Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

51 3 Tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 35 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999, yaitu pada saat pemeriksaan di sidang pengadilan tindak pidana korupsi, saksi atau ahli dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar. 4 Tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 36 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, yaitu pada saat pemeriksaan di sidang pengadilan tindak pidana korupsi, berlaku juga terhadap meraka yang menurut pekerjaan, harkat dan martabat atau jabatan diwajibkan menyimpan rahasia.

3. Motivasi Korupsi

a. Ciri-ciri dan Faktor-faktor Penyebab

Praktik korupsi yang menggurita kronis di Indonesia tidak dapat lagi disadari sebagai abnormalitas melainkan dihayati sebagai kenormalan sehari-hari. 39 Yang terjadi di Indonesia saat ini adalah penumbangan paradigma lama tentang korupsi menggunakan paradigma baru, namun kendala pada setiap sektor penegak hukum yang tidak kompak dalam memberntas korupsi menjadikan penumbangan korupsi seakan hanya kemuslihatan belaka. Pejabat atau penyelenggara negara selama ini menganggap dirinya sebagai penguasa authorities, jarang dari mereka yang menyadari perannya sebagai pelayan masyarakat publicservant service provider. Budaya kekeluargaan paternalistik juga mengakibatkan turunnya 39 Kompas, Jihad Melawan Korupsi Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2005, h. 127. 52 kwalitas pelayanan publik, karena kecendrungan memberikan keistimewaan kepada orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat yang bersangkutan. 40 Ciri-ciri tindak pidana korupsi: 1 Dilakukan lebih dari satu orang; 2 Merahasiakan motif; ada keuntungan yang ingin diraih; 3 Berhubungan dengan kekuasaan atau kewenangan tertentu; 4 Berlindung dibalik pembenaran hukum; 5 Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum; 6 Menghianati kepercayaan Kwik Kian Gie sudah sangat tepat ketika mengatakan: corrruption is the root of the evil. Korupsi adalah akar dari segala masalah. Syafii Ma‘arif pernah mengatakan, negara kita tidaka akan pernah bisa maju karena Departemen Agama, Departemen Pendidikan, dan Departemen Kesehatan---tiga departemen yang mengurusi pendidikan hati, pendidikan otak, dan pendidikan jasmasi justru tiga departemen yang paling korup kinerjanya. 41 Beberapa faktor penyebab terjadi tindak pidana korupsi adalah: 42 1 Penegakan hukum tidak konsisten: penegakan hukum hanya sebagai make-up politik, sifatnya sementara, selalu berubah setiap berganti pemerintahan. 40 KPK, Mengenal Memberantas Korupsi, h. 33. 41 Kompas, Jihad Melawan Korupsi Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2005, h. 95. 42 KPK, Mengenal Memberantas Korupsi, h. 23-24