Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

mendokumentasikan intake dan output cairan. Pemberian informasi dan dukungan toileting terhadap pasien dengan inkontinensia urin masih sangat jarang dilakukan, bahkan tidak pernah. Hal ini memberi kesan bahwa perawat membutuhkan pengetahuan yang lebih luas sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik. Peran perawat dalam menangani masalah inkontinensia urin ini merupakan hal yang sangat penting karena banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh inkontinensia urin. Namun, saat ini masih jarang ditemukan adanya seminar- seminar atau pelatihan-pelatihan yang spesifik membahas praktik perawatan inkontinensia urin. Selain itu, peneliti juga belum menemukan hasil penelitian yang spesifik membahas pengetahuan dan praktik perawatan inkontinensia urin di Indonesia. Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam terkait hubungan pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, peneliti menyimpulkan bahwa inkontinensia urin merupakan masalah klinis yang cukup besar dan membutuhkan tatalaksana yang baik. Inkontinensia urin bisa menyebabkan kecacatan dan ketergantungan secara signifikan Henderson, 1996. Prevalensi inkontinensia cukup tinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Di Amerika Serikat, prevalensi inkontinensia urin sebesar 14,8 , sedangkan di Asia berkisar antara 4 - 17 Stewart et al. 2001, dalam Yuliana, 2011; Diokno, 2003. Sedangkan di Indonesia, prevalensinya berkisar antara 14.74-32.2 Yuliana, 2011. Inkontinensia urin ini dapat menyebabkan pasien membatasi aktivitas sosial dan kemasyarakatan. Orang yang mengalami inkontinensia menunjukkan suatu rentang emosi mencakup peningkatan depresi, iritabilitas, cemas, dan perasaan tidak berdaya Booker, 2009. Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan praktik keperawatan inkontinensia urin sangat diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan mereka Henderson, 1996; Saxer et al, 2008; Zurcher et al, 2011. Sementara itu, peneliti belum menemukan hasil penelitian tentang pengetahuan dan praktik perawatan inkontinensia di Indonesia. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti lebih dalam terkait hubungan pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran karakteristik perawat di RSU Kabupaten Tangerang? 2. Bagaimana pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin? 3. Bagaimana praktik perawatan inkontinensia urin pada pasien di RSU Kabupaten Tangerang? 4. Bagaimana hubungan pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang?

D. Tujuan Penelituan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik perawat di RSU Kabupaten Tangerang b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin c. Untuk mengetahui gambaran praktik perawatan inkontinensia urin pada pasien di RSU Kabupaten Tangerang d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perawat

Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran dan tanggung jawab perawat dalam menangani masalah inkontinensia urin selama proses perawatan.

2. Bagi Rumah Sakit

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pihak rumah sakit untuk melakukan pembinaan guna meningkatkan pengetahuan serta kesadaran dan tanggung jawab staf perawat dalam menangani masalah inkontinensia urin pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit.

3. Bagi Perkembangan Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan keperawatan, khususnya Keperawatan Medikal Bedah mengenai pentingnya pengetahuan tentang inkontinensia urin untuk meningkatkan kualitas praktik perawatan inkontinensia urin pada pasien. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan evidence based ilmu keperawatan, khususnya mengenai praktik penatalaksanaan inkontinensia urin pada pasien.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain studi cross sectional . Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuisioner yang terdiri dari data demografi dan Urinary Incontinence Scales yang dibuat oleh Henderson 1996. Subjek yang diteliti adalah perawat di Ruang Rawat Inap Dewasa RSU Kabupaten Tangerang. Waktu penelitian berkisar dari April sampai Mei 2013. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Inkontinensia Urin

1. Definisi Inkontinensia Urin

Menurut Pranaka 2009, inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari serta dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sering sehingga mengakibatkan masalahgangguan kesehatan atau sosial. Menurut Lewis et al. 2011, inkontinensia urin merupakan eliminasi urin dari kandung kemih yang tidak terkendali atau terjadi di luar keinginan. Sedangkan menurut Saxer et al 2008, inkontinensia urin didefinisikan oleh International Continence Society ICS sebagai keluhan atas kebocoran urin yang tidak disadari. Selain itu, Mauk 2010 juga mendefinisikan inkontinensia urin sebagai pengeluaran urin yang tidak disengaja dan merupakan masalah kesehatan umum yang bisa menyebabkan kecacatan dan penurunan kualitas hidup. Meskipun inkontinensia urin ini umumnya terjadi pada lansia, namun hal ini juga bisa terjadi pada orang dewasa dari segala usia Henderson, 1996. Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa inkontinensia adalah suatu kondisi pengeluarankebocoran urin tanpa disadari, tidak terkendali, terjadi di luar keinginan, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sering, serta bisa menyebabkan kecacatan dan penurunan kualitas hidup.