Proselitisasi Pluralitas di Indonesia

Pulau Jawa memiliki luas tujuh persen dari total wilayah Indonesia. Namun penduduknya, mencapai hampir 70 dari total populasi negeri tersebut. Sejak pemerintah kolonial Belanda, pusat politik dan administrasi ekonomi telah di Jakarta Batavia yang terletak di pulau Jawa. Banyak pemimpin muda yang berasal dari Jawa. Sebagai salah satu hasil sentralisasi yaitu Soekarno, Soeharto dan beberapa presiden Indonesia hingga saat ini merupakan orang Jawa. Sentralisasi atau Jawanisasi pun kian meluas dengan lahirnya program kontrol kelahiran keluarga berencana dan transmigrasi yang disponsori pemerintah. Hal ini disertai dengan penciptaan perusahaan- perusahaan di daerah yang dirancang untuk mengeksploitasi sumber daya alam daerah yang berlimpah. 59 Namun masyarakat menolak program keluarga berencana tersebut, karena masyarakat percaya bahwa anak akan mendatangkan rezeki. Untuk mengatasi argumen ini, pemerintah menggunakan semua alat yang mungkin, fasilitas dan jaringan untuk mencapai tujuannya. Salah satunya melalui pemuka agama, pemerintah mengajak para pemimpin agama untuk berdialog kepada warga. Kemudian mencari hukum agama yang sesuai dengan program tersebut agar masyarakat dapat lebih menerima program keluarga berencana tersebut. Meskipun demikian, beredar isu bahwa program keluarga berencana bertujuan mengurangi penduduk Muslim, sebagai lawan dari non-Muslim. Selain itu, etnis Cina pun tidak mengambil bagian dalam 59 Andi Faisal Bakti, “Communication and Violence: Communicating Human Integrity Characteristics is Necessary for Horizontal Con flict Resolution in Indonesia,” h. 80. program ini, sehingga dikhawatirkan dapat meningkatkan jumlah mereka. Program ini disubsidi oleh Barat sebagai strategi Kristen untuk menghilangkan Muslim di Indonesia. Transmigran menimbulkan ketakutan penduduk lokal akan kehilangan mata pencaharian mereka sendiri. Selain itu juga menyebabkan ketakutan penduduk lokal oleh dominasi transmigran baru. Akibatnya, timbul kebencian penduduk lokal yang sering mengarah pada tindak kekerasan. 60

c. Militerisasi

Keterlibatan militer dalam politik dan ekonomi terjadi pada era pemerintahan Soeharto. Hal ini melibatkan keluarga anggota pemerintah, termasuk presiden, militer, dan Etnis Cina. Pengusaha Cina yang kaya terlihat bekerja sama dengan pemerintahan Soeharto. Cina memiliki akses ke berbagai kegiatan komersial dan perekonomian. 61 Kolusi dan persekongkolan masuk ke dalam birokrat pemerintah yang digunakan untuk mempertahankan kekuatan finansial. Lim Sioe Liong Soedono Salim, misalnya telah menggunakan hubungan istimewa dengan Soeharto untuk memperoleh monopoli atas multi-juta dolar bisnis impor cengkeh. Kelompok Lim juga merupakan pemegang saham terbesar di Indonesia yang memiliki bank pribadi terbesar. Begitu juga banyak jenderal, terutama Soeharto dan keluarga dan 60 Andi Faisal Bakti, “Communication and Violence: Communicating Human Integrity Characteristics is Necessary for Horizontal Conflict Resolution in Indonesia,” h. 82. 61 Andi Faisal Bakti, “Communication and Violence: Communicating Human Integrity Characteristics is Necessary for Horizontal Conflict Resolution in Indonesia,” h. 83.