G. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek sehingga tidak boleh bertentangan dengan etik Setiadi, 2007. Pada penelitian ini, peneliti meyakinkan
bahwa responden perlu mendapat perlindungan dari hal-hal yang merugikan selama penelitian dengan memperhatikan aspek-aspek self determination, privacy,
anonymity, confidentially, dan protection from discomfort Polit, 2006. Peneliti
juga membuat Informed Consent sebelum penelitian dilakukan. Berikut ini adalah beberapa prinsip etik yang digunakan peneliti selama penelitian berlangsung:
a. Self Determination Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak
mengikuti kegiatan penelitian dengan sukarela setelah semua informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan dengan menandatangani Informed
Consent yang telah disediakan.
b. Privacy Peneliti juga menjaga kerahasiaan atas informasi yang diberikan responden
untuk kepentingan penelitian. c. Anonymity
Selama kegiatan penelitian, nama responden dirahasiakan, sebagai gantinya digunakan inisial dan nomor responden.
d. Confidentially Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dan informasi yang
diberikan. Semua catatan dan data responden disimpan sebagai dokumentasi penelitian.
e. Protection from Discomfort Kenyamanan responden selama penelitian dijamin. Peneliti menekankan
kenyamanan responden selama mengikuti penelitian. Jika responden merasa tidak nyaman, peneliti mempersilakan responden untuk menghentikan
partisipasinya.
H. Pengolahan data
Hidayat 2007 mengungkapkan bahwa dalam penelitian terdapat langkah- langkah pengolahan data yang harus ditempuh. Adapun tahap-tahap pengolahan
data meliputi: 1.
Editing Editing
merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan
data atau setelah data terkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam editing adalah pengecekan dari sisi kelengkapan, relevansi, dan konsistensi jawaban.
Kelengkapan data diperiksa dengan cara memastikan bahwa jumlah kuisiner yang terkumpul sudah memenuhi jumlah sampel minimal yang ditentukan dan
memeriksa apakah setiap pertanyaan dalam kuisioner sudah terjawab dan jelas. Relevansi dan konsistensi jawaban diperiksa dengan cara melihat apakah
ada data yang bertentangan dengan data lain. 2.
Coding Coding
merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku code
book untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel. Dalam coding, data yang berbentuk huruf diubah menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Misal, untuk jawaban Tidak Pernah diberi
kode 0, jawaban Kadang-kadang diberi kode 1, dan seterusnya. 3.
Entry Entry
merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana atau bisa dengan membuat tabel kontingensi. Program untuk analisis data : SPSS, Epi Info, Epi Data, dan lain-lain.
4. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan teknik analisis, khusunya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dianalisis. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik, sehingga analisis yang digunakan statistika inferensial menarik kesimpulan
yaitu statistika yang digunakan untuk menyimpulkan parameter populasi berdasarkan statistik sampel atau lebih dikenal dengan proses generalisasi
dan inferensial.
I. Analisis Data
Setelah dilakukan proses pengolahanmanajemen data, langkah selanjutnya adalah melakukan proses analisis data. Tujuan analisis data adalah agar data yang
dikumpulkan memiliki artimakna yang dapat berguna untuk mengatasi masalah kesehatan. Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
dua tahap yaitu:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan suatu analisis untuk mendeskripsikan masing- masing variabel yang diteliti. Pada penelitian ini analisis univariat
menggunakan analisis persentase dari seluruh responden yang diambil dalam penelitian, dimana akan menggambarkan bagaimana komposisinya ditinjau
dari beberapa segi sehingga dapat dianalisis karakteristik responden. Analisis univariat dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel karakteristik
individu yang ada secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi dan proporsinya. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan pada
variabel penelitian yang meliputi: 1 Karakteristik perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja; 2 Pengetahuan
perawat tentang inkontinensia urin; 3 Praktik perawatan inkontinensia urin. 2.
Analisis Bivariat
Tujuan analisis bivariat adalah diagnosis data dan uji hipotesis dua variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dan dependen, yaitu hubungan pengetahuan perawat terhadap praktik perawatan inkontinensia urin di RSU Kabupaten Tangerang. Teknik
analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman dengan menggunakan derajat kepercayaan 95 dengan α 5, sehingga jika nilai P p value 0,05 berarti
hasil perhitungan statistik bermakna signifikan atau menunjukkan ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan apabila
nilai p value 0,05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen..
Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui
hubungan antara dua atau lebih variabel berskala Ordinal. Asumsi uji korelasi Spearman adalah: 1 Data tidak berdistribusi normal dan 2 Data diukur
dalam skala Ordinal. Adapun rumus uji korelasi Spearman adalah:
di mana:
Sedangkan cara mengintepretasikan sejauh mana hubungan kedua variabel independen dan dependen berdasarkan koefisien korelasi adalah sebagai
berikut: Tabel 4.1 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Versi de Vaus
Koefisien Kekuatan hubungan
0.00 Tidak ada hubungan
0.01-0.09 Hubungan kurang berarti
0.10-0.29 Hubungan lemah
0.30-0.49 Hubungan moderat
0.50-0.69 Hubungan kuat
0.70-0.89 Hubungan sangat kuat
0.90 Hubungan mendekati sempurna
Interpretasi tersebut berlaku sama pada hubungan positif + dan negatif -
Sumber: de Vaus, Survey in Social Research, 5th Ed, 2002
J. Penyajian Data
Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk tulisan.
56
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Profil RSU Kabupaten Tangerang
1. Sejarah
Rumah Sakit Umum RSU Kabupaten Tangerang didirikan pada tahun 1928, berlokasi di sebuah ruangan bui penjara yang bekas
lahannya sekarang menjadi lokasi Masjid Agung Al-Ittihad dengan kapasitas perawatan 12 tempat tidur TT. Pada tahun 1932, RS ini pindah
ke Jl. Daan Mogot No. 3 dengan 40 kapasitas TT. Pada Tanggal 5 Mei 1964, RSU pindah dari Jl. Daan Mogot ke Jl. A. Yani No. 9 menggunakan
gedung bekas Sekolah Djuru Keperawatan SDK sebagai tempat perawatan dengan 60 TT, dan penambahan gedung kantor untuk Tata
Usaha, Poliklinik Umum, Poliklinik Bedah, Apotik dan Laboratorium. Pada tanggal 15 Desember 1993, status RSU Tangerang ditingkatkan dari
kelas C menjadi kelas B non pendidikan dengan kapasitas pada saat itu sebanyak 337 TT.
Dengan Keputusan Bupati Tangerang No.445Kep.113-HUK2008, RSU Kabupaten Tangerang ditetapkan sebagai penyelenggara Pola
Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD Kabupaten Tangerang dengan status BLUD penuh. Setelah dikembangkan
secara bertahap saat ini RSU Tangerang mempunyai bangunan dengan luas keseluruhan 24.701 m² di atas tanah 41.615 m² denah terlampir,
memiliki fasilitas perawatan dengan 426 TT, serta 27 jenis keahlian dengan jumlah karyawan 1065 orang.