Analisis Simbolik dan Narasi Antara Adegan Utama dan Pendukung

97 Pak Markun : jadi, kita itukan cerminan dari rumah kita ya..kalau misalnya kita suka bohong dirumah, berarti kita juga diluar suka? Murid-murid : bohong......... dengan serempak menjawab Pak Markun : sudah pada ngerjain PR belom ini dirumah? Murid-murid : sudah....menjawab bersamaan Dalam adegan ini shot yang digunakan adalah shot on location. Kemudian efek kamera menggunakan tehnik pan, di mana kamera bergerak bergeser ke arah kiri untuk mendapatkan objek utama. Adegan selanjutnya adalah pada baris 3 kolom 3 dimana laras yang telah berada didalam kelas yang melihat keluar jendela kaca. Ia melihat pemecatan pak markun oleh guru setempat, karena posisinya sebagai guru penggganti telah terisi oleh guru baru yang telah mendapatkan SK. Laras yang divisualisasikan berada didalam kelas kemudian tehnik jarak kamera yang menggunakan close up bertujuan untuk mengangkat efek psikologis laras kecil yang telah mengetahui sebelumnya bahwa berkasnya tidak diterima oleh ayahnya. Ini pun bertujuan membangun aspek psikologi penonton mengenai dampak korupsi secara tidak langsung. Kemudian adegan pendukung pada baris 4 kolom 4. Adegan ini adalah adegan yang mengingatkan laras akan sosok pak markun sebagai guru yang ikhlas, baik, dan selalu memiliki cara untuk mengajar dengan baik dan ceria meskipun tidak lagi berstatus sebagai gurunya disekolah. Dalam adegan ini tehnik tata suara menggunakan tehnik dieges sound yang diambil langsung dari lokasi shot, kemudian menambahkan ilustrasi musik agar suasana ceria lebih nampak realistis. 98 Selanjutnaya adalah adegan pada baris 5 kolom 5. Adegan ini sesungguhnya masih satu adegan dengan adegan sebelumnya, namun peneliti menilai ada makna konotasi yang berbeda didalamnya. Adalah adegan dimana pak markun yang sedang berdandan menjadi badut bercerita kepada murid- muridnya setelah pulang sekolah. Adapun cerita pak markun kepada muridnya yang yang sebelumnya diawali oleh percakapan antara murid-murid dan pak markun. Cerita ini teringat oleh laras hingga dewasa yaitu ketika ia berhadapan dengan praktik korupsi adalah sebagai berikut: Murid-murid :Pak markun... Pak markun..kemudian disambut beramai- ramai oleh murid-murid yang lain Pak markun : wah..masih kenal bapak, ada yang mau balon gak? Murid-murid : Mau.... semua menjawab dengan bahagia..pak cerita dong pak, cerita... Pak Markun : Cerita...mau denger cerita dari bapak? Murid-murid : mau..... dengan riang gembira mereka kompak menjawab Pak Markun : mau kekelas bapak yang lebih luas sekarang..atapnya aja awan, lampunya ada yang bisa tebak apa? Murid-murid : matahari Pak Markun : ketika kamu nanti mengalah, menyerah untuk jujur, matahari akan menangis...seperti apa menangisnya, huja...halilintar akan tertawa, geledeknya dimana- mana...duar duar duar..samapai akan membuat hati kecil kalian porak-poranda, tidak terdengar suaranya...ssss hening. Pada adegan ini peneliti melihat kejanggalan, yaitu pada kostum murid-murid yang sebelumnya menggunakan seragam sekolah karena baru pulang sekolah yang berganti menjadi pakaian sehari-hari. Namun pesan yang ingin disampaikan sutradara adalah adegan cerita dan pesan cerita yang teringat oleh laras hingga dewasa. 99 Kemudian adegan pendukung selanjutnya adalah pada bari 6 kolom 6. Adegan ini menampilkan ketegasa Laras dalam menolak korupsi. Terjadi perdebatan antara laras dan Vano yang berselisih pendapat antar keduanya. Berikut ulasan dialog perdebatan mereka: Vano : aku fikir kamu sudah siap waktu kamu bilang iya. Laras : kamu enggak ngerti berarti. Vano : bantu aku ngerti dong. Jangan marah terus ngambek gtu aja. Itu kamu banget tuh geleng-geleng. Aku ini serius, klo kamu belum apa-apa aja udah sabotase sendiri.... Laras : aku tu sedih, kita baru mau mulai aja kamu udah ngentengin. Vano : lho, aku bukan ngentengin, aku tu kalau bisa kawin sama kamu detik ini, ya aku maunya detik ini juga. Dan aku akan ngelakui apa saja untuk itu, itu salah? Laras : ya salah, karena kamu belum usaha yang besar, terus kamu mau nyogok orang dalam gitu aja, kalau Tuhan aja kamu sogok, gimana entar? Vano : lho, siapa yang mau nyogok Tuhan? Aku tu cuma mikirinnya kamu kok. Laras : makanya aku bilang, kamu itu enggak ngerti. Konsep hidup baru kamu itu aneh berarti. Vano : Kok aneh sih, gitu aja kok jadi masalah. Dalam dialog ini memvisualisasikan keteguhan hati laras menolak melakukan korupsi. Adegan selanjutnya pada baris 7 kolom 7. Adegan ini menampilkan akhir perjuangan pak markun melawan korupsi karena terbaring sakit hingga akhirnya wafat. Dalam adegan ini juga terdapat istri pak markun yang dalam kesedihannya menyesali perbuatannya selalu mendesak suaminya untuk melakukan korupsi dengan membayarkan sejumlah uang untuk mendapatkan SK guru tetap. Ternik door frame shot yang digunakan yaitu teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kamera perekam berada diluar lokasi 100 obyek berackting bertujuan menyampaikan karakter dan memvisualisasikan secara tidak langsung keadaan batin laras berduka atas apa yang terjadi pada gurunya. Adegan selanjutnya yang merupakan adegan pendukung terkhir pada baris 8 kolom 8. Didalam adegan ini nampak Vano dan Laras berjabar tangan dengan senyum yang lebar menandakan kebahagiaan keduanya. Sutradara memvisualisasikan adegan ini sebagai bentuk kesepakatan antara keduanya karena Vano yang telah memahami pebuatanya serta dampak yang ditimbulkan melalui cerita yang dikemas oleh Laras. Uangkapan kesepakatan yang diawali oleh Vano terdengar penuh semangat pertentangan akan korupsi, yaitu ―if you wanna do right thing, let’s do it right way‖. 4 Tabel 4.10 Temuan analisis visualisasi shot dari Adegan “Perlawanan korupsi” No Elemen Temuan Analisis 1 Mise En Scane What : Contoh yang kongkret adalah pada simbol calo. Calo merupakan salah satu elemen yang dekat dengan praktik korupsi. Calo merupakan representasi dari lemahnya sistem dan hukum yang mana dewasa ini banyak meresahkan masyarakat. Kostum sekenanya saja yang digunakan memvisualisasikan ketidaksiapan mereka untuk menikah, atau dengan kata lain lebih membangun kesan realitas yang kuat untuk kawin lari. Ditambah bungan yang mengisyaratkan dua sejoli yang dilanda asmara. Laras yang pergi meninggalkan Vano dan calo karena tidak tahan dan tak ingin terseret dalam 4 Film Aku Padamu, pada durasi 15:57 101 perbuatan korupsi pada setting latar di Kantor Urusan Agama KUA. What effect: Efek yang muncul dari serangkaian perpaduan mise en adegan adalah perwujudan setting on location yang lapang yang menghadirkan teras KUA. Kemudian penunjuk status sosial Laras, Vano dan calo serta penunjuk ruang dan waktu kejadian. Pencahayaan high key lighting, pembangunkarakter yang memadai serta aktor yang interpretatif dalam membangun narasi yang realistis. What meaning: Sistem makna yang ditampilkan yaitu melalui pendekatan konotasi dan denotasi. Pada adegan denotasi yang muncul adalah calo, KUA, kursi taman dan taxi. Sedangkan makna konotasi sudah dijelaskan sebelumnya diatas. How: Pembangunan mise en adegan yang dilakukan sutradara difokuskan pada aspek setting dan pemain. Settinga yang menampilkan realitas yaitu di teras KUA merupakan konstruksi mise en adegan pada adegan utama. Pemilihan yang selektif bertujuan membangun mood dengan baik agar sampai kepada penonton. Sama halnya dengan pemilihan pemain. Dalam adegan ini pemain telah terseleksi dengan baik terkait penampilan fisik maupun karater yang melekat pada pemain, atau biasa disebut seleksi materi dan non materi. Pupose: Dengan melihat adegan diatas, tampak bahwa tujuan sutradara adalah memvisualisasikan karakter Laras, Vano, calo dan berbagai pendukung narasi lainnya. Mood yang menyedihkan pada karakter laras yang kuat membuat rasa ingin tahu kelanjutan pada bagaimana sikap keputusan laras dalam melawan korupsi. 2 Editing Pada adegan ini tehnik yang digunakan didominasi oleh tehink 180° yang bertujuan agar kamera tidak melewati garis aksi ketika transisi shot cut dilakukan. Tehnik ini tidak berdiri sendiri, terdapat tehnik shotreverse shot yang 102 saling bersinergi satu sama lain dalam tehnik editing 180°. Sekuen montas yang disajikan cukup menarik, karena dukungan narasi yang baik sehingga menciptakan ketegangan yang realistis. Misalnya pada adegan ketika calo, Laras dan Vano berada dalam satu frame shot, dimana calo merayu mereka kemudian berpindah kekursi yang dilanjutkan dengan perdebatan sengit antar keduanya. 3 Shot Types Terdapat beberapa tipe shot dalam adegan ini. pertama adalah medium close up. Medium close up digunakan ketika dialog antar Vano dan Laras yang menunjukan ekspresi keduanya secara bergantian untuk membangun karakter masing-masing Kedua adalah long shot yang memunculkan keduanya sedang duduk dikursi taman dengan menampilkan latar belakang KUA. Penggunaan shot ini juga digunakan ketika laras pergi meninggalkan Vano dan calo seperti pada adegan baris 1 kolom 1 diatas. 4 Camera Angel Sudut kamera. Tipe sudut. Tipe sudut yang digunakan adalah low angel, dimana sutradara memvisualisasikan objek afar nampak lebih besar, dominan dan percaya diri serta karakter yang kuat. Kemiringan Kemiringan dalam adegan ini digunakan dengan tujuan memvisualisasikan keadaan yang sedang kacau. Ketinggian Dalam adegan ini sutradara tidak menggunakan high Angel, dia lebih memilih menggunakan straigh Angel dimana ketinggian kamera yang sangat rendah dan nyaris sejajar dengan lantai serta lurus. 5 Camera Movement Pergerakan kamera dalam adegan ini didominasi oleh penggunaan tehnik pan.Yaitu pergerakan kamera kekiri dan kekanan, yang tujuannya adalah mengikuti pergerakan objek secara horizontal. 103 6 Lighting Terdapat tiga aspek yang digunakan untuk menganalisa pencahayaan 1. Kualitas Kualitas cahaya pada adegan ini adalah high key lighting yang menciptakan batasan yang tipis antara area gelap dan terang. 2. Arah pencahayaan Arah pencahayaan yang digunakan dalam adegan ini adalah Frontal lighting karena sutradara menginginkan menghapus bayangan dan menegaskan karakter pemain. 3. Sumber Cahaya Sumber cahaya pada adegan ini menggunakan key light. Yaitu sumber cahaya utama yang paling kuat, yaitu matahari. 7 Dieges and Sound Tipe suara yang digunakan dalam adegan ini adalah dieges sound. Tipe ini adalah suara diambil secara langsung ketikan take shot. 8 Visual Effet SFX Tidak ada. 9 Narrative Unsur narasi dalam adegan adalah linear. Namun secara keseluruhan seperti yang telah djelaskan diatas bahwa unsur narasi film ini adalah non linear. 10 Genre Genre film ini adalah dokumentasi dimana fakta disajikan oleh sutradara untuk memvisualisasikan kenyataan kepada penonton. 11 Iconography Iconography yang dimunculkan yang mendukung adegan ini adalah calo yang merupakan salah satu elemen perantara korupsi dan KUA sebagai lokasi terjadinya korupsi. 12 The Star System Pemilihan bintang film dalam hal ini terasa matang sekali. Sutradara memilih aktor profesional muda berbakat Nicholas Saputra dan Revalina S Temat yang keduanya diakui kwalitas akting mereka didunia perfilman indonesia. 13 Realism Aspek realism biasanya dipelajari dari sistem budaya masyarakat setempat, termasuk aspek demografis dan kisah-kisah penting yang berkaitan dengan narasi fil, sehingga penonton dapat merasakan atmosfer pesan yang disampaikan melalui film. Dalam adegan ini penciptaan realitas cukup realism. Dapat dilihat pada beberapa shot yang seolah-olah benar 104 terjadi. Dalam adegan ini aspek realisme dibangun berdasarkan fakta yang terjadi dilingkungan sekitar kita yaitu negara indonesia. Dimana praktik korupsi menjamur dihampir seluruh lini pemerintahan. Dilm ini ditujukan sebagai gambaran praktik korupsi.

D. Konvensi Visualisasi Adegan Perlawanan Korupsi

Konvensi yang sebelumnya telah tertera pada bagian elemen akhir akan dijelaskan kembali unsur-unsur konvensi secara lebih detail untuk mempermudah penelitian. Tabel 4.11 Tanda-tanda simbolik Pemain Konvensi melawan korupsi Laras dan pak markun Memberantas korupsi menurut Dr. Ichsanuddin Noorsi adalah political will yang dimulai dari diri sendiri Mental pantang menyerah Laras Mental merupakan pondasi keyakinan dalam memberantas korupsi agar tetap kokoh, karena jika tidak. Akan mudah terjerumus dalam lingkaran sistem yang korup. Sopan santun Pak markun Saopan santun adalah prilaku positif yang merupakan implementasi dari budaya masyarakat indonesia. Sikap ini haruslah dimiliki oleh guru sebagai cerminan murid-murid generasi penenrus bangsa. Tutur kata bijak Pak markun Manifestasi dari guru yang baik Kegigihan menanamkan kebaikan Pak markun Manifestasi dari perjuangan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sikap pantang menyerah Calo Calo yang memiliki 1001 cara mendapatkanuang dengan caranya 105 yang berdampak merugikan orang lain. Penggunaan dalil agama Calo Dalil agama adalah syarat mutlak agar sesuatu hal menjadi halal dilakukan, dalam hal ini khususnya dalam ajaran islam. Menyerah pada keadaan Vano Kebiasaan meminta bantuan calo untuk memperlancar urusan atau masalah.

E. Interpretasi Adegan Perlawanan Korupsi

Peneliti menganalisi pesan yang coba disampaikan dalam film ini menggunakan pisau semiotika Barthes. Analisis peneliti adalah bagaimana sebaiknya bersikap pada korupsi. Bagaimanan pun keadaan kita, menki sebagai pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan jangan pernah menyerah pada korupsi. Seperti telah kia ketahui bahwa korupsi berdampak merugikan pada orang banyak. Melihat kemasan film serta literasi produksi, peneliti mengamati bahwa sutradara berupaya mneggambarkan keadaan sekitar kita atau bahkan perilaku kita yang tanpa kita sadari adalah korupsi. Kalau kita mengamati konten film ini, dapat dikatakan bahwa film ini mecoba mempresentasikan perlawanan atau jihad terhadap korupsi. Hal ini menandakan bahwa dalam melawan korupsi dapat dimulai dari diri kita sendiri kemudian sekitar kita dan selanjutnya, yang bukan hanya berkata-kata saja dengan orasi namun perilaku diri masih korupsi. Saat ini perkembangan metode dakwah pesat. Film sebagai salah satunya. Film sebagai media dakwah memiliki keunggulan beberapa aspek, seperti gambar hidup, suara, penyerapan alur cerita yang lebih emotional, 106 konstruksi realitas yang dramatik sehingga pesan yang diterima lebih dapat diterima. Perjuangan KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi masih tidak hanya sebatas memberantas saja, melainkan menanamkan semangat bersama- sama pada masyarakat untuk bemberatas korupsi. Perjuangan gigih melawan korupsi telah digambarkan oleh pak markun dan laras dalam film ini. sikap ini ditampilkan dalam berbagai simbol dan kode-kode yang mudah dipahami dan diterima. Pada adegan khusus didepan KUA, yaitu dimana Laras pergi meninggalkan calo dan Vano. pesan-pesan dalam adegan ini dibangun sutadara berdasarkan narasi dan bahasa sekenario. Seperti halnya ungkapan Metz tentang bahasa film. Bahasa film merupakan serangkaian aspek dan komponen yang mendukung terjadinya proses produksi tanda dalam film. Lokasi setting menjadi bukti kejelian sutradara memunculkan simbol- simbol dan kode-kode dalam film ini. Properti, pemain, dan bahasa film juga termasuk serangkaian adegan drama yang non linear kemudian ikon, indeks dan simbol didalamnya tetap dapat memberikan pemahaman yang mudah dimengerti. Peneliti berpendapat bahwa penciptaan makna yaitu ikon, indeks dan simbol dalam film ini terlah berhasil disusun dalam sebuah karya seni yang bermuatan pesan positif. Misalnya saja pada peristiwa pak markun mengajarkan kebaikan kepada murid-muridnya, meskipun statusnya bukan lagi ebagai guru. Hal ini tercermin dari firman Allah dalam alquran surat al-imran ayat 110: