Kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan
sebagainya. Di samping itu, ketersediaan fasilitas dan perilaku petugas kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku
yang biasa diwujudkan dengan praktiktindakan yang nyata. Hal tersebut juga berlaku pada praktik perawatan inkontinensia urin pada pasien yang
dirawat di rumah sakit.
3. Teori Henderson
Dalam hal inkontinensia urin, Henderson 1996 mengembangkan suatu model di mana terdapat saling keterkaitan antara pengetahuan,
praktik, keyakinan, dan sikap terkait inkontiensia urin lihat bagan 2.1. Adapun keempat faktor tersebut adalah:
a. Sikap Attitudes Sikap merupakan kepedulian perasaan terhadap objek sosial dan
perhatian terhadap target atau objek tertentu. Sikap didefinisikan sebagai kecenderungan yang terorganisir untuk berpikir, merasakan,
memahami, dan bersikap terhadap suatu acuan atau objek kognitif. Ini merupakan struktur berkelanjutan dari keyakinan yang
mempengaruhi individu untuk acuan berperilaku selektif Kerlinger, 1986 dalam Henderson, 1996. Sikap lebih mudah dipengaruhi oleh
pendapat, pandangan, perspektif, dukungan, kelakuan, dan postur tubuh Rodale, 1978 dalam Henderson, 1996.
b. Kepercayaan Beliefs Kepercayaan tidak terlalu sering digunakan sebagai domain
pengukuran. Kata “kepercayaan” dan “sikap” seringkali dipertukarkan dalam literatur bahkan beberapa menyimpulkan
bahwa keduanya adalah sama. Kepercayaan dikaitkan dengan kata- kata yang menunjukkan perasaan yang sudah mendarah daging
dengan baik, termasuk jaminan, kepastian, harapan, kepercayaan, doktrin, dogma, prinsip, postulat, teori, konsep, persuasi, dan posisi
Rodale, 1978 dalam Henderson, 1996. c. Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan ini didefinisikan sebagai pemahaman terhadap fakta atau informasi yang diperoleh, dalam hal ini dispesifikkan pada
inkontinensia urin Henderson, 1996. d. Praktik Practice
Praktik didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan perawat yang relevan dengan masalah inkontinensia urin AHCPR, 1992 dalam
Henderson, 1996.
Bagan 2.1 Kerangka model Henderson tentang pengetahuan, praktik, keyakinan, dan sikap terkait inkontiensia urin
Sikap
Praktik
Pengetahuan Keyakinan
Bagan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara keempat faktor; sikap, kepercayaan, pengetahuan, dan praktik
terkait inkontinensia urin.
D. Pengetahuan Perawat tentang Inkontinensia Urin