tanggung jawab sosial yang harus diemban harian Kompas dalam setiap pemberitaannya.
Sedangkan harapan normatif yang terbuka yaitu harapan-harapan yang diucapkan. Harapan ini biasanya disampaikan oleh berbagai pihak,
baik beberapa tokoh ahli, maupun masyarakat atau pembaca pada umumnya. Harapan normatif yang terbuka merupakan masukan-masukan
dari pembaca yang berisi harapan-harapan masyarakat terhadap media tersebut.
Peran harian Kompas dalam turut serta memberikan informasi terkait pluralitas sangatlah penting. Bagi harian Kompas. pluralisme dan
pluralitas adalah realitas dan cara berpikir melihat kenyataan kita. Pluralisme menyangkut cara kita melihat bahwa keberadaan kita di
Indonesia adalah dalam sebuah masyarakat yang serba plural majemuk. Sedangkan pluralitas adalah kata benda yang menerangkan kenyataan
kemajemukan. Perbedaaannya yang satu soal cara memandang realitas, yang lainnya adalah kata benda realitas kita, Indonesia.
10
Dalam hal ini harian Kompas diharapkan mampu memainkan perannya berdasarkan harapan normatif terselubung, dan harapan normatif
terbuka. Peran harian Kompas dalam memelihara pluralitas di Indonesia merupakan salah satu bagian dari harapan normatif terselubung, maupun
harapan normatif terbuka. Kedua harapan ini saling berkaitan dalam suatu peran.
10
Wawancara via email dengan Wakil Pemimpin Umum Kompas - St. Sularto pada 26 Juni 2011.
Harapan normatif terselubung terdapat pada perannya sebagai media informasi yang menyuarakan kepentingan rakyat, salah satunya
pluralitas di Indonesia. Sebagaimana yang terdapat pada visi harian Kompas, dalam menyajikan informasi terkait pluralitas, harian Kompas
bersikap netral tidak melibatkan diri dalam kelompok-kelompok tertentu baik politik, agama, sosial, golongan, dan ekonomi.
Sedangkan harapan normatif terbuka terdapat pada harapan masyarakat atau pembaca yang dikirim melalui email maupun komentar
pada artikel atau berita yang disajikan oleh harian Kompas. Banyak pembaca yang memberikan masukan atau komentar kepada harian
Kompas untuk terus memberikan informasi mengenai pentingnya memelihara pluralitas di tengah masyarakat yang majemuk.
3. Wujud Perilaku Performance
Wujud perilaku dalam peran merupakan perwujudan perilaku nyata aktor yang berperan, bukan sekedar harapan dan norma. Perilaku yang
nyata ini bervariasi dari aktor ke aktor yang lain. Sebagaimana media sebagai aktor pemberi informasi berbeda-beda dalam menyajikan
informasi tersebut dengan kemasan tertentu. Perbedaan tersebut dipandang normal dan tidak ada batasnya dalam teori peran.
11
Pada umumnya media massa mewujudkan perilaku yang berkaitan dengan perannya sebagai media informasi dan edukasi. Hal ini dapat
terlihat dari berbagai macam informasi yang disiarkan media kepada masyarakat. Media massa menyediakan informasi-informasi yang
11
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2003, Cet. Ke-8, h. 237.
dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat sebagai makhluk sosial selalu haus akan informasi.
Media massa juga merupakan sarana pendidikan bagi masyarakat. Sebagai media edukasi, media massa harus dapat memilah kepentingan
pencerahan dengan kepentingan media massa sebagai lembaga produksi. Sehingga kasus-kasus pengaburan berita tidak harus terjadi dan merugikan
masyarakat.
12
Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku
kepada masyarakat. Media massa mewujudkan perilaku perannya sebagai media edukasi melalui drama, cerita, dan artikel.
Harian Kompas sebagai media massa memiliki peran dalam memberikan informasi yang mendidik. Harian Kompas sudah seharusnya
menunjukkan dan mewujudkan peran yang telah diberikan dan dibebankan oleh masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui artikel pemberitaan yang
diterbitkan secara berkala setiap hari. Artikel yang disajikan harian Kompas berisi tentang berbagai macam informasi nasional maupun
internasional. Hal ini tertuang dalam visi dan misi harian Kompas. Visi harian
Kompas yaitu menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat
serta menjunjung tinggi asa dan nilai kemanusiaan. Adapun misi harian Kompas adalah mengantisipasi dan merespons dinamika masyarakat
12
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 86.
secara profesional, sekaligus memberi arah perubahan trendsetter dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya.
13
Wujud perilaku harian Kompas dalam perannya memberikan informasi terkait pentingnya memelihara pluralitas sudah direalisasikan.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa artikel pemberitaan terkait pluralitas yang telah diterbitkan harian Kompas. Bahkan sejak awal harian ini
didirikan dengan menyadari posisi pluralitas Indonesia, dan dengan pluralitas itulah kita bangun bersama menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam sebuah bangunan kerja sama sinergik.
14
“Acara selamatan diawali dengan persembahan musik hadrah. Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Magelang Habibullah
mengungkapkan, kehadiran para tokoh agama menunjukkan komitmen kebersamaan dan kemanusiaan di daerah Magelang
tanpa memandang latar belakang agama, suku, bahkan te- ritorial.
”15
Harian Kompas memandang realitas plural ini merupakan sesuatu yang sudah taken for granted dan kita syukuri sebagai anugerah Allah.
Kita bersatu Indonesia maju. Itulah semboyan harian Kompas, karena dengan keberagaman itulah tersimpul dalam upaya kebersamaan berbagai
kelebihan dan kekurangan orang, mosaik dari kemajemukan.
16
”Syair lagu berjudul ”Ayo Rukun Bersatu” karangan D Martama ini dinyanyikan pemimpin umat dari berbagai agama dan tokoh
masyarakat di Magelang saat menghadiri acara Selamatan dan Doa Bersama Lintas Agama untuk Keselamatan Bangsa, Umat
Beragama, Manusia, dan Alam, Sabtu 122 pagi di Posko
13
Wawancara via email dengan Wakil Pemimpin Umum Kompas - St. Sularto pada 26 Juni 2011.
14
Wawancara via email dengan Wakil Pemimpin Umum Kompas - St. Sularto pada 26 Juni 2011.
15
Kerukunan, Belajarlah di Kaki Merapi, Harian Kompas, Rabu 16 Februari 2011.
16
Wawancara via email dengan Wakil Pemimpin Umum Kompas - St. Sularto pada 26 Juni 2011.