teridentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap penilaian kinerja kerja dan semangat kerja karyawan PT. Para Finance?

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan ini, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi mengenai hubungan antara persepsi terhadap penilaian kinerja dan semangat kerja karyawan PT. Para Finance. Adapun pengertian tentang konsep tersebut adalah sebagai berikut: 1. Semangat kerja secara operasional memiliki pengertian skor yang diperoleh melalui skala semangat kerja model Likert yang disusun berdasarkan faktor- faktor untuk mengukur semangat kerja menurut Anoraga 1995 yang meliputi kerjasama, disiplin kerja, dan kegairahan kerja. 2. Persepsi terhadap penilaian kinerja secara operasional memiliki pengertian skor yang diperoleh melalui skala persepsi terhadap penilaian kinerja model Likert yang disusun mengikuti model teori harapan dari Vroom 1964 berdasarkan aspek expectancy, instrumentality, dan valence yang dituangkan pada manfaat dari penilaian kinerja menurut Schultz Schultz 2006. 3. Responden yang diteliti adalah karyawan PT. Para Finance, yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan, dan pernah mengikuti proses penilaian kinerja di PT. Para Finance.

1.3.2 Perumusan Masalah

Agar penelitian ini jelas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap penilaian kinerja kerja dan semangat kerja karyawan PT. Para Finance?”.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap penilaian kinerja dan semangat kerja karyawan PT. Para Finance.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1.4.2.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperkaya dunia ilmu pengetahuan mengenai semangat kerja dan menambah literatur mengenai penilaian kinerja. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya di bidang semangat kerja dan penilaian kinerja. 1.4.2.2 Manfaat Praktis Bagi perusahaan, manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bagi perusahaan bahwa PK yang diberlakukan dapat difungsikan semaksimal mungkin baik sebagai alat penilai maupun sebagai pendorong semangat kerja bagi SDM, dengan demikian dapat menjadi masukan yang signifikan bagi perusahaan Para Finance dalam mengoptimalkan kinerja SDM yang ada. Sedangkan manfaat bagi karyawan adalah memberi masukan dan pegangan kepada karyawan tentang pentingnya persepsi yang positif mengenai proses penilaian kinerja guna meningkatkan semangat kerja karyawan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan, adapun uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2: KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas yaitu mengenai semangat kerja, persepsi, penilaian kinerja, persepsi terhadap penilaian kinerja, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. BAB 3: METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, pengumpulan data, uji instrumen, prosedur penelitian, dan teknik analisis data. BAB 4: PRESENTASI DAN ANALISIS DATA Bab ini menguraikan tentang gambaran umum responden penelitian, deskripsi data, uji persyaratan, dan hasil uji hipotesis. BAB 5: DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN Bab ini berbicara tentang diskusi, kesimpulan, dan saran.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Semangat Kerja 2.1.1 Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja merupakan terjemahan dari kata morale moril yang artinya sikap atau semangat yang ditandai secara khas oleh adanya kepercayaan diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan, dan organisasi yang baik Chaplin, 2006. Setiap perusahaan atau organisasi akan selalu berusaha agar prestasi kerja karyawannya dapat ditingkatkan. Agar prestasi kerja karyawan tinggi, maka perusahaan harus dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dengan motivasi kerja yang tinggi, diharapkan semangat kerja meningkat. Berkaitan dengan semangat kerja ini, Anoraga Suyati 1995 menyatakan bahwa semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan perasaan individu-individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya yang sikap kejiwaannya dan peranan individu tercermin dengan adanya minat, gairah, dan bekerja lebih giat terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan menurut Nitisemito 1996, semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Lebih lanjut Halsey seperti dikutip dalam Utama,