pada rentang usia dewasa dimana tingkat produktifitasnya juga tinggi. Hal ini sesuai dengan ketentuan Depkes 2009 yang mengemukakan
bahwa usia 15-64 merupakan usia produktif bagi warga negara Indonesia. Meski semua responden berada pada rentang usia
produktif, perbedaan usia harus tetap diperhatikan. Dalam hal ini, perawat yang mempunyai usia lebih tua diharapkan memberi contoh
yang baik bagi yang lebih muda karena mereka dianggap lebih berpengalaman,
khususnya dalam
hal memberikan
asuhan keperawatan.
Hal ini sesuai dengan penyataan Masloch 1982, dalam Nasir, 2008 bahwa pekerja yang lebih tua cenderung lebih stabil, lebih
matang, mempunyai pandangan yang lebih seimbang terhadap kehidupan sehingga tidak mudah mengalami tekanan mental atau
ketidakberdayaan dalam pekerjaan. Sebaliknya, pekerja yang lebih muda cenderung mengalami ketidakberdayaan yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua. Hal tersebut dapat tejadi dikarenakan pekerja yang lebih muda cenderung memiliki
pengalaman kerja yang kurang jika dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua.
c. Pendidikan
Notoatmodjo 2005 menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi kesadaran akan pentingnya arti kesehatan baik pada
diri sendiri maupun pada lingkungannya yang dapat mendorong
kebutuhan akan pelayanan kesehatan, termasuk halnya dengan pelayanan terhadap perawatan pasien dengan inkontinensia urin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan terkait latar belakang pendidikan. Sebagian
besar perawat yang menjadi responden berlatar belakang pendidikan D3 Keperawatan, yakni sebesar 91.3, sedangkan 8.7 lainnya
berlatar belakang S1 Keperawatan. Jumlah responden berlatar belakang S1 Keperawatan yang
masih sangat minimal diharapkan dapat menjadi agent of change, social control,
dan supervisor dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, termasuk perawatan inkontinensia urin. Hal ini mengingat bahwa
lulusan Pendidikan Akademik S1 Keperawatan diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan.
Sementara itu, Pendidikan Vokasi Diploma Keperawatan diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian
keperawatan tertentu sebagai perawat. Hal tersebut mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PPNI,
2013. Namun, dewasa ini ilmu dan pengetahuan tidak hanya
diperoleh dari pendidikan formal. Adanya kemudahan dalam mendapatkan informasi dari berbagai sumber melalui media promosi
kesehatan, internet, seminar, atau pelatihan juga dapat meningkatkan pengetahuan. Oleh karena itu, semua perawat baik S1 maupun D3
mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan
tentang inkontinensia urin dan perawatannya. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun informal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek immediate impact sehingga menghasilkan
perubahan atau
peningkatan pengetahuan
Notoatmodjo, 2005.
d. Lama Kerja